Ishak Effendi
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisa Pemasangan Penangkal Petir Pada Gedung OPIMall Jakabaring Palembang Pengaruh Iklim Kerja, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Universitas Tridinanti Palembang Heni Kurniasari; Yusro Hakimah; Ishak Effendi
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 2 Juli 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.288 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i2.40

Abstract

Abstrak: Bangunan gedung OPI Mall yang terletak pada daerah Jakabaring merupakanbangunan yangmemiliki ketinggian yaitu 30meter.Gedung inimemiliki indeks perkiraan akanbahaya sambaran petir (R) sangat besar yaitu 16, sehingga sangat perlu untukmemiliki sistemproteksi petir. Efisiensi sistem proteksi petirnya adalah 87,4 % , sehingga gedung ini beradapada tingkat proteksi III. Dengan perhitungan berdasarkan beberapa metode penempatanterminasi udara yaitu metode sudut proteksi, bola bergulir, zona proteksi razevig, dan metodeESE (Early Streamer Emission),menghasilkan radius proteksi, luas area proteksi, dan jumlahpenangkal petir yang berbeda. Berdasar metode Sudut Proteksi, dari perhitungan didapat luasarea proteksi (p) sebesar 1675,54m2 (9,05%) dari luas area 18512m2, dan radius proteksi (Rp)23,1 meter, sehingga dibutuhkan penyalur petir sebanyak 12 buah. Dengan metode ZonaProteksi Razevig, dari perhitungan didapat luas area proteksi (p) sebesar 2604,44 m2 (14,07%) dari luas area 18512m2, dan radius proteksi (Rp) 28,8meter, sehingga dibutuhkan penyalurpetir sebanyak 8 buah. Dengan metode Bola Bergulir, dari perhitungan didapat luas areaproteksi (p) sebesar 6358,5m2 (34,355%) dari luas area 18512m2, dan radius proteksi (Rp) 45meter, sehingga dibutuhkan penyalur petir sebanyak 3 buah. Dengan menggunakan metodeESE dengan KURN Lightning Protection System tipe R-150 luas area proteksi (p) sebesar55543,46 m2 dari luas area 18512 m2, dan radius proteksi (Rp) 133 meter, sehingga hanyadibutuhkan penyalur petir 1 buah. Oleh karena itu diterapkanlahmetode ESE yang lebih efektifdigunakan dibandingkan dengan metode lainnya pada gedung OPI Mall.KataKunci: Proteksi Petir,Metode Sudut Proteksi,Bola Bergulir, Zona ProteksiRazevig, ESE(Early Streamer Emission).
Simulasi Konfigurasi Jaringan Distribusi 20 KV PT. PLN (PERSERO) Rayon Kayuangung Untuk Mengurangi Rugi daya dan Tegangan Menggunakan Electrical Transient Analysis Program (ETAP) 7.5.0 Irfan Maulana; Yusro Hakimah; Ishak Effendi
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 2 No. 2 Juli 2014
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v2i2.13

Abstract

Abstrak : Dalam penyaluran tenaga listrik dari sumber tenaga listrik ke konsumen yangletaknya berjauhan selalu mengalami terjadinya kerugian berupa rugi-rugi daya dan rugitegangan sehingga menyebabkan terjadinya jatuh tegangan yang cukup besar yangmengakibatkan rendahnya tegangan terima terutama yang berada diujung saluran. Untukmengatasi permasalahan dilakukan perhitungan aliran daya menggunakan ElectricalTransient Analisys Program (ETAP) 7.5.0 pada PT. PLN (Persero) Area Palembang RayonKayu Agung Penyulang Krakatau Gardu Induk Simpang Tiga. Dari hasil analisa danpembahasan diperoleh hasil rekonfigurasi_2 lebih baik dengan tegangan terima terendahsebesar 17,573 kV, Rugi daya aktif 0.6914 MW dan daya reaktif 0.8235 MVAr dari kodisieksisting dan mengurangi rugi daya aktif sebesar 0.8881 MW dan rugi daya reaktif 1.0771MVAr. Sehingga dari pengurangan rugi-rugi daya diperoleh penghematan biaya daya aktifsebesar Rp. 543.507.000 / bulan dan penghematan biaya daya reaktif sebesar Rp.542.858.400,- / bulan.Kata kunci : Drop tegangan, Konfigurasi Jaringan
Penerapan Variable Frequency Drive Pada Motor Fuel Screw Feeder untuk Bahan Bakar Pada Sistem Boiler di PT. Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Gomgom .; Ishak Effendi
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 2 No. 1 Januari 2014
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.041 KB) | DOI: 10.52333/destek.v2i1.182

