Dadang Suherman
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kajian Mekanisme Penyebaran Sampah Di Kawasan Pantai Pariwisata Kota Bengkulu Sebagai Penyebab Degradasi Nilai-Nilai Ekowisata Randu Enggara; Zul Bahrum; Dadang Suherman
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.8.2.9208

Abstract

Kurangnya ketersediaan TPS (Tempat Penampungan Sampah Sementara) sangat erat hubungannya terhadap pengunjung, pengelola auning dan warga untuk mengotrol sampah yang mereka timbulkan, kapasitas armada dan petugas kebersihan yang tidak memadai akan memperhambat proses pendistribusian sampah ke TPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme transportasi dan sebaran sampah, menghitung sebaran berat sampah total (kg/minggu) serta identifikasi jenis-jenis sampah yang memiliki nilai ekonomis (kg). Metode penelitian yang digunakan adalah metode Purpusive Sampling untuk penentuan lokasi penghitungan jumlah kunjungan wisata dan pemilihan area sampel penelitian berukuran 4x25 m2 berjumlah 20 area pengamatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sampah bersumber dari limbah rumah tangga yang masuk ke badan sungai, sampah auning dari aktivitas pengunjung, perubahan topografi pantai serta pengaruh lingkungan muara sungai seperti tumbuhan enceng gondok yang hanyut terbawa aliran sungai. Pantai pariwisata Kota Bengkulu menghasilkan timbulan sampah pada musim hujan sebesar 12,57 kg/area sampel/minggu dan musim kemarau sebesar 10,88kg/area sampel/minggu, nilai ini lebih tinggi dengan SK SNI 3.04-1993.03 yang menyatakan rata-rata berat sampah yang dihasilkan oleh sumber timbulan berkisar antara 3-9kg/area sampel/minggu, serta menghasilkan sampah bernilai ekonomis pada musimĀ  hujan sebesar 179,21 kg/minggu dan musim kemarau sebesar 48,84 kg/minggu.Katakunci : mekanisme, sampah, pantai, ekowisata.
PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN UMUR POTONG TERHADAP PRODUKSI HIJAUAN PAKAN TERNAK SORGUM DI DAERAH PESISIR Neneng Dwifitri; Dadang Suherman; Enggar Apriyanto
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.9.1.12228

Abstract

Sorgum memiliki potensi untuk dikembangkan pada lahan marginal di kawasan pesisir. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pemupukan pupuk organik dan umur potong hijauan pakan ternak sorgum yang berbeda terhadap kuantitas, kualitas, dan palatabilitas hijauan pakan ternak sapi. Penelitian dilaksanakan di daerah pesisir Bengkulu Selatan Pino Raya dengan ketinggian tempat 5 m di atas permukaan laut pada bulan Maret sampai Juni 2018. Jenis tanah adalah ultisol. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor yaitu dosis pupuk organik (P) dan umur pemotongan (UP). Dosis pupuk organik terdiri dari P0 = tanpa pupuk organik, P1 = pupuk organik 5 ton/ha, dan P2 = pupuk organik 10 ton/ha. Umur pemotongan yaitu: umur potong 30 hari (UP1), 40 hari (UP2), dan 60 hari (UP3). Setiap perlakuan diulang 4 kali, sehingga terdapat 3 x 3 x 4 = 36 satuan percobaan. Pemotongan tanaman sorgum pada umur 60 HST menghasilkan pertumbuhan dan produksi hijauan pakan ternak tertinggi (1.430 ton/ha), sedangkan pemotongan umur 30 HST menghasilkan kualitas hijauan pakan terbaik. Dosis pupuk organik 10 ton/ha merupakan dosis pupuk yang tepat digunakan untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas hijauan sorgum. Tidak adanya interaksi antara dosis pupuk dengan umur pemotongan terhadap tanaman sorgum sebagai pakan hijauan ternak.
KAJIAN PENURUNAN TINGKAT RESIDU PESTISIDA PADA MADU LEBAH HASIL BUDIDAYA PADA KAWASAN TANAMAN HORTIKULTURA DI DESA SUMBER URIP KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG Iskandar Rahmatullah; Dadang Suherman; Heri Heri Dwiputranto
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.9.2.13501

