Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas
Universitas Triatma Mulya

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

FAMILY SOCIAL SUPPORT AND PATIENTS MOTIVATION PREVENT PULMONARY TUBERCULOSIS TRANSMISSION Ayu Putu Yunita Lestari; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas; I Ketut Andika Priastana
Jurnal Riset Kesehatan Vol 10, No 1 (2021): MAY 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.572 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v10i1.6648

Abstract

Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis which usually attacks the lungs. The increasing number of TB patients will result in an increase in TB transmission in the community. The lack of prevention measures of TB transmission occurs because the patient has less motivation in preventing the transmission of disease. This study aims to determine the relationship of family social support with patient motivation in preventing transmission of pulmonary TB in Negara Sub-district 2019. This study is quantitative study and used a cross-sectional design. The population in this study was pulmonary TB patients in the Negara sub-district with a total sample of 43 respondents. The research sample used a Simple Random Sampling technique. Analysis of the study using Spearman’s Rho. Family social support the most lung TB people are in good category 37 (86%). The motivation of patients in preventing the transmission of the most lung TB in the category of good 40 (93%). The results of the research analysis state P = 0.005 (P = less than 0.05). There is a relationship between the social support of the family with the motivation of the patient in preventing the transmission of lung TB.
THE EFFECT OF IMAGE PLAYING THERAPY TO REDUCE HOSPITALIZATION ANXIETYIN TODDLER AGE PATIENTS IN RUMAH SAKIT UMUM NEGARA Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 15 No 2 (2020): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v15i2.564

Abstract

Latar Belakang: Hospitalisasi (rawat inap) pada pasien anak dapat menyebabkan kecemasan dan stres pada semua tingkatan usia. Penyebab dari kecemasan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya), lingkungan baru, maupun keluarga yang mendampingi selama perawatan. Cemas akibat perpisahan atau yang biasa disebut depresi analitik, merupakan stres utama pada bayi usia pertengahan sampai usia prasekolah. Pada rentang usia tersebut kecemasan dimanifestasikan dalam tiga fase, yaitu fase protes, putus asa, dan pelepasan. Anak memerlukan media untuk dapat mengekspresikan perasaan tersebut dan mampu bekerja sama dengan petugas kesehatan selama dalam pengobatan. Media yang paling efektif adalah melalui kegiatan permainan. Bermain merupakan pekerjaan pada masa kanak-kanak khususnya pada usia Toddler salah satunya bermain tebak gambar. Metode: Rancangan penelitian ini adalah pre eksperiment dengan one group pretest postest. Pengambilan sampel ini mempertimbangkan kriteria inklusi maupun kriteria eksklusi yang ada dengan jumlah sampel 38 responden. Analisis bivariat yang digunakan yaitu menggunakan uji statistic dengan tingkat kebermaknaan 0,05 dengan menggunakan Wilcoxon Test. Hasil: Hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh angka signifikan atau nilai probabilitas (0,000) jauh lebih rendah standart signifikan dari 0,05 atau (p < α ), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh terapi bermain tebak gambar untuk penurunan kecemasan hospitalisasi pada pasien anak usia Toddler di Rumah Sakit Umum Negara. Kesimpulan: Ada pengaruh terapi bermain tebak gambar untuk penurunan kecemasan hospitalisasi pada pasien anak usia Toddler di Rumah Sakit Umum Negara.
Quality of Life in The Elderly Viewed from Hope, Friend Support, and Family Support I Ketut Andika Priastana; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.907 KB) | DOI: 10.30994/sjik.v9i2.519

Abstract

The population in this study is the elderly who live in Banjar Tengah, Negara District, Jembrana Regency, Bali. The sample used in this study was selected using purposive sampling method, with a total sample of 62 people who met the criteria. The results showed that there was a significant effect simultaneously of hope, support from friends, and family support on the quality of life of the elderly because the p value Chi-Square was 0,000 where <α 0.05 or the value of Chi-Square Count 70.870> Chi-Square table. 7,815. The logistic regression test results show that the Nagelkerke R Square value is 0.908 and Cox & Snell R Square is 0.681, which indicates that the ability of the independent variable to explain the dependent variable is 0.908 or 90.8% and there are 100% - 90.8% = 9,2% other factors outside the model that explain the dependent variable
Factors Related To Anxiety Level In The Elderly In The Time Of The Covid 19 Pandemic In Elderly Posyandu Lelateng Village Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2021): May
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v10i1.785

