Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Sistem Cooling Water Ejector terhadap Stabilitas Vacuum Condensor PLTU Tidore M. Fadly Hi. Abbas; Said Hi Abbas; Singgih Tri Prasetyo
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 2 (2020): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v5i2.2966

Abstract

Condensor merupakan peralatan penukar kalor yang berfungsi untuk meng-kondensasikan uap keluaran dari sisa memutar turbin. Untuk mempercepat kondesasi di dalam condensor maka ruangan di dalam Condensor harus dibuat vacuum dan dipertahankan oleh water ejector pump. Water Ejector Pump adalah bagian dari vacuum system pada turbin uap yang berfungsi sebagai pembuang (menghisap) udara atau gas  yang tidak terkondensasi dari dalam condenser (selama operasi normal) dengan menggunakan fluida air yang diperoleh dari water jet tank. Optimalisasi kinerja water ejector system ini dengan cara penambahan open cooling water system pada water pond yang menggunakan spray guna meningkatkan kestabilan temperature air yang digunakan pada water jet tank tetap pada range operasinya yaitu 50 ˚C. Serta  dilakukan juga pemisahan line overflow pada water ejector tank karena selama ini line overflow antara unit 1 dan 2 tergabung menjadi satu sehingga air overflow terbuang ke parit di area pompa yang dapat menggenangi area sekitar (unsafe condition). Sehingga air tidak tersirkulasi dengan baik yang menyebabkan air pada water ejector tank akan menjadi panas dan berakibat pada turunnya vacuum condensor. Hal ini di tindaklanjuti dengan running pompa dari water pond secara continue untuk menjaga air pada water jet tank tetap dingin. Oleh karena itu saya mengambil judul Skripsi “Pengaruh Sistem Cooling Water Ejector Terhadap Stabilitas Vacuum Condensor PLTU Tidore” Dari hasil modifikasi ini dapat mengurangi pengoperasian dari pompa water pond menuju water jet tank dan menjaga air pada water jet tank tetap terjaga di range operasinya yang berguna untuk menjaga ke-stabilan pada sistem vacuum Condensor.Kata Kunci : Condensor, Water Ejector Pump, Overflow Water Jet Tank, Cooling Water Pond
Analisis Kerusakan Bearing dan Shaft Chain Grate Ditinjau dari Kenaikan Temperatur Pelumas terhadap Spesifikasi Menggunakan ANSYS FLUENT 2019 R3 Apriyanto Teguh Pribadi; Witono Hardi; Muhammad Fadly Hi. Abbas
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 2 (2020): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v5i2.2963

Abstract

Chain grate adalah peralatan utama boiler stoker. Terjadi permasalahan di sisi bearing dan shaft dikarenakan pelumas mengering. Permasalahan hanya terjadi di sisi depan yang mendapatkan paparan termperatur lebih tinggi dibandingkan sisi belakang. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan nilai kenaikan temperatur pelumas pada bearing 1, 2 dan 3 sisi depan dan sisi belakang kemudian dibandingkan dengan spesifikasi pelumas yang digunakan. Serta untuk melihat pengaruh kenaikan temperatur terhadap pelumas dan mendapatkan solusi praktis penyelesaian permasalahan.. ANSYS Fluent 2019 R3 digunakan untuk mendapatkan nilai kenaikan temperatur pelumas. Berdasarkan simulasi Ansys didapatkan nilai paparan temperatur area pelumas sisi depan dan belakang sebesar 271 ºC dan 190 ºC. Pelumas dipompakan dengan kecepatan 0,027 m/s. Menggunakan Ansys Fluent 2019 R3 didapatkan Kenaikan temperatur pelumas sisi depan 1, 2 dan 3 sebesar 250 ºC, 230 ºC dan 200 ºC sedangkan bearing sisi belakang  1, 2 dan 3 sebesar 170 ºC, 160 ºC dan 140 ºC. Range temperature spesifikasi pelumas -7 ºC hingga 204 ºC menandakan pelumas bearing 1 dan 2 sisi depan sudah melebihi batas spesifikasi temperatur pelumas. Karakteristik pelumas terhadap kenaikan temperatur diawali dengan perubahan viskositas kemudian teroksidasi dan tidak dapat mempertahankan bentuknya sehingga meninggalkan zat aditif yang terkandung di pelumas. Solusi yang dapat digunakan  untuk permasalahan yakni upgrade pelumas up to 300 ºC atau solid lubricant, re-routing line pelumas 1 dan menaikkan kecepatan pelumas minimal 0,05 m/s.Kata Kunci : Pelumas, Temperatur , Chain grate, Ansys Fluent
Analisis Pemakaian Bahan Bakar Solar (HSD) dan Biosolar (B20) Terhadap Performance Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Kastela Mohammad Almin Wahid; Iwan Gunawan; M. Fadly Hi. Abbas
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 1 (2020): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v5i1.2936

