Novi Syatria
Program Pascasarjana Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu Mahasiswa Program Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Alam UNIB

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Induksi Tunas Sengon (Falcataria Moluccana) Bebas Karat Puru Secara In Vitro Untuk Mendukung Pembangunan Hutan Rakyat Secara Berkelanjutan Novi Syatria; Hery Suhartoyo; Enggar Apriyanto
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.8.2.9218

Abstract

Salah satu jenis yang direkomendasikan untuk industri kayu adalah Falcataria moluccana (sengon). Saat ini pertanaman sengon banyak diserang oleh penyakit karat puru. Penyakit ini menyebabkan daun mengeriting, melengkung,  tidak normal dan menyebabkan kematian tanaman. Salah satu solusi mengatasi penyakit karat puru adalah mengembangkan bibit sengon yang bebas karat puru secara in vitro. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh  Benzyl Amino Purine BAP) dan Naphtalene Acetic Acid (NAA) terhadap pertumbuhan eksplan  tunas sengon, dan mencari media terbaik untuk memacu pertumbuhan eksplan sengon. Penelitian menggunakan media MS dengan perlakuan  BAP  pada dosis 0, 1, 2, dan 3 ppm. Konsentrasi NAA sebesar 0, 0.25,  dan 0,5 ppm. Total ada 4 x 3 = 12 kombinasi  perlakuan dengan 5 ulangan. Setiap ulangan terdiri atas 1 eksplan.  Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah persentase tumbuh eksplan dan jumlah tunas yang terbentuk per eksplan. Peubah tambahan seperti eksplan yang berkalus dan warna kalus. Pengukuran dilakukan setiap dua minggu selama tiga  bulan. Data dianalisis varian kemudian diuji lanjut DMRT pada taraf 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian BAP mampu merangsang pembentukan tunas sengon in vitro pada konsentrasi 1 ppm BAP/l. Peningkatan konsentrasi BAP akan menurunkan induksi tunas. Sementara itu, perlakuan NAA pada berbagai konsentrasi tidak mempengaruhi induksi tunas. Secara umum BAP   lebih berpengaruh terhadap pembentukan tunas daripada NAA. Interaksi anatara BAP dan NAA berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah tunas. Media terbaik untuk multipikasi tunas sengon secara in vitro adalah media MS dengan konsentrasi 1 ppm BAP/l media baik kombinasi dengan NAA atau tidak.Kata Kunci : sengon, BAP, NAA,  karat puru, in vitro