Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN TENTANG DIABETES MELITUS DAN SENAM DIABETES DI TENGAH PANDEMI COVID 19 Nanta Sigit; Arief Setiyoargo
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6405

Abstract

ABSTRAKTingkat pengetahuan kader kesehatan mengenai senam diabetes melitus adalah hal yang penting untukmelaksanakan manajemen diri penderita diabetes melitus. Namun, masih banyak kader kesehatan yang tidak tahu tentang hal tersebut sehingga kader kesehatan belum dapat melakukan pembinaan mengenai senam diabetes melitus. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi peningkatan pengetahuan kader kesehatan tentang senam diabetes melitus di wilayah Puskesmas Candipuro. Kegiatan ini merupakan quasi experiment one group pretest and postest design. Populasinya adalah kader kesehatan dengan jumlah 350 dan jumlah sample 78 kader kesehatan melalui teknik pengambilan sampel incidental sampling. Alat pengumpul data  adalah kuesioner yang dikembangkan peneliti. Analisa data yang dilakukan secara univariat dan uji paired t test dimana sebelum sudah diuji normalitas dengan menggunakan kolmogorov smirnov. Uji normalitas pada variabel pengetahuan menunjukan dstribusi normal. Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai pengetahuan kader kesehatan pretest sebesar 31,58 dan postest 72,26 dengan nilai signifkasi 0,00 < 0,05. Simpulan dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan kader kesehatan tentang senam diabetes mellitus di wilayah Puskesmas Candipuro. Diharapkan kader kesehatan dapat memberikan informasi tentang senam diabetes kepada masyarakat, khusunya penderita diabetes melitus dalam upaya pelaksanakan manajemen dirinya. Kata kunci: kader Kesehatan; pendidikan Kesehatan; senam diabetes melitus. ABSTRACTThe level of knowledge of health cadres about diabetes mellitus exercise is important for carry out self-management of people with diabetes mellitus. However, there are still many health cadres who do not know about this so that health cadres have not been able to provide guidance on diabetes mellitus exercise. The purpose of this study was to identify an increase in the knowledge of health cadres about diabetes mellitus exercise in the Candipuro Health Center area. This activity is a quasi-experimental one group pretest and posttest design. The population is health cadres with a total of 350 and a sample of 78 health cadres through incidental sampling. The data collection tool is a questionnaire developed by the researcher. Data analysis was carried out univariately and paired t test where before it had been tested for normality using Kolmogorov Smirnov. The normality test on the knowledge variable shows a normal distribution. The results showed that the average knowledge value of pretest health cadres was 31.58 and posttest was 72.26 with a significance value of 0.00 <0.05. The conclusion of this activity is that there is an increase in the knowledge of health cadres about diabetes mellitus exercise in the Candipuro Health Center area. It is hoped that health cadres can provide information about diabetes exercise to the public, especially people with diabetes mellitus in an effort to implement self-management. Keywords: health cadres; health education; diabetes mellitus exercise.
EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA MENJAMIN KERAHASIAAN MEDIS PASIEN PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Arief Setiyoargo; Cecilia Widijati Imam; Richard One Maxelly
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5379