Abstract

Minyak solar adalah suatu produk destilasi minyak bumi yang khusus digunakan untuk bahan bakar mesin Compresion Ignation ( udara yang dikompresi menibulkan tekanan dan panas tinggi sehingga membakar solar yang disemprotkan (injcetor) dan di Indonesia minyak solar ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 978.K/10/DJM.S/2013. Biodiesel atau biosolar adalah jenis bahan bakar alternatif yang terbuat dari minyak nabati yang berasal dari berbagai jenis biji-bijian. Tujuan utama pengembangan biodiesel ini adalah untuk mensubstitusi bahan bakar fosil yang suatu saat akan habis dan menciptakan energi hijau (green fuel) yang ramah lingkungan dan peduli terhadap lingkungan.Penelitian ini menggunakan dua bahan bakar. Yaitu bahan bakar Solar dan biosolar (B20). Proses performance test masing – masing jenis bahan bakar dilakukan selama 2 jam pada beban 7500 kW (75%) selama 1 jam dan 9680 kW (100%)  selama 1 jam setelah itu dilakukan pengambilan data produksi kWh, pemakaian bahan bakar, Pengambilan data emisi gas buang pada sistem pemantauan emisi kontinue (CEMS). Hal ini dilakukan untuk mengetahui tekanan efektif rata-rata (mep), pemakaian bahan bakar spesifik (SFC), efisiensi thermal dan emisi yang dihasilkan. Hasil pengujian performance mesin menunjukkan bahwa tekanan efektif rata-rata tidak berbeda yaitu pada beban 75% selisih 0,132 bar  dan beban 100% selisih 0,132 bar, perbedaan yang cukup signifikan terjadi pada pemakaian bahan bakar spesifik (SFC) menunjukkan perbedaan yaitu pada beban 75% selisih 0,0088   dan pada beban 100% selisih 0,0084  , untuk efisiensi thermal juga menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan yaitu pada beban 75% selisih 2,75 %  dan beban 100% selisih 2,69 %. Sedangkan hasil emisi gas buang yang dihasilkan menunjukkan bahan bakar B20 lebih tinggi dari bahan bakar Solar namun masih masuk dalam nilai parameter baku mutu emisi yang dijinkan sehingga masih dalam parameter aman terhadap lingkungan sekitar. 
Mechanical Behavior Of Coronary Stent Untuk Fleksibilitas Ring Berbahan Magnesium Alloy AZ31 Dengan Menggunakan Finite Element Method(FEM) Muhammad Fadly Hi. Abbas; Sukiman B; Lita Asyriati Latif
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2022): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v7i1.4598

