Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA MENJAMIN KERAHASIAAN MEDIS PASIEN PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Arief Setiyoargo; Cecilia Widijati Imam; Richard One Maxelly
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5379

Abstract

ABSTRAKKegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien secara berkelanjutan pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui pemahaman kerahasiaan medis pasien. Kegiatan ini diawali dengan pengkajian awal terhadap keadaan lapangan saat ini pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui tenaga kesehatan/kader kesehatan dan warga. Pengkajian awal didapati masih kurangnya edukasi mengenai kerahasiaan medis pasien, terutama di saat pandemi Covid 19 saat ini fokus pelayanan kesehatan masih terpusat pada protokoler kesehatan atau physical distancing. Hasil survei menunjukkan bahwa masih kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan/kader kesehatan dalam menjaga kerahasiaan medis, pengetahuan terkait hak dan kewajiban antara dokter dan pasien serta prosedur pelaksanaan kerahasiaan medis di fasilitas kesehatan. Kegiatan dilanjutkan dengan menyusun perencanaan dan jadwal kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan. Bentuk kegiatan dikemas dalam bentuk materi dan video yang dibagikan melalui google drive secara online melalui grup whatsapp. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi menggunakan google form. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdapat sebanyak 69,25% pemahaman warga dalam katergori baik, cukup sebanyak 11,5% dan kurang sebanyak 19,25%. Kegiatan berjalan dengan baik dan perlu adanya monitoring lebih lanjut. Kata kunci: informed consent; kerahasiaan medis; pasien ABSTRACTThis Community Service activity aims to improve patient safety in a sustainable manner in health care facilities through understanding patient medical confidentiality. This activity begins with an initial assessment of the current state of the field in health care facilities through health workers/health cadres and residents. The initial assessment found that there was still a lack of education regarding patient medical confidentiality, especially during the Covid 19 pandemic, currently the focus of health services was still focused on health protocols or physical distancing. The survey results show that there is still a lack of knowledge of health workers/health cadres in maintaining medical confidentiality, knowledge regarding rights and obligations between doctors and patients and procedures for implementing medical confidentiality in health facilities. The activity is continued by compiling a plan and schedule of activities as well as the necessary equipment. The form of activities is packaged in the form of materials and videos that are shared via Google Drive online via WhatsApp groups. The activity ended with an evaluation using a google form. The results of community service activities there are as many as 69.25% of citizens' understanding in the good category, 11.5% sufficient and 19.25% less. Activities are going well and need further monitoring. Keywords: informed consent; medical confidentiality; patient
PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN TENTANG SCREENING KEJADIAN DEPRESI SEBAGAI SALAH SATU UPAYA IDENTIFIKASI KONDISI KESEHATAN LANSIA Wisoedhanie Widi Anugrahanti; Cecilia Widijati Imam; Raswati Prapti Rahayu
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6406

Abstract

ABSTRAKKegiatan Program Kemitraan Masyarakat “Pelatihan dan Pemberdayaan Kader Kesehatan Tentang Screening Kejadian Depresi Sebagai Salah Satu Upaya Identifikasi Kondisi Kesehatan Lansia, khususnya pada masa pandemi COVID-19 merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan tentang resiko depresi yang rentan muncul pada lansia dan bagaimana cara mengidentifikasi kejadian depresi yang mungkin muncul pada lansia. Pelatihan dan pemberdayaan kader kesehatan tentang resiko depresi pada lansia dilakukan menggunakan metode penyuluhan atau ceramah dengan media power point berikut diskusi dan tanya jawab. Untuk mempraktikkan bagaimana cara melakukan screening atau mengidentifikasi kejadian depresi pada lansia digunakan metode demonstrasi dengan mempraktikkan penggunakan instrument Geriatric Depression Scale. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan kader kesehatan tentang resiko depresi pada lansia serta dimilikinya keterampilan kader kesehatan dalam menggunakan instrument Geriatric Depression Scale dalam mengkaji resiko depresi pada lansia di Desa Tambakasri Kelurahan Tajinan Kabupaten Malang. Adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan tersebut sangat bermanfaat bagi Desa Tambaksri untuk dapat secara mandiri mengenali dan mengidentifiaksi permasalahan kesehatan yang mungkin muncul di Desa Tambakasri sebagai upaya preventif dalam mencegah terjadinya permasalahan kesehatan dan untuk mewujudkan desa siaga kesehatan.   Kata kunci: pelatihan; kader kesehatan; screening; depresi; lansia ABSTRACTCommunity Partnership Program Activities “Training and Empowerment of Health Cadres About Screening for Depression Events as One of the Efforts to Identify Elderly Health Conditions, especially during the COVID-19 pandemic, aims to provide understanding and skills for health cadres regarding depression that is prone to appear in the lives of the elderly. This risk is magnified by the COVID-19 pandemic situation which has consequences for limiting activities outside the home, so that the elderly's social activities are limited and monotonous and in the end can increase the risk of depression in the elderly. Training and empowerment of health cadres using counseling methods and demonstrations of the implementation of screening for depression in the elderly. The abilities and skills of health cadres possessed as an outcome of community service activities are very useful for efforts to identify the health conditions of the elderly, especially related to the incidence of depression and are useful for fulfilling elderly health data, especially for mental health posyandu owned in the local Tambakasri Village Keywords: health cadres; screening; depression; elderly.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGASUH LANSIA TERKAIT PERAN LATIHAN FISIK DALAM MANAJEMEN TERPADU OSTEOARTHRITIS Rea Ariyanti; Cecilia Widijati Imam
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6403