Abstract

ABSTRAKKegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien secara berkelanjutan pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui pemahaman kerahasiaan medis pasien. Kegiatan ini diawali dengan pengkajian awal terhadap keadaan lapangan saat ini pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui tenaga kesehatan/kader kesehatan dan warga. Pengkajian awal didapati masih kurangnya edukasi mengenai kerahasiaan medis pasien, terutama di saat pandemi Covid 19 saat ini fokus pelayanan kesehatan masih terpusat pada protokoler kesehatan atau physical distancing. Hasil survei menunjukkan bahwa masih kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan/kader kesehatan dalam menjaga kerahasiaan medis, pengetahuan terkait hak dan kewajiban antara dokter dan pasien serta prosedur pelaksanaan kerahasiaan medis di fasilitas kesehatan. Kegiatan dilanjutkan dengan menyusun perencanaan dan jadwal kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan. Bentuk kegiatan dikemas dalam bentuk materi dan video yang dibagikan melalui google drive secara online melalui grup whatsapp. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi menggunakan google form. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdapat sebanyak 69,25% pemahaman warga dalam katergori baik, cukup sebanyak 11,5% dan kurang sebanyak 19,25%. Kegiatan berjalan dengan baik dan perlu adanya monitoring lebih lanjut. Kata kunci: informed consent; kerahasiaan medis; pasien ABSTRACTThis Community Service activity aims to improve patient safety in a sustainable manner in health care facilities through understanding patient medical confidentiality. This activity begins with an initial assessment of the current state of the field in health care facilities through health workers/health cadres and residents. The initial assessment found that there was still a lack of education regarding patient medical confidentiality, especially during the Covid 19 pandemic, currently the focus of health services was still focused on health protocols or physical distancing. The survey results show that there is still a lack of knowledge of health workers/health cadres in maintaining medical confidentiality, knowledge regarding rights and obligations between doctors and patients and procedures for implementing medical confidentiality in health facilities. The activity is continued by compiling a plan and schedule of activities as well as the necessary equipment. The form of activities is packaged in the form of materials and videos that are shared via Google Drive online via WhatsApp groups. The activity ended with an evaluation using a google form. The results of community service activities there are as many as 69.25% of citizens' understanding in the good category, 11.5% sufficient and 19.25% less. Activities are going well and need further monitoring. Keywords: informed consent; medical confidentiality; patient
PELATIHAN DALAM PENGGUNAAN INFORMED CONSENT PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Arief Setiyoargo; Romaden Marbun; Richard One Maxelly
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.5341

Abstract

ABSTRAKKegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui pemahaman penggunaan informed consent. Kegiatan ini diawali dengan penilaian awal kondisi terkini di lapangan di fasilitas pelayanan kesehatan melalui petugas kesehatan/kader kesehatan dan warga. Asesmen awal menemukan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penanganan medis bagi pasien dan pengetahuan terkait penggunaan informed consent di fasilitas kesehatan terutama pada masa pandemi Covid-19 saat ini, fokus pelayanan kesehatan masih berpusat pada kesehatan. protokol atau jarak fisik. Kegiatan diawali dengan penyusunan rencana dan jadwal kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan pendampingan yang dikemas dalam bentuk materi dan video yang dibagikan melalui google drive secara serta diskusi secara online melalui grup WhatsApp. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi menggunakan google form. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat terdapat sebanyak 57,69% pemahaman warga dalam kategori baik, 26,92% cukup dan 15,38% kurang. Kegiatan berjalan dengan baik dan perlu pemantauan lebih lanjut. Kata kunci: tenaga kesehatan; pasien; informed consent. ABSTRACTThis Community Service activity aims to improve the quality of health services through understanding the use of informed consent. This activity begins with an initial assessment of the current state of the field in health care facilities through health workers/health cadres and residents. The initial assessment found that there was still a lack of public knowledge about medical treatment for patients and knowledge related to the use of informed consent in health facilities, especially during the current Covid-19 pandemic, the focus of health services is still centered on health protocols or physical distancing. The activity begins with preparing a plan and schedule of activities as well as the necessary equipment. The activities are carried out by providing counseling and assistance packaged in the form of materials and videos that are distributed via Google Drive as well as online discussions through WhatsApp groups. The activity ended with an evaluation using a google form. The results of community service activities there are as many as 57,69% of citizens' understanding in the good category, 26,92% sufficient and 15,38% less. Activities are going well and need further monitoring. Keywords: health worker; patient; informed consent 
EDUKASI KESEHATAN DALAM MENJAMIN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN GUNA MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Arief Setiyoargo; Nanta Sigit; Richard One Maxelly
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.696 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4259