Abstract

This study aimed to determine the factors that influence the level of anxiety in the elderly during the Covid-19 pandemic. The study was conducted in November 2020. The research design was descriptive-analytic, with a total sampling technique of sampling. The total population in this study was 62 elderly. The data collection technique used was a guided interview using a Self Reporting Questionnaire (SRQ-20) consisting of 20 question items. Data analysis in this research is a univariate analysis using frequency distribution analysis. And bivariate analysis using the chi-square test. The relationship between gender and anxiety levels were obtained with a value of p=0.601 (p<0.05). The relationship between age and level of anxiety was obtained p-value = 0.655 (p <0.05). The relationship between the disease and the level of anxiety obtained p-value = 0.876 (p < 0.05) The relationship between knowledge and anxiety level obtained p-value = 0.008 (p < 0.05)
Burn-Out On Nurses Who Treat Covid-19 Patients: Literature Review I Made Rio Dwijayanto; I Ketut Andika Priastana; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2021): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v10i2.850

Abstract

Health workers are very vulnerable to high stress. Symptoms of burnout include physical fatigue, headaches, nausea, emotions, depression, frustration, irritability, feelings of sadness and fatigue. The purpose of the literature review is to examine the incidence of burn out in nurses who treat patients with COVID-19. The review was conducted using the literature review method. Based on the results of the Scopus and Science Direct database searches with the keywords "Burn Out, nurses and Covid 19", 321 articles were obtained. After screening articles based on inclusion and exclusion criteria, a total of 5 articles were included in this review study. In general shows the burn out of nurses who treat patients with COVID-19 cases such as fatigue, emotionality, depersonalization and professional efficacy. The COVID-19 pandemic shows an increase in nurse burn out, so it is important to control it so as not to reduce the quality of performance
Gambaran Pola Asuh Orang Tua Remaja Retardasi Mental Di SLBC Kemala Bhayangkari Tabanan Ni Kadek Yolanda Dewi; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas; I Ketut Andika Priastana
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.57 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i1.46

Abstract

Pola asuh akan mempengaruhi perilaku dan pola tumbuh kembang pada anak. Terdapat tiga tipe pola asuh yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan pola asuh orang tua pada remaja dengan retardasi mental di SLBC Kemala Bhayangkari Tabanan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan desain penelitian analitik korelasional dengan jumlah sampel 36 orang menggunakan Teknik pengambilan sampel simple random sampling. Teknik pengumpulan data kuesioner. Analisa data yang digunakan yaitu distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan mayoritas orang tua berjumlah 28 orang (77,8%) dengan kategori pola asuh cukup dan 8 (22,2%) orang tua diantaranya dengan kategori baik. Kategori baik merupakan pola asuh demokratis, kategori cukup termasuk dalam pola asuh otoriter Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar orang tua menerapkan pola asuh otoriter dengan kategori cukup pada remaja retardasi mental di SLBC Kemala Bhayangkari Tabanan.
Hubungan Resiliensi terhadap Stres Kerja Perawat Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Negara Rahmawati Ririn Ardilla; I Made Rio Dwijayanto; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.585 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i1.48

Abstract

Pendahuluan: Stres dalam dunia pekerjaan atau yang biasa dikenal dengan istilah stres kerja pada dasarnya menjadi suatu kondisi yang dapat terjadi pada setiap individu yang telah bekerja. Perawat merupakan suatu pekerjaan yang mempunyai pengaruh yang sangat penting untuk menentukan berhasilnya rumah sakit dalam memberikan perawatan kesehatan terhadap masyrakat. Tuntutan kerja berlebih yang dimiliki seorang perawat baik secara fisik maupun mental yang harus melakukan banyak pekerjaan dan harus diselesaikan dengan cepat terkadang dapat menyebabkan banyak kesalahan yang dilakukan, hal tersebut merupakan salah satu sumber pemicu stres kerja bagi perawat. Metode: penelitian ini termasuk analitik korelasional dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil: Perawat rawat inap di RSU Negara mayoritas umur < 30 tahun sebanyak 55 orang (60,4%), mayoritas pendidikan S1 sebanyak 52 orang (57,1%), jenis kelamin di dominasi oleh perempuan sebanyak 80 orang (87,9%), mayoritas perawat yang sudah menikah sebanyak 68 orang (74,4%), dan masa kerja perawat mayoritas dengan kategori 1-5 tahun sebanyak 55 orang (60,4%). Resiliensi pada perawat rawat inap lebih banyak resiliensi sedang 79 orang (86,8%), mayoritas perawat dengan kategori stres kerja ringan sebanyak 46 orang (50,5%). Hasil penelitian mengatakan nilai p = 0,356 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan resiliensi dengan stres kerja perawat rawat inap. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara resiliensi dengan stres kerja perawat rawat inap di RSU Negara.
Faktor Penyebab Terjadinya Stres Kerja pada Perawat Berdasarkan Studi Literatur Rahmawati Ririn Ardilla; I Made Rio Dwijayanto; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.718 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i1.49