Abstract

ABSTRAKAdanya kebijakan dari pemerintah terkait pandemi covid 19 turut memberikan dampak bagi masyarakat, salah satunya dari aspek kesehatan seperti terhambatnya akses untuk mendapatkan layanan fasilitas kesehatan, terutama pada lansia. Salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada lansia adalah osteoarthritis. Osteoarthritis merupakan penyakit rematik akibat gangguan metabolisme yang diikuti oleh beberapa perubahan pada sistem muskuloskeletal pada lansia. Dengan diberikannya pelatihan pada pengasuh lansia terkait peran latihan fisik dalam manajemen terpadu osteoarthritis diharapkan pengasuh lansia dapat membantu lansia dalam upaya pencegahan secara mandiri penyakit osteoartritis. Program kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pengasuh lansia terhadap peran latihan fisik dalam manajemen terpadu osteoarthritis. Kegiatan ini dilaksanakan di Panti Werdha Tresno Muti Turen Kabupaten Malang, sebanyak 3 kali melalui pemberian materi dan video pembelajaran, serta melaksanakan diskusi interaktif kepada 25 orang pengasuh lansia. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman para pengasuh lansia, dimana sebelum diberikan penyuluhan, rata-rata nilai pre test sebesar 60,00 dan setelah diberikan penyuluhan terjadi peningkatan nilai post test menjadi 84,00. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran, kepedulian dan mendorong keterlibatan peran pengasuh lansia dan para lansia dalam upaya manajemen terpadu pencegahan osteoarthritis melalui latihan fisik. Kata kunci: lansia; latihan fisik; manajemen terpadu; osteoarthritis ABSTRACTThe existence of policies from the government related to the COVID-19 pandemic also has an impact on the community, one of which is from the health aspect such as hampering access to health facilities, especially for the elderly. One of the most common diseases in the elderly is osteoarthritis. Osteoarthritis is a rheumatic disease due to metabolic disorders followed by several changes in the musculoskeletal system in the elderly. By providing training to elderly caregivers regarding the role of physical exercise in the integrated management of osteoarthritis, it is hoped that elderly caregivers can help the elderly in efforts to independently prevent osteoarthritis. This partnership program aims to increase the understanding of elderly caregivers on the role of physical exercise in the integrated management of osteoarthritis. This activity was carried out at the Tresno Muti Turen Nursing Home, Malang Regency, 3 times through the provision of learning materials and videos, as well as carrying out interactive discussions with 25 elderly caregivers. From the results of the evaluation, it was found that there was an increase in the understanding of the elderly caregivers, where before being given counseling, the average pre-test score was 60.00 and after being given counseling there was an increase in the post-test score to 84.00. This activity needs to be carried out as an effort to increase awareness, concern and encourage the involvement of the role of elderly caregivers and the elderly in an integrated management effort to prevent osteoarthritis through physical exercise. Keywords: elderly; integrated management; osteoarthritis; physical training
PENYULUHAN KADER KESEHATAN DALAM PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) KAITANNYA DALAM PEMETAAN SEBARAN DEMAM BERDARAH DI DUSUN SUKOSARI DESA PANDANSARI, PONCOKUSUMO, KABUPATEN MALANG Nanta Sigit; Cecilia Widijati Imam
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7226

