Ketidakjelasan asal usul sumber dan jenis penggunaan dana, bercampur aduknya harta milik pribadi dan perusahaan, ketidakmampuan mengetahui pergerakan arus kas masuk dan keluar saat ini dan masa datang, serta tidak dapat mengetahui dengan cermat besarnya utang, modal dan laba/rugi, merupakan beberapa permasalahan terkait pembukuan yang dihadapi industri batik yang umumnya merupakan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), terlebih dimasa pandemi Covid-19. Akibatnya, para pelaku UMKM batik tidak bisa mengetahui dengan pasti apakah bisnisnya berjalan efisien atau tidak. Aktivitas keuangan perusahaan harus diketahui, dicatat dan dihitung dengan akurat, perlu analisis keuangan yang tepat agar kesehatan finansial perusahaan dapat terjaga dengan baik. Era new normal menjadi garis start para pelaku UMKM batik untuk kembali menggerakkan bisnisnya, dengan menyiapkan diri masuk ke bisnis berbasis digital. Pembukuan berbasis digital dan pemasaran digital sangat diperlukan oleh para pelaku UMKM batik di kawasan sentra industri batik Trusmi Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kinerja bisnis melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia UMKM batik agar mempunyai kemampuan menerapkan pembukuan dan pemasaran berbasis digital. Kegiatan dilaksanakan di sentra Industri Batik Trusmi, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon yang diikuti dua belas unit usaha UMKM batik dengan metode pelatihan dan pendekatan secara individu. Pelatihan berisi langkah-langkah pemahaman teori dan prosedur pembukuan berbasis digital, dan konsep perdagangan e-commerce. Hasil kegiatan mengindikasikan bahwa peserta pelatihan merencanakan akan melakukan pembukuan usaha secara digital dan menggunakan platform digital media sosial yang baru untuk meluaskan jaringan pemasaran.