Abstract

Pendahuluan. Stres kerja saat ini merupakan isu global yang berpengaruh pada seluruh profesi dan pekerja di negara maju maupun berkembang. Terjadinya stres kerja akibat berbagai faktor dari tekanan dan tuntutan dalam pekerjaan seperti jadwal kerja, kecepatan kerja, jarak tempuh menuju tempat kerja, jumlah dan siat pelanggan yang harus dilayani dapat menjadikan pekerja mengalami kecemasan, kemarahan, depresi serta menderita keluhan fisik berupa sakit kepala. Stres dalam dunia pekerjaan atau yang biasa dikenal dengan istilah stres kerja pada dasarnya menjadi suatu kondisi yang dapat terjadi pada setiap individu yang telah bekerja tenaga profesional di rumah sakit secara kesuluruhan memiliki risiko terhadap stres, dan perawat memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Metode. Metode yang digunakan dalam literature review. Pencarian database yang digunakan meliputi Scopus, ScienceDirect dan Pubmed. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu stress kerja. Hasil. Berdasarkan studi literatur ditemukan beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjaadinya stres kerja pada perawat yaitu faktor individu meliputi (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan dan masa kerja) organisasi dan lingkungan kerja.
Gambaran Perilaku Menstrual Hygiene Remaja Retardasi Mental Di SLBC Kemala Bhayangkari Tabanan Ni Kadek Yolanda Dewi; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas; I Ketut Andika Priastana
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.623 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i1.50

Abstract

Retardasi mental merupakan ketidakmampuan dengan keterbatasan yang signifikan dalam fungsi intelektual dan sikap penyesuaian diri yang rendah. Keterlambatan pada anak yang mengalami kelainan retardasi mental dapat mempengaruhi dirinya dalam hal usaha memilihara kebersihan dan anak dengan retardasi mental tidak dapat menjaga kebersihan diri (personal hygiene) secara optimal. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan perilaku menstrual hygiene remaja dengan retardasi mental. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif dengan sampel berjumlah 36 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan yaitu univariat. Hasil penelitian distribusi frekuensi berdasarakan perilaku menstrual hygiene remaja dengan retardasi mental dengan kategori baik sebanyak 14 orang (38,9%), perilaku responden dengan kategori cukup sebanyak 14 orang (38,9%) dan perilaku responden dengan kategori kurang sebanyak 8 orang (22,2%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah mayoritas remaja memiliki perilaku yang baik dan cukup dalam menjaga kebersihan saat menstruasi.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Menstrual Hygiene Remaja Retardasi Mental di SLBC Kemala Bhayangkari Tabanan Ni Kadek Yolanda Dewi; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas; I Ketut Andika Priastana
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.523 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i2.57

Abstract

Pendahuluan: Pola asuh akan mempengaruhi perilaku dan pola tumbuh kembang pada anak. Terdapat tiga tipe pola asuh yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. Retardasi mental merupakan ketidakmampuan dengan keterbatasan yang signifikan dalam fungsi intelektual dan sikap penyesuaian diri yang rendah. Keterlambatan pada anak yang mengalami kelainan retardasi mental dapat mempengaruhi dirinya dalam hal usaha memilihara kebersihan dan anak dengan retardasi mental tidak dapat menjaga kebersihan diri (personal hygiene) secara optimal. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku menstrual hygiene remaja retardasi mental di SLBC Kemala Bhayangkari Tabanan Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja perempuan dengan retardasi mental yang sudah mengalami menstruasi sebanyak 40 orang dan orang tuanya sebanyak 40 orang. Penelitian ini menggunakan Probability Sampling dengan teknik Simple Random Sampling. Analisis penelitian ini menggunakan uji Spearman rho. Hasil: Penelitian ini didapatkan hasil nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,845, dimana r hitung > r tabel (0,000) dan nilai p-value = 0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku menstrual hygiene remaja dengan retardasi mental di SLB C Kemala Bhayangkari Tabanan.