Abstract

ABSTRAKPerkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan, tidak terkecuali pada instansi atau departemen kesehatan seperti Rumah sakit, Puskesmas. Sistem Informasi Geografi (SIG) tingkat sederhana merupakan aspek yang harus dicapai oleh kader kesehatan dengan indikasi pencapaian target pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran Sistem Informasi Geografi (SIG) tingkat sederhana yang diberikan kepada Kader kesehatan harus lebih bermakna agar target pembelajaran dapat tercapai, untuk itu kader kesehatan diharapkan mengalami proses pembelajaran yang dilangsungkan. Dalam hal ini adalah pengoperasian Sistem Informasi Geografi (SIG) tingkat sederhana hingga tingkatan terapan harus dapat dikuasai oleh kader kesehatan. Program kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para kader dan juga masyarakat terkait pentingnya pentingnya pendampingan kader kesehatan dalam pemanfaatan sistem informasi geografis (SIG) kaitannya dalam pemetaan sebaran demam berdarah. kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 kali melalui pemberian materi dan diskusi interaktif kepada 25 orang kader kesehatan. dari hasil evaluasi yang dilakukan pada nilai pretest dan posttest, diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman terkait pentingnya pemanfaatan sistem informasi geografis (SIG) kaitannya dalam pemetaan sebaran demam berdarah, rata nilai pretest sebesar 60, dan setelah diberikan edukasi, rerata nilai posttest menjadi 80. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran, dan mendorong masyarakat khususnya kader kesehatan dalam memberikan informasi yang sesuai kepada tenaga Kesehatan. Kata kunci: Kader kesehatan; pendidikan kesehatan; sistem informasi geografis (SIG). ABSTRACTThe development of information technology is very influential on all aspects of life, is not applied to agencies or health departments such as hospitals, health centers. The simple level Geographic Information System (GIS) is an aspect that must be achieved by health cadres with an indication of the learning objectives that are taking place. Simple level Geographic Information System (GIS) learning given to health cadres must be more meaningful so that learning targets can be achieved, for that health cadres are expected to experience a learning process that takes place. In this case, it is the operation of a simple to applied Geographic Information System (GIS) that must be mastered by health cadres. This partnership program aims to increase the understanding of cadres and also the importance of assisting health cadres in the use of geographic information systems (GIS) in mapping the distribution of dengue fever. This was carried out 3 times through the provision of material and interactive discussions to 25 health cadres. from the results carried out on the pretest and posttest scores, that there was an increase in understanding regarding the importance of using geographic information systems (GIS) known in the pretest and posttest scores for dengue fever, the average pretest was 60, and after being given education, the average posttest score was 80. This is done as an effort to increase awareness, and encourage the public, especially health cadres, to provide information that is in accordance with health workers. Keywords: geographic information system (GIS); Health cadres; health education.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN JAMINAN KESEHATAN PADA MASYARAKAT DI ERA PANDEMI COVID-19 Cecilia Widijati Imam; Romaden Marbun
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.399 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.4794

