Bambang Adji Murtomo
Program Studi Magister Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Hayam Wuruk 5, Kampus Undip Pleburan, Semarang

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

REDESAIN PASAR INDUK TANAH TINGGI TANGERANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS Anggraini, anastasia; murtomo, bambang adji; wijayanti, wijayanti
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.095 KB)

Abstract

Pemerintah Kota Tangerang telah berusaha untuk memenuhi segala tuntutan dan kebutuhanmasyarakatnya,  salah  satu  usaha  pemerintah  untuk  memenuhinya  adalah  dengan  menyediakanberbagai macam  fasilitas umum yang  memadai.  Salah  satu  fasilitas  umum yang  disediakanpemerintah adalah pasar, yang digunaka masyarakat untuk melakukan aktifitas jual beli barang ataujasa.  Pasar merupakan  fasilitas  umum yang  bersifat komersialdan  mempunyai peranan  pentingsebagai penyedia berbagai macam kebutuhan masyarakat.Di kota  Tangerang ini telah  berdiri sebuah  pasar induk  guna mewadahi aktifitas  jual belibarang atau jasa dan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan masyarakat. Pada awalnya, PasarInduk  Tanah  Tinggi Tangerang  ini  mampu  melaksanakan  fungsinya  yaitu  sebagai  wadah  aktifitasperekonomian  bagi masyarakat Tangerang  dan  sekitarnya.  Namum seiring berjalannya  waktuterdapat masalah-masalah yang  menghampiri keberadaan  Pasar  Induk  Tanah Tinggi Tangerangtersebut terkait dengan fungsinya.Menyadari akan  hal ini maka  perlu  dipikirkan  adanya  pemecahan  dari masalah-masalahyang timbul dan belum dapat terselesaikan dengan baik pada Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerangtersebut. Dalam hal ini tentunya perlu ada penataan ulang kembali bangunan pasar tersebut agardapat berfungsi dengan baik dan memenuhi aspek kenyamanan bagi seluruh pengguna pasar tersebutserta  memanfaatkan  potensi yang  ada  dengan  menambahkan  beberapa fasilitas  tambahandidalamnya.Pemerintah Kota Tangerang telah berusaha untuk memenuhi segala tuntutan dan kebutuhanmasyarakatnya,  salah  satu  usaha  pemerintah  untuk  memenuhinya  adalah  dengan  menyediakanberbagai macam  fasilitas umum yang  memadai.  Salah  satu  fasilitas  umum yang  disediakanpemerintah adalah pasar, yang digunaka masyarakat untuk melakukan aktifitas jual beli barang ataujasa.  Pasar merupakan  fasilitas  umum yang  bersifat komersialdan  mempunyai peranan  pentingsebagai penyedia berbagai macam kebutuhan masyarakat.Di kota  Tangerang ini telah  berdiri sebuah  pasar induk  guna mewadahi aktifitas  jual belibarang atau jasa dan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan masyarakat. Pada awalnya, PasarInduk  Tanah  Tinggi Tangerang  ini  mampu  melaksanakan  fungsinya  yaitu  sebagai  wadah  aktifitasperekonomian  bagi masyarakat Tangerang  dan  sekitarnya.  Namum seiring berjalannya  waktuterdapat masalah-masalah yang  menghampiri keberadaan  Pasar  Induk  Tanah Tinggi Tangerangtersebut terkait dengan fungsinya.Menyadari akan  hal ini maka  perlu  dipikirkan  adanya  pemecahan  dari masalah-masalahyang timbul dan belum dapat terselesaikan dengan baik pada Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerangtersebut. Dalam hal ini tentunya perlu ada penataan ulang kembali bangunan pasar tersebut agardapat berfungsi dengan baik dan memenuhi aspek kenyamanan bagi seluruh pengguna pasar tersebutserta  memanfaatkan  potensi yang  ada  dengan  menambahkan  beberapa fasilitas  tambahandidalamnya.
GREEN APARTEMEN PEJATEN widya, arina; murtomo, bambang adji; suyono, bam
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.226 KB)