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan madu lebah yang dihasilkan oleh lebah A.cerana yang dibudidayakan pada kawasan tanaman hortikultura di Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong dalam menurunkan residu pestisida. Pada penelitian sebelumnya Saefudin dkk (2017) melaporkan bahwa madu lebah A.cerana hasil budidaya pada kawasan tanaman hortikultura di Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong tidak terdeteksi kandungan pestisida. Penyiapan sample bahan uji dilakukan di laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Bengkulu. Uji laboratorium terhadap sample madu dilaksanakan di Laboratorium Saraswati Indo Genetec (SIG) Bogor. Uji laboratorium dilakukan dengan mengintroduksikan 2 (dua) jenis bahan aktif pestisida yang dominan dipakai oleh petani. Pengujian untuk setiap bahan aktif dilakukan sebanyak 2 (dua) kali ulangan, dengan jangka waktu pengujian (interfal) pengujian selama 1 (satu) minggu, 4 (empat) minggu, dan 12 (dua belas) minggu. Sebagai kontrol digunakan media aquades (air murni) dengan perlakuan yang sama dengan madu lebah A.cerena. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dibahas secara deskriptif serta disajikan dalam bentuk tabel. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa madu lebah yang dihasilkan oleh lebah A.cerana yang dibudidayakan pada kawasan tanaman hortikultura di Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong mampu menurunkan kandungan residu pestisida golongan organofosfat. Bahkan pada sample madu dengan bahan aktif profenofos pada minggu ke 12, kandungan residu pestisida sudah dibawah ambang yang dapat terdeteksi (0,0026 ppm).
HUBUNGAN PARAMETER LINGKUNGAN DENGAN PREVALENSI Infectious Myonecrosis Virus DI TAMBAK INTENSIF UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) KABUPATEN KAUR Aan Fibro Widodo; Yar Johan; Bieng Brata; Dadang Suherman
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.10.1.17285

Abstract

Kabupaten Kaur merupakan wilayah terdekat dengan Provinsi Lampung memiliki kondisi perairannya masih sangat potensial untuk dilakukan pengembangan ekonomi khususnya untuk usaha budidaya tambak udang vaname. Kualitas lingkungan yang baik menjadikan Kabupaten Kaur primadona baru sentra budidaya udang vaname di Sumatera. Tercatat 37 perusahaan tambak udang semi-intensif dan intensif telah beroperasi di Kabupaten Kaur. Masalah yang dihadapi dalam budidaya udang vaname secara intensif adalah kerentanan udang tersebut terhadap penyakit seperti Infectious Myonecrosis Virus (IMNV). Mortalitas infeksi IMNV mencapai 70% dan saat ini menjadi salah satu penyakit penting yang telah memengaruhi industri budidaya udang vaname di dunia. Sampai saat ini data terkait data prevalensi serangan penyakit IMNV pada udang vaname di Propinsi Bengkulu masih sangat minim. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian terkait prevalensi IMNV dan korelasi parameter kualitas air terhadap resiko serangan penyakit IMNV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan parameter lingkungan yang berkorelasi terhadap prevalensi IMNV pada tambak udang vannmei di Kabupaten Kaur. Penelitian ini dilakukan di tambak udang intensif PT. ABC yang berlokasi di Kecamatan Maje Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Penelitian ini merupakan studi observasi dengan rancangan studi purpossive sampling menggunakan teknik sampling terhadap sampel udang untuk deteksi dan identifikasi penyakit IMNV. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas air tambak udang vannamei selama penelitian berada dalam kisaran toleransi untuk kelangsungan hidup udang vannamei dengan tingkat prevalensi IMNV sebesar 31,94%. Parameter lingkungan tambak berkorelasi kuat dengan prevalensi serangan IMNV
Tingkat Kepuasan Aspek Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Perusahaan Peternakan Ayam Broiler Di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Nursaadah Istiqamah; Dadang Suherman; Basyarudin Zain
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.8.1.9160