Abstract

Banyak kasus kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, salah satu contohnya adalah penyakit jantung koroner. Cara yang paling populer untuk menanganinya adalah dengan pemasangan stent. Telah banyak penelitian yang dilakukan dalam pengembangan stent. Hal tersebut berlanjut pula pada bahan baku yang digunakan salah satunya adalah pengembangan bahan baku yang bersifat biodegradable, sehingga stent akan larut dalam tubuh sering bertambahnya waktu. Selain itu, stent ketika terpasang juga harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan bentuknya terhadap pembuluh darah serta memiliki tegangan yang minimun supaya tidak melukai jaringan di sekitarnya. Kemampuan tersebut ditunjukan oleh tingkat flesibilitas dari suatu stent. Pada penelitian ini, stent yang diteliti adalah bare metal stent berbahan baku magnesium alloy AZ31 dengan desain strut mirror (S). Penelitian dilakukan pada dua kondisi stent, yaitu crimped dan expanded untuk mengetahui kemampuan perubahan sudut dan tegangan maksimum yang dialami oleh keduanya setelah diberikan bending moment. Pengujian bending moment dilakukan melalui simulasi berdasarkan finite elemet method (FED) pada software Abaqus 6.14. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan untuk mendapatkan flesibilitas tertinggi pada kondisi crimped stent, yaitu flesibilitas tertinggi dengan tegangan von mises dalam batas aman dapat diperoleh berdasarkan desain stent dengan beban bending moment sebesar0,011 N.mm dan ketebalan sebesar 50 µm, curvature index sebesar 0,0519 mm. Sementara pada expanded stent, mendapatkan fleksibilitas terbaik dengan tegangan von mises dalam batas aman adalah bending moment sebesar 0,11 N.mm pada ketebalan 50 µm, curvature index sebesar 0,0478 mm.
Optimasi Internal Geometri Terhadap sifat Mekanik Material ABS Dipreparasi Menggunakan 3D Printing Dengan Metode Response Surface Lita Asyriati Latif; Sukiman B; Muhammad Fadly Hi. Abbas
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2022): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v7i1.4597

Abstract

Three dimensional (3D) printing menjadi salah satu mesin yang handal revolusioner pada teknik additive manufacturing (AM) untuk membuat objek 3D dengan struktur yang unik dan bermacammacam. Produk yang dicetak tersebut mempunyai karateristik grometri ideal apabila menpunyai ukuran yang teliti dan bentuk yang sempurna. Salah satu jenis material yang dapat diproses menggunakan 3d printing FDM adalah material flesibel. Dalam hal akurasi dimensi telah banyak dilakukan terhadap material PLA dan ABS. Internal geometri yang divariasikan adalah triangle dan honeycomb. Metode response surface digunakan dalam penelitian ini untuk memodelkan dan memperoleh parameter desain internal geometri yang optimal guna menghasilkan nilai defleksi dari desain link strut segitiga dan lingkaran. Order pertama dinyatakan dengan persamaan linier polinominal dengan derajat satu. Desain order merupakan desain faktorial dengan penambahan centre point diantara level faktornya. Optimasi dilakukan dalam dua konfigurasi internal geometri desain yaitu link strut segita dan link strut lingkaran.Hasil dari penelitian ini adalah parameter internal geometri desain yang optimal yaitu link strut segitiga kecil-besar 9 mm, beban 12,799 MPa, dan defleksi 8,84 mm. Sedangkan parameter internal geometri desain link strut lingkarang kecil-besar 9 mm, beban 11,783 MPa, dan defleksi 5, 169 mm. Hasil penelitian menunjukan bahwa optimasi pada desain link strut segitiga dengan nilai composite desirability yang dihasilkan adalah sebesar 0,4757 dan desain link strut lingkaran dengan nilai composite desirability yang dihasilkan adalh sebesar 0,6086.
Penyediaan Filter Berbahan Alami Pada Saluran Air Di Desa Toniku Jailolo Selatan M. Fadly Hi. Abbas; Lita Asyriati Latif; Sandi Rais
Journal Of Khairun Community Services Vol 2, No 1 (2022): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v2i1.4455

Abstract

Pelaksanaan program pengabdian masyarakat penyediaan filter berbahan alami pada saluran air di Desa Toniku bertujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah menyediakan filter air baru yang dapat menyaring air bersih pada bak penampungan dari air terjun sehingga air yang di salurkan kepada masyarakat lebih bersih dan layak untuk dikonsumsi bagi masyrakat di desa Toniku. Filter yang digunakan adalah filter berbahan alami dimana untuk kasus permasalahan air bersih di Desa Toniku, dalam pelaksanaan program Pengabdian Kepala Masyarakat yang dilakukan, akan menggunakan metode filterisasi air secara sederhana yaitu dengan menggunakan Ijuk kelapa atau serabut kelapa. Pemasangan filter dilakukan pada 2 titik yaitu pada saluran Bak penampungan kecil (reservoir) dan pada titik bak penampungan awal dimana air terjun pertama kali ditampung.