Abstract

Kota Jakarta merupakan Ibu Kota Indonesia yang memiliki kemajuan dan perkembangan yangsangat pesat diberbagai bidang. Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakantempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaaan swasta, dan perusahaan asing, kota inijuga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan. Hal tersebut menjadi salah satualasan jumlah pendatang di kota Jakarta meningkat. Hal tersebut memunculkan dampak positif dannegatif untuk kemajuan kota Jakarta itu sendiri. Tingkat populasi yang cukup tinggi menjadikan kotaJakarta  menduduki  peringkat  nomor  satu  kota di  Indonesia  yang terpadat  jumlah penduduknya.Peningkatan populasi  tidak  bersamaandengan pertambahan fasilitas  pemukiman.  Semakinbanyaknya pembangunan perkantoran dan jasa  perdagangan menyebabkan semakin sempitnyalahan yang dapat  dibangun dan menyebabkan harga tanah di  kawasan Jakarta  semakin mahal.Kemudian muncul kebijakan dan pemikiran untuk memanfaatkan lahan yang terbatas semaksimalmungkin,  maka  pembangunan – pembangunan sekarang ini  lebih  mengacu pada pembangunankearah vertikal, seperti kantor sewa, pusat perbelanjaan,  pemukiman yang sering disebut denganapartemen atau rumah susun.Pejaten yang berada dekat  dengan kawasan bisnis T.B.  Simatupang dan Mampang sertaarea  komersial Kemang dapat  menjadi  pilihan pembangunan hunian yang membidik  para pelakubisnis  di  kawasan tersebut.  Makadiperlukan perencanaan dan perancangan apartemen  yangbearada di Pejaten untuk memfasilitasi pelaku bisnis di kawasan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan.ABSTRAKKota Jakarta merupakan Ibu Kota Indonesia yang memiliki kemajuan dan perkembangan yangsangat pesat diberbagai bidang. Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakantempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaaan swasta, dan perusahaan asing, kota inijuga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan. Hal tersebut menjadi salah satualasan jumlah pendatang di kota Jakarta meningkat. Hal tersebut memunculkan dampak positif dannegatif untuk kemajuan kota Jakarta itu sendiri. Tingkat populasi yang cukup tinggi menjadikan kotaJakarta  menduduki  peringkat  nomor  satu  kota di  Indonesia  yang terpadat  jumlah penduduknya.Peningkatan populasi  tidak  bersamaandengan pertambahan fasilitas  pemukiman.  Semakinbanyaknya pembangunan perkantoran dan jasa  perdagangan menyebabkan semakin sempitnyalahan yang dapat  dibangun dan menyebabkan harga tanah di  kawasan Jakarta  semakin mahal.Kemudian muncul kebijakan dan pemikiran untuk memanfaatkan lahan yang terbatas semaksimalmungkin,  maka  pembangunan – pembangunan sekarang ini  lebih  mengacu pada pembangunankearah vertikal, seperti kantor sewa, pusat perbelanjaan,  pemukiman yang sering disebut denganapartemen atau rumah susun.Pejaten yang berada dekat  dengan kawasan bisnis T.B.  Simatupang dan Mampang sertaarea  komersial Kemang dapat  menjadi  pilihan pembangunan hunian yang membidik  para pelakubisnis  di  kawasan tersebut.  Makadiperlukan perencanaan dan perancangan apartemen  yangbearada di Pejaten untuk memfasilitasi pelaku bisnis di kawasan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan.ABSTRAK
PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN MODERN AL-HAMID DI JAKARTA TIMUR Ariebowo, Anggono; supriyadi, bambang; murtomo, bambang adji
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.645 KB)