Abstract

Perusahaan peternakan ayam broiler di Provinsi Bengkulu telah menjadi andalan dalam subsektor peternakan di mana perkembangan usaha ini memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan peternakan dan memiliki nilai strategis khususnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein hewani pada masyarakat dan juga berperan dalam peluang kesempatan kerja. Berdirinya perusahaan peternakan di suatu daerah tertentu akan berpengaruh terhadap kondisi kehidupan sosial ekonomi di lokasi perusahaan seperti di Kecamatan Sukaraja tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kepuasan aspek sosial ekonomi dan lingkungan pada perusahaan peternakan ayam broiler Unggas Jaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan variabel yang diamati meliputi identitas responden, keadaan sosial ekonomi dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi namun kinerjanya rendah berada pada insentif yang diterima, tingkat kesesuaian terendah berada pada biaya kebutuhan hidup, aspek sosial yang memiliki tingkat kepuasan rendah pada atribut pengalaman dalam beternak, atribut biaya kebutuhan hidup pada aspek ekonomi masih memiliki nilai kepuasan yang rendah dan pada aspek lingkungan yang memiliki nilai kepuasan rendah pada atribut penanganan pakan, sehingga nilai yang kepuasan sebesar 81,75% berada pada skala sangat puas, penilaian masyarakat disekitar perusahaan peternakan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.Kata Kunci : kepuasan, aspek sosial ekonomi, aspek lingkungan
ANALISA KUALITAS LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DAN STRATEGI PENGELOLAAN PENANGANAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU WILAYAH KABUPATEN REJANG LEBONG Dessy Masitho; Mustopa R; Bieng Brata; Dadang Suherman
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.10.2.20403

Abstract

Penelitian mengenai analisa kualitas limbah cair industri tahu dan strategi pengelolaan penanganan limbah cair industri tahu wilayah kabupaten rejang Lebong. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur mutu limbah cair serta menjelaskan apakah sesuai dengan standar baku mutu limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan dan untuk menyusun strategi pengelolaan dan penanganan limbah cair apakah sudah baik sesuai dengan ketentuannya. Hasil penelitian bahwa berdasarkan pengukuran mutu limbah cair bagi usaha dan atau Kegiatan Pengolahan Kedelai ada parameter lingkungan yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) sesuai dengan Peraturan Menteri LH RI No. 5 tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pengolahan Kedelai. Teknik analisis yang digunakan meliputi metode pengumpulan sampel berdasarkan SNI 19-3964-1995 serta menggunakan analisa metode SWOT untuk menentukan strategi Pengelolaan dan Penanganan Limbah Cair Industri Tahu Wilayah Kabupaten Rejang Lebong adalah strategi Hold and Maintain yang berarti memiliki dua strategi yaitu strategi penetrasi limbah cair industri tahu dan penanganan limbah cair industri tahu di Wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Strategi ini meningkatkan cara pengelolaan dan penanganan limbah cair. Strategi penetrasi pengelolaan dan penanganan limbah cair industri tahu di Wilayah Kabupaten Rejang Lebong meliputi meningkatkan pengelolaan sistem ragam teknologi IPAL. Dan alternatif Strategi S-O dimana strategi ini menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Artinya pelaku industri tahu wilayah Kabupaten Rejang Lebong harus menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang dengan sebaik mungkin. Berdasarkan hasil alternatif strategi S-O maka didapat strategi yaitu strategi melalui pengelolaan limbah cair dengan menggunakan ragam teknologi Instalasi Pengelolaan Limbah cair (IPAL).