p-Index From 2019 - 2024
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Hidro
Muh. Amir
Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KAPASITAS DAYA TAMPUNG KOLAM REGULASI NIPA-NIPA SEBAGAI SOLUSI BANJIR KOTA MAKASSAR Muh. Amir; Rahmawati Rahmawati; Muh. Ikhsan Ridwan
TEKNIK HIDRO Vol 14, No 2 (2021): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v14i2.6118

Abstract

Saluran alam atau sungai dan anak sungai yang ada pada daerah aliran Sungai Tallo tersebut pada saat ini sudah banyak mengalami pendangkalan sehingga kapasitasnya sudah tidak mampu menampung debit banjir yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas tampungan Kolam Regulasi Nipa-Nipa dalam mengurangi banjir di kota Makassar dan menganalisis fluktuasi muka air kolam pasca banjir akibat evaporasi dan rembesan air waduk. Metode yang digunakan dalam menganalisis curah hujan rencana adalah metode Gumbel. Untuk perhitungan debit banjir rancangan digunakan metode hidrograf satuan sintetik Nakayasu (HSS Nakayasu). Dalam penelitian ini digunakan rumus efektivitas untuk menganalisis seberapa efektif Kolam Regulasi Nipa-Nipa dalam mengurangi banjir di kota Makassar dengan memperhatikan fluktuasi muka air kolam pasca banjir akibat evaporasi dan rembesan air waduk. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data lewat instansi terkait. Dari hasil penelitian diperoleh nilai tampungan maksimum yang terjadi adalah sebesar ±3,447,917,35 m³ dengan luas ±1,181,1067 m². Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa efektif menampung air banjir pada Q₂₀₀ sampai 103 hari. Fluktuasi muka air waduk turun rata-rata 0,838 m/bulan pada saat cuaca cerah dan tidak ada lagi input air dari sungai. Kesimpulan penelitian menjadikan Waduk Kolam Regulasi Nipa-Nipa  efektif dalam mengurangi banjir di kota Makassar.
ANALISIS FISIK PENGARUH LIMBAH ABU AMPAS TEBU SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL PADA BETON NORMAL Fausiah Latif; Fauzan Hamdi; Muh. Amir
TEKNIK HIDRO Vol 13, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v13i2.4279

Abstract

Salah satu tantangan yang dihadapi para ahli teknologi beton adalah bagaimana memanfaatkan limbah industri sebagai bahan tambah atau substitusi parsial pada beton normal. Dalam hal ini, para ahli mengkaji dan meneliti tentang pemanfaatan limbah industri yang ada agar dapat dimanfaatkan terutama bahan limbah abu ampas tebu industri pabrik gula. Hal ini menjadi salah satu dari sekian solusi penanganan limbah yang ada dimasyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi abu ampas tebu terhadap agregat halus pada beton normal secara fisik dan mekanik. Bahan  yang digunakan dalam penelitian  ini terdiri dari  semen  Portland  Composit Cement (PCC), agregat halus Sungai Je’ne’berang Gowa, agregat kasar yang berasal dari batu pecah Bili-Bili dan air PDAM dan material limbah abu ampas tebu sebagai substitusi agregat halus berasal dari Pabrik Gula Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Alat yang digunakan pada penelitian ini sebelumnya telah diperiksa kondisi dan kemampuannya serta telah dikalibrasi terlebih  dahulu.  Benda  uji silinder dibuat dengan cara memasukkan beton segar dari molen ke dalam cetakan silinder ukuran 15 cm x 30 cm yang telah diolesi minyak pelumas. Pengisian ini dilakukan secara bertahap, yaitu tiap sepertiga bagian dilakukan penumbukan dengan tongkat baja sebanyak ± 25 kali. Setelah 24 jam, cetakan dibuka kemudian dilakukan perawatan dengan direndam di dalam bak air selama 28 hari. Benda uji beton normal sebanyak 9 sampel dan benda uji yang disubstitusi abu ampas tebu sebanyak 9 sampel. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai berat volume beton untuk komposisi pencampuran ampas tebu 8% yaitu 701,41 kg/m3, 10% yaitu 701,41 kg/m3 dan 12% yaitu 690,10 kg/m3 dari ketiga komposisi tersebut diperoleh berat volume beton yang maksimal yaitu komposisi pencampuran ampas tebu 12%. 
ANALISIS JARINGAN PERPIPAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN BENTENG MENGGUNAKAN SOFTWARE EPANET 2.0 A. Hardiyanti Putri Tamara; Mutmainna Bin Sudin; Sukmasari Antaria; Muh. Amir; Fithriyah Arief Wangsa
TEKNIK HIDRO Vol 15, No 2 (2022): Teknik Hidro Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v15i2.9174

Abstract

Benteng adalah suatu kelurahan yang berada di Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar. Denganluas wilayah 1,94 km², jumlah penduduk sebanyak 7.689 jiwa. Kelurahan Benteng sudah memiliki jaringan pipayang dikelola oleh PDAM Selayar. Namun pada kenyataannya, konsumsi air oleh pelanggan seringkali berkurangatau tidak mengalir sama sekali. Masalah tersebut muncul ketika jaringan distribusi tidak dapat berfungsi denganbaik. Metode analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Dari hasilperhitungan proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2042 sebesar 12.781 jiwa, proyeksi jumlah pelanggan sebesar3.000 SR, dan berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan air rata-rata pada tahun 2042 sebesar 23,110 lt/dt,kebutuhan harian maksimum sebesar 25,241 lt/dt, maka diperoleh kebutuhan air sampai tahun 2042 diperolehtotal kebutuhan pada jam puncak sebesar 34,665 lt/dt. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Epanet 2.0didapatkan pada tahun 2022 sebanyak 4 junction bernilai negatif dan 6 pipa memiliki headloss yang bernilaibesar. Pada tahun 2042 jumlah junction bernilai negatif bertambah yaitu sebanyak 9 junction dan 9 pipa denganheadloss yang bernilai besar. Untuk solusi dari permasalahan pada kondisi ini hingga tahun 2042 adalahpenggantian diameter pipa dengan diameter yang lebih besar. Hal ini dilakukan karena diameter pipa yang kecilmenyebabkan headloss dalam pipa besar. Oleh karena itu dengan adanya penggantian pipa diharapkan dapatmengurangi besarnya headloss dan kecepatan dalam pipa.