Abstract

Jakarta  sebagai  ibukota  Negara, merupakan sebuah  kota  dan  sebagai  kota  yang  semakinberkembang sekarang ini dengan tingkat kepadatan yang cukup tinggi dan mayoritas penduduknyaadalah beragama Islam. Selain sebagai pusat pemerintahan Negara, Jakarta juga merupakan pusatpendidikan  yang  seharusnya  kota  ini  memiliki wadah  yang  dapat  menampung  kebutuhanmasyarakat akan pendidikan khususnya yang bernafaskan islami.Sebagai kota  Jakarta  yang  berkembang,  pendidikan  yang  bernafaskan  islami  sangatdiperlukan untuk dijadikan salah satu pemebentukan moral dan mental SDM. Salah satu pendidikanyang  bernafaskan  islami  adalah  dengan  metode pondok  pesantren,  akan  tetapi anggapanmasyarakat  tentang  pondok  pesantren  jauh  dari  anggapan  pencetakan  kualitas  SDM  yang  baik.Sehingga  untuk menghadapi tantangan jaman  yang semakin  dan terus  berkembang, diperlukannapembaharuan-pembaharuan  yang dapat  meningkatkan  kualitas  SDM,  baik  secata  imtaq  maupunipteknya.  Selain  itu  juga  mampu mengahadapi  tantangan  globalisasi  khusunya dalam  bidangkewirausahaan.Jakarta  sebagai  ibukota  Negara, merupakan sebuah  kota  dan  sebagai  kota  yang  semakinberkembang sekarang ini dengan tingkat kepadatan yang cukup tinggi dan mayoritas penduduknyaadalah beragama Islam. Selain sebagai pusat pemerintahan Negara, Jakarta juga merupakan pusatpendidikan  yang  seharusnya  kota  ini  memiliki wadah  yang  dapat  menampung  kebutuhanmasyarakat akan pendidikan khususnya yang bernafaskan islami.Sebagai kota  Jakarta  yang  berkembang,  pendidikan  yang  bernafaskan  islami  sangatdiperlukan untuk dijadikan salah satu pemebentukan moral dan mental SDM. Salah satu pendidikanyang  bernafaskan  islami  adalah  dengan  metode pondok  pesantren,  akan  tetapi anggapanmasyarakat  tentang  pondok  pesantren  jauh  dari  anggapan  pencetakan  kualitas  SDM  yang  baik.Sehingga  untuk menghadapi tantangan jaman  yang semakin  dan terus  berkembang, diperlukannapembaharuan-pembaharuan  yang dapat  meningkatkan  kualitas  SDM,  baik  secata  imtaq  maupunipteknya.  Selain  itu  juga  mampu mengahadapi  tantangan  globalisasi  khusunya dalam  bidangkewirausahaan.
RUMAH SUSUN SEWA BURUH PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG Ajiyunanta, Ardha; Murtomo, Bambang Adji; Iswanto, Dhanoe
IMAJI Vol 1, No 2 (2012): IMAJI
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.604 KB)

Abstract

Perkembangan pada sektor industri di Semarang semakin meningkat seiring dengan perkembangankota. Salah satunya di Kecamatan Pedurungan, Semarang. Dalam kebijakan dan rencana strategispembangunan Rumah Susun di kawasan perkotaan tahun 2007-2011 dikatakan bahwa pada perkotaan dengankompleksitas permasalahan yang ada ditambah laju urbanisasi yang mencapai 4,4% per tahun membuat lahandan ruang terbuka semakin berkurang, untuk itu perlu adanya permukiman yang berbasis kebersamaan dandibangun secara vertikal guna mengatasi problematika tersebut. Kajian diawali dengan mempelajaripengertian dan hal-hal mendasar mengenai rumah susun dan buruh pabrik, standar-standar mengenai tataruang dalam rumah susun, studi banding pada rumah susun sewa dan rumah susun hunian. Dilakukan jugatinjauan mengenai lokasi perencanaan perletakan rumah susun sewa dan pembahasan konsep perancangandengan penekanan desain arsitektur tropis. Tapak yang digunakan terletak di Jalan Plamongan Sari, PenggaronKidul, Pedurungan, Semarang. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilanbangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Rumah Susun Sewa Buruh Pabrik diKawasan Industri Kecamatan Pedurungan Kota Semarang”. Konsep perancangan ditekankan pada arsitekturtropis, guna mendukung penghematan energi pada bangunan.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN SIGNAGE (Studi Kasus Jalan Tjilik Riwut di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah) Nopemberi, Andri; Suprapti, Atiek; Murtomo, Bambang Adji
TEKNIK Vol 36, No 1 (2015): (Juli 2015)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.341 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v36i1.7887