Abstract

ABSTRAKKegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien secara berkelanjutan pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui ketepatan dalam identifikasi pasien. Kegiatan ini diawali dengan pengkajian awal terhadap keadaan lapangan saat ini pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui tenaga kesehatan/kader kesehatan dan warga. Pengkajian awal didapati masih kurangnya edukasi mengenai identifikasi pasien, terutama di saat pandemi Covid 19 saat ini fokus pelayanan kesehatan masih terpusat pada protokoler kesehatan atau physical distancing. Hasil survei menunjukkan bahwa masih kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan/kader kesehatan dalam menjamin ketepatan identifikasi pasien, pengetahuan terkait kejadian yang tidak diharapkan serta prosedur pelaksanaan keselamatan pasien di fasilitas kesehatan. Kegiatan dilanjutkan dengan menyusun perencanaan dan jadwal kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan. Bentuk kegiatan dikemas dalam bentuk materi dan video tentang pentingnya menjamin ketepatan identifikasi pasien dalam pelayanan kesehatan, pemahaman tentang kejadian yang tidak diharapkan serta prosedur pelaksanaan keselamatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi di setiap kegiatannya. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdapat sebanyak 61,5% pemahaman warga dalam katergori baik, cukup sebanyak 23% dan kurang sebanyak 15,5%. Kegiatan berjalan dengan baik dan perlu adanya monitoring lebih lanjut. Kata kunci: identifikasi pasien; keselamatan pasien ABSTRACTThis Community Service activity aims to improve patient safety in a sustainable manner in health care facilities through accuracy in patient calls. This activity begins with an initial assessment of the current state of the field in health facilities through health workers and residents. Initial assessments found that there is still a lack of education regarding patient contact, especially during the Covid 19 pandemic, currently the focus of health is still focused on health service protocols or physical distance. The survey results showed that the facts of knowledge of health workers / health cadres in ensuring patient accuracy, knowledge related to unexpected events and the implementation of patient safety in health facilities. Activities by compiling a plan and schedule of activities and equipment needed. The form of activities in the material and videos about the importance of ensuring the accuracy of the patient's condition in health services, understanding of unexpected events and implementing patient safety in health care facilities. The activity ended with an evaluation of each activity. The results of community service activities were as much as 61.5% of the citizens' understanding was in a good category, 23% enough and 15.5% less. Activities are running well and further monitoring is needed. Keywords: patient identification; patient safety
EDUKASI KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) SERTA PAKET MANFAAT BPJS KESEHATAN UNTUK PENYAKIT KRONIS Romaden Marbun; Arief Setiyoargo; Vincensia Dea
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5377

Abstract

ABSTRAKPenyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu atau masalah kesehatan Dunia dan Indonesia yang sampai saat ini masih menjadi perhatian dalam Dunia kesehatan karena penyakit ini merupakan salah satu dari penyebab kematian. Penyakit Tidak Menular juga dikenal sebagai penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang, mereka memiliki durasi yang panjang dan umumnya berkembang lambat. Pemerintah membuat program pengelolaan program penyakit kronis sebagai upaya pengendalian risiko dan menekan kejadian kasus PTM begitu juga dan dalam rangka mencapai universal health converege Badan Penyelenggara Jaminan Sosial  (BPJS) juga membuat program untuk para pesertanya yang menderita penyakit kronis guna mereduksi kejadian kasus PTM yang dikenal dengan Program Pengelolaan Penyakit Kronis yang disingkat dengan Prolanis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga terkait Penanggulangan Penyakit Tidak Menular serta Paket Manfaat BPJS Kesehatan untuk Penyakit Kronis. Kegiatan dilakukan dalam bentuk diskusi secara online maupun offline melalui grup whatsapp dan pertemuan terbatas dengan kader kesehatan dan perangkat desa. Dari kegiatan ini masyarakat dan kader kesehatan telah memperoleh pemahaman mengenai Penanggulangan Penyakit Tidak Menular serta Paket Manfaat BPJS Kesehatan untuk Penyakit Kronis. Kata kunci: penyakit tidak menular; badan penyelenggara jaminan sosial ABSTRACTNon-Communicable Disease (PTM) is one of the health problems in the world and Indonesia which is still a concern in the world of health because this disease is one of the causes of death. Non-Communicable Diseases are also known as chronic diseases, they are not transmitted from person to person, they have a long duration and generally develop slowly. The government makes a chronic disease management program as an effort to control risk and reduce the incidence of PTM cases as well and in order to achieve a universal health converege the Social Security Administration (BPJS) has also created a program for participants who suffer from chronic diseases to reduce the incidence of PTM cases known as The Chronic Disease Management Program, abbreviated as Prolanis. This community service activity aims to increase citizens' understanding regarding the Prevention of Non-Communicable Diseases and the BPJS Health Benefit Package for Chronic Diseases. Activities carried out in the form of online and offline discussions through the whatsapp group and limited meetings with health cadres and village officials. From this activity, the community and health cadres have gained an understanding of the Prevention of Non-Communicable Diseases and the BPJS Health Benefit Package for Chronic Diseases. Keywords: non-communicable diseases; social security administering bodies