Abstract

ABSTRAKKegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader dan warga terkait upaya pemanfaatan jaminan kesehatan. Kegiatan diawali pertemuan dengan kader kesehatan. Pengkajian awal didapatkan permasalahan masih kurangnya pemahaman kader dan warga terkait jaminan kesehatan dan belum optimalnya pemanfaatan jaminan kesehatan. Selain itu pandemi covid-19 yang melanda Indonesia ikut memberikan dampak bagi suatu daerah. Kebijakan pemerintah juga memberikan dampak bagi masyarakat tidak hanya ekonomi tetapi juga kesehatan. Masyarakat diharapkan dapat memastikan memiliki perlindungan sosial termasuk jaminan kesehatan, sehingga apabila terjadi kondisi sakit dapat terlindungi baik dari sisi pelayanan kesehatan maupun pembiayaannya. Pada prinsipnya pemerintah ingin pelayanan kesehatan kepada peserta JKN tidak terhambat, terutama memperhatikan kondisi sosial ekonomi saat ini.  Kegiatan dilanjutkan menyusun jadwal kegiatan. Bentuk kegiatan berupa pemberian materi dan video tentang pemanfaatan jaminan kesehatan dalam bentuk diskusi secara online melalui grup whatsapp dan kegiatan diakhiri dengan evaluasi. Dari kegiatan ini kader dan warga telah memperoleh pemahaman mengenai upaya pemanfaatan jaminan kesehatan pada masyarakat. Kata kunci: jaminan kesehatan; pemanfaatan ABSTRACTThis Community Partnership Program activity aims to increase the understanding of cadres and residents regarding efforts to utilize health insurance. The activity began meeting with health cadres. The initial assessment found that the problem was still a lack of understanding by cadres and residents regarding health insurance and the not yet optimal utilization of health insurance. In addition, the Covid-19 pandemic that hit Indonesia also had an impact on an area. Government policies also have an impact on society, not only the economy but also health. The community is expected to ensure that they have social protection, including health insurance, so that if a sick condition occurs, it can be protected both in terms of health services and funding. In principle, the government wants health services to JKN participants not to be hampered, especially considering the current socio-economic conditions. The activity was continued by compiling schedule of activities. The form of activity is in the form of providing materials and videos about the use of health insurance in the form of online discussions through the WhatsApp group and the activity ends with an evaluation. From this activity cadres and residents have gained an understanding of the efforts to utilize health insurance in the community. Keywords: health insurance; utilization
PENDAMPINGAN MASYARAKAT TENTANG ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT Cecilia Widijati Imam; Wisodhanie Widi Anugrahanti; Raswati Prapti Rahayu
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7282

Abstract

ABSTRAKFasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat atau tempat yang digunakan untuk menyelengarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan atau masyarakat. Pelayanan rawat jalan merupakan layanan yang diberikan kepada pasien yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik. Selain itu instalasi rawat jalan sebagai salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang diharapkan pasaien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi yang jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan sampai memerlukan rawat inap. Tujuan pendidikan kesehatan pertama-tama untuk meningkatkan pengetahuan tentang alur pelayanan rawat jalan . Pengetahuan tersebut akan menjadi titik tolak perubahan sikap dan gaya hidup mereka serta pada akhirnya adanya perubahan perilaku masyarakat, meningkatnya kepatuhan yang selanjutnya akan meningkatkan kesadaran masyarakat.Tahap pelaksanaan dilakukan dengan memberikan edukasi atau penyuluhan kepada kader dan warga mengenai alur pelayanan rawat jalan. Penyuluhan dilakukan sebanyak 3 kali. Tahap evaluasi dilakukan untuk menilai tingkat pemahaman kader dan warga terkait materi yang telah diberikan. Evaluasi dilakukan melalui pretest sebelum penyuluhan dan postest pada akhir penyuluhan. warga di Dusun Sukosari, Desa Pandansari, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan memberikan materi presentasi dengan sebelumnya dilakukan pretest pada kader dan warga menunjukkan hasil rata-rata nilai 36.8. kegiatan diakhiri dengan dengan melakukan evaluasi dan memeberikan post test kepada kader dan warga dengan rata-rata nilai post test sebesar 85.6. kegiatan berjalan dengan baik dan lancar serta pemantauan lebih lanjut. Kata Kunci: alur; rawat jalan; rujukan ABSTRACTHealth service facility is a tool or place used to organize health service efforts, whether promotive, preventive, curative or rehabilitative carried out by the government, local government and or the community. Outpatient services are services provided to outpatients and not more than 24 hours of service, including all diagnostic and therapeutic procedures. In addition, the outpatient installation is one of the first places of service, which is expected by the patient and the patient's family as a place to provide clear information before the patient gets the next action / service even to the point of requiring hospitalization. The aim of health education is to increase knowledge about the flow of outpatient services. This knowledge will be the starting point for changes in their attitudes and lifestyles and in the end there will be changes in community behavior, increasing compliance which will further increase public awareness. The implementation stage is carried out by providing education or counseling to cadres and residents regarding the outpatient service flow. Counseling was carried out 3 times. The evaluation stage is carried out to assess the level of understanding of cadres and residents regarding the material that has been given. Evaluation was carried out through a pretest before counseling and posttest at the end of the counseling. residents in Sukosari Hamlet, Pandansari Village, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang. Service activities were carried out by providing presentation materials with a pretest previously carried out on cadres and residents showing an average score of 36.8. The activity ended by evaluating and giving post-tests to cadres and residents with an average post-test score of 85.6. activities run well and smoothly as well as further monitoring. Keywords: flow; outpatient; referral
Edukasi Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Penyakit Diabetes di Era Pandemi COVID-19 Cecilia Widijati Imam; Rea Ariyanti; Vincensia Dea Prasetya Putri
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 2, No 3: Agustus (2021)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v2i3.187