Abstract

Keberadaan signage disatu sisi tidak terlepas dari peran masyarakat sebagai objek konsumsi, selain itu juga seringkali penempatan signage tersebut merambah kawasan ruang publik perkotaan (public space). Dalam perkembangannya, Kota Palangka Raya sudah menggunakan signage di samping menciptakan karakter tertentu pada lingkungan, pemasangan signage juga memberikan masalah tersendiri. Konflik juga terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara public environmental information dan private sign. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat dari publik maupun penyedia jasa reklame serta mengetahui peran pemerintah dalam pengaturan signage. Untuk menganalisis persepsi masyarakat metode yang digunakan menggunakan metode kuantitatif rasionalistik. Metode tersebut dilakukan melalui kegiatan wawancara yang mendalam (In depth interview). Hasil Analisis menunjukan bahwa terdapat pengaruh keberadaan signage terhadap persepsi masyarkat pada koridor Jalan Tjilik Riwut. Hasil dari analisa peta mental diketahui bahwa keberadaan signage pada Jalan Tjilik Riwut ini timbul akibat persaingan antar penyedia barang dan jasa tanpa lagi memperhatikan keindahan dan keefektifan dari signage tersebut, serta tidak adanya peraturan pemerintah dalam menata jenis signage dan pemerintah Kota Palangka Raya tidak mempunyai master plan/grand design. Maka pemasangan signage belum memenuhi kriteria keindahan dan keefektifan Kota Palangka Raya sehingga mengakibatkan kekaburan informasi yang disampaikan serta signage di Jalan Tjilik Riwut.[Public Perception of the Existence of Signage (Case Study: Tjilik Riwut Road in Palangkaraya, Central Kalimantan)] The presence of signage is inseparable from the role of the society of consumers. The placement of signage often penetrates urban public areas (public spaces). During its development, Palangkaraya has been using signage that creates a particular character on the environment. However, the installation of signage also creates its own problems caused by a conflict of interest between the public environmental information signs and the private signs.This study aimed to find out the perception of the public, the advertising service providers and the government’s role in regulating signage. To analyze the perception, the method used was quantitative rationalistic. Post positivistic rationalistic approach emerged as a combination of positivism and rationalism philosophies. The method was carried out by in-depth interviews. The analysis results showed that there was significant effect of the presence of signage at the corridor of Tjilik Riwut road on public’s perception. The result of the mental map analysis was that the presence of signage on the Tjilik Riwut road emerged from competitions among providers of goods and services that neglect the fineness and effectiveness of the signage. Problems are also caused by the absence of government’s regulation in managing the types of signage and the absence of a master plan or grand design of the City of Palangkaraya. The installation of signage in Palangkaraya does not meet the criterion of fineness and effectiveness, resulting obscurity on the intended information of the signage on the Tjilik Riwut road. 
KESESUAIAN POSISI ORIENTASI DAN KEMIRINGAN SOLAR SEL PADA BIDANG SELIMUT BANGUNAN DALAM MANIFESTASI ARSITEKTUR AKTIF DESAIN Indarto, Eddy; Hardiman, Gagoek; Murtomo, Bambang Adji
MODUL Vol 15, No 1 (2015): Modul Volume 15 Nomer 1 Tahun 2015
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3053.355 KB) | DOI: 10.14710/mdl.15.1.2015.13-22

Abstract

Sepanjang sejarah , iklim, energi, dan kebutuhan kebutuhan sumber daya merupakan hal fundamental dalam seni dan tatanan arsitektur. Walaupun kesadaran tentang keterbatasan sumberdaya alam dan keterbatasan energi sudah dimulai sejak tahun 1973 (Altore (2002), oleh karena itu konsep desain dalam rangka hemat energi dalam arsitektur terdapat desain pasif dan desain aktif. Pemanfaatan solar sel sebagai energi alternatif, paling tidak dapat membantu sementara pada saat listrik padam, sehinnga pekerjaan tetap dapat dilakukan walaupun terjadi pemadaman listrik. Selain itu, pemanfaatan solar sel ini merupakan sumber energi listrik alternatif yang terbarukan, tidak mengeluarkan emisi, dan tentunya ramah lingkungan. Agar fungsi solar sel ini dapat maksimal dalam mengasilkan listrik, maka posisi orientasi dan kemiringan 30O sesuai kemiringan atap pada umumnya menjadi fariabel pokok. Hal ini tentunya berkaitan dengan penempatan elemen solar sel tersebut pada bangunan. Oleh karena itu penting untuk dilakukan penelitian tentang “posisi orientasi sesuai kemiringan atap” ini agar dalam penempatan dan perancangannya pada selimut bangunan dapat serasi dan sesuai dengan kaidah arsitektur, akan tetapi tetap efektif menghasilkan energi listrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, a) sesuai kemiringan atap pada umumnya, solar-sel secara efektif menghasilkan tegangan untuk orientasi solar-sel yang menghadap ke arah Barat-Laut, urutan berikutnya adalah yang orientasinya menghadap Barat; b) sesuai kemiringan atap pada umumnya, solar-sel secara efektif menghasilkan arus untuk orientasi solar-sel yang menghadap ke arah Utara, urutan berikutnya adalah yang orientasinya menghadap ke arah Barat; dan c) Daya semu (VA) yang dihasilkan solar-sel dengan kemiringan sesuai kemiringan atap pada umumnya, secara efektif adalah yang orientasinya menghadap ke arah Utara, urutan berikutnya adalah yang menghadap ke arah Barat
KAJIAN KEARIFAN LOKAL UNTUK PENGEMBANGAN WISATA WADUK JATIBARANG KOTA SEMARANG Indriastjario, Indriastjario; Murtomo, Bambang Adji
MODUL Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.91 KB) | DOI: 10.14710/mdl.15.2.2015.125-132