Abstract

Abstrak: Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat “Edukasi Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Penyakit Diabetes di era pandemi COVID-19” dengan pengkajian awal terhadap keadaan di lapangan melalui kader dan warga. Pengkajian awal di dapatkan permasalahan bahwa masih kurangnya pemahaman kader dan warga terkait penyakit tidak menular dan belum optimalnya upaya pencegahan penyakit diabetesMayoritas PTM terjadi di negara berpendapatan rendah dan menengah. Meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) secara signifikan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, biaya yang besar dan teknologi tinggi Faktor risiko PTM berkaitan erat dengan   pola hidup. Empat faktor utama penyebab PTM adalah makanan tidak sehat, kebiasaan merokok, penggunaan alkohol, gaya hidup tidak sehat seperti aktivitas fisik yang kurang. Selain itu, tingkat kepedulian masyarakat  akan kesehatan yang  masih rendah juga menjadi penyebab  tingginya kejadian PTM Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan melakukan sosialisasi kepada kader dan warga terkait pengertian penyakit tidak menular dan upaya pencegahan diabetes dengan menggunakan media pembelajaran berupa video. Dengan adanya edukasi mengenai diabetes ini para kader dan warga dapat melakukan upaya pencegahan penyakit diabetes dengan optimal.Abstract: Community Partnership Program Activity "Health Education in Efforts to Prevent Diabetes in the COVID 19 Pandemic Era" with an initial assessment of the situation in the field through cadres and residents. The initial assessment found that there was still a lack of understanding by cadres and residents regarding non-communicable diseases and that efforts to prevent Diabetes were not yet optimal. The majority of PTM occurs in low and middle-income countries. The increase in Non-Communicable Diseases (PTM) cases will significantly increase the burden on society and the government because handling takes a long time, costs a lot, and is high technology. PTM risk factors are closely related to lifestyle. The four main factors causing PTM are unhealthy food, smoking habits, alcohol use, unhealthy lifestyles such as inadequate physical activity. In addition, the low level of public awareness of health is also the cause of the high incidence of PTM. This community service activity begins with disseminating information to cadres and residents regarding the understanding of non-communicable diseases and efforts to prevent Diabetes by using learning media in the form of videos. With this education about Diabetes, cadres and residents can carry out preventive efforts to Prevent Diabetes optimally.
EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DIABETES DI ERA PANDEMI COVID-19 Cecilia Widijati Imam; Rea Ariyanti; Vincensia Dea Prasetya P
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.687 KB) | DOI: 10.37160/emass.v4i2.22

Abstract

Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat “Edukasi Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Penyakit Diabetes di era pandemic covid 19” dengan pengkajian awal terhadap keadaan di lapangan melalui kader dan warga. Pengkajian awal di dapatkan permasalahan bahwa masih kurangnya pemahaman kader dan warga terkait penyakit tidak menular dan belum optimalnya upaya pencegahan penyakit diabetes. Mayoritas PTM terjadi di negara berpendapatan rendah dan menengah. Meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) secara signifikan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, biaya yang besar dan teknologi tinggi Faktor risiko PTM berkaitan erat dengan pola hidup. Berdasarkan laporan WHO tahun 2011, Empat faktor utama penyebab PTM adalah makanan tidak sehat, kebiasaan merokok, penggunaan alkohol, gaya hidup tidak sehat seperti aktivitas fisik yang kurang. Selain itu, tingkat kepedulian masyarakat akan kesehatan yang masih rendah juga menjadi penyebab tingginya kejadian PTM. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan melakukan sosialisasi kepada kader dan warga terkait pengertian penyakit tidak menular dan upaya pencegahan diabetes dengan menggunakan media pembelajaran berupa video. Dengan adanya edukasi mengenai diabetes ini diharapkan para kader dan warga dapat melakukan upaya penvegahan dengan optimal.