Abstract

Pembangunan perkotaan saat ini mengarah kepada suatu konsep kota hijau (green city concept). Dalam konsep ini, kota sebagai ruang aktivitas bagi penduduknya diharapkan dapat menciptakan suatu kondisi yang ramah lingkungan, yang dibangun berdasarkan dimensi sosial, ekonomi dan lingkungannya. Pembangunan kota wajib memperhatikan kapasitas daya dukung lingkungan dan efisiensi dalam pengalokasian sumberdaya dan ruangnya. Dengan demikian tantangan pembangunan yang dihadapi kota saat ini adalah bagaimana mengendalikan pembangunan sebagai kegiatan sosial-ekonomi menjadi ramah lingkungan dan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian Kajian Kearifan Lokal untuk Pengembangan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang adalah untuk menggali dan menemukenali berbagai hal yang berkaitan keberadaan Arsitektur Tradisional “omah pencu Gunungpati” sebagai wujud kearifan lokal yang dapat dijadikan sebagai acuan / masukan bagi penyusunan Rencana Tata Bangunan & Lingkungan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan studi kasus dengan pendekatan studi etnographic. Penggunaan metode ini dikarenakan berkaitan dengan kajian kearifan lokal yang menggunakan data-data dari informan. Metode penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar (naturalsetting) dan data yang dikumpulkan bersifat kualitatif. Metode kualitatif lebih berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan penghayatan. Hasil penelitian ini adalah rumah tradisional “Pencu Gunungpati” perlu diusulkan sebagai bentuk Arsitektur Bangunan Rumah Tradisional yang menjadi acuan kearifan lokal dan pusaka (local wisdom & heriatge) bagi perencanan dan perancangan pembangunan Waduk Jatibarang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
MAPPING OF URBAN TEXTURE ON INTEREST HERITAGE BUILDINGS IN SEMARANG Murtomo, Bambang Adji; Darmawan, Edy; Shamara, Dea
MODUL Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.713 KB) | DOI: 10.14710/mdl.16.2.2016.110-115

Abstract

Semarang memiliki fasilitas umum yang pantas untuk dikunjungi turis, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.Permasalahan yang terjadi adalah banyak turis dari dalam dan luar negeri yang hanya lewat begitu saja tanpa transitsama sekali di Kota Semarang. Banyak fasilitas pelayanan umum yang ada dan menarik perhatian. Apabila bangunanreligius, bangunan kuno, bangunan kantor pelayanan, bangunan akomodasi, bangunan terminal transportasi baikudara, laut, dan darat. Disamping bangunan, terdapat juga universitas-universitas yang cukup dikenal baik dalamnegeri maupun luar negeri. Ruang-ruang terbuka yang cukup menarik. Disamping bangunan converence yang cukupmemadai. Perlu publikasi Kota Semarang yang lebih jelas, jaringan yang diperlukan bagi dunia luar maupunmasyarakat dalam negeri. Web dan urban texture sangat dibutuhkan bagi Kota Semarang. Oleh karena itu, perluidentifikasi fasilitas umum yang ada di Kota Semarang. Penelitian fasilitas tersebut kemudian menjadi suatu web ataujaringan yang dapat dibaca oleh semua kalangan masyarakat. Dalam penelitian ini dibutuhkan penelitian kualitatif dankemudian menjadi bentuk web yang menarik serta lengkap bagi Kota Semarang. Hal ini diharapkan akan lebih menarikbagi turis sehingga turis lebih tertarik untuk transit di Kota Semarang.