Abstract

Sistem pemasukan bahan bakar merupakan salah satu sistem yang penting dalamsebuah instalasi pembangkit tenaga untuk mengatur kapasitas pemakaian bahan bakarsehingga proses pembakaran berjalan dengan baik. Proses pembakaran yang menggunakanbahan bakar batubara sering mengalami kendala seperti terjadinya pemanpatan pada daerahsaluran akibat terbakarnya batubara secara dini pada pipa saluran sebelum masuk ke ruangbakar. Salah satu alternatif yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah denganmenggunakan fuel feeder tipe ulir. Sistem pemasukan bahan bakar tipe ulir pada dasarnyamemindahkan batubara sehingga dapat bergerak mengikuti ulir dengan kecepatan tertentu.Feeder dibuat dari nilon pejal dengan dimensi antar ulir 20 mm dan panjang 300 mm.Dengan kapasitas 30 ton/jam. Feeder dilengkapi dengan water jacket pada pipa saluran.Putaran motor divariasikan pada 300 Rpm – 1500 Rpm. Dari hasil penelitian didapatkanlaju aliran batubara rata-rata untuk kecepatan 300 Rpm sebesar 1 ton/jam, sedangkan untukkecepatan 1500 Rpm sebesar 30 ton/jam.Kata kunci : Boiler, Bahan bakar, VFD (Variable Ferequency Drive)
Analisa Pelepasan Beban Pada Sistem Scada P3B Sumbagsel Dina Fitria; Ishak Effendi; Herman Ahmad
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 2 No. 1 Januari 2014
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.09 KB) | DOI: 10.52333/destek.v2i1.176

Abstract

Keandalan dan keamanan Sistem Tenaga Listrik bertujuan untuk melihatketangguhan sistem terhadap gangguan yang terjadi dan menjaga tetap beroperasi padakondisi normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelepasan beban menggunakanrele frekuensi pada gardu induk wilayah PLN Palembang.Pelepasan Beban dilakukan sebagai usaha memperbaiki kestabilan sistem yangterganggu karena beban lebih, oleh sebab itu diperlukan beberapa pengaturan pada relefrekuensi seperti waktu tunda rele. Metodologi yang digunakan dalam menganalisa pelepasanbeban dengan bantuan SCADA yang dimonitor dinit Pengatur Beban (UPB) Sumbangsel,program software word view Simulation. Berdaasrkan hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa perlu diambil langkah intisipatif dalam merancang maupun tindakan perbaikan,Kata Kunci : Pelepasan Beban, Frekuensi, SCADA dengan Software World View.
PERENCANAAN SETTING RELAY DIFFERENTIAL SEBAGAI PROTEKSI UTAMA TRANSFORMATOR 500 MVA GITET 500/275 KV MUARA ENIM PT. PLN (PERSERO) UIP SUMBAGSEL M. Aditya Firnanda; Ishak Effendi; Dyah Utari Y.W.
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI VOLUME 9 NOMOR 2 JULI 2021
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v9i2.782

Abstract

Abstrak: Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi yang direncanakan akan dibangun di Sumatera selatan adalah GITET Muara Enim yang nantinya beroperasi menggunakan 2 Set Inter Bus Transformator (IBT) 2 x 500 MVA. Sebagai salah satu proteksi utama dalam pengoperasian Inter Bus Transformator (IBT) di GITET Muara Enim maka akan dipasang Relay Differensial pada Transformator tersebut. Dalam pengoperasian Relay Differensial tersebut diperlukan perhitungan nilai setting Relay Differential agar tidak terjadi kegagalan proteksi pada Transformator tersebut. Untuk melakukan settingan relay differensial dibutuhkan data–data untuk perhitungan seperti data Transformator. Transformator yang terpasang memiliki daya sebesar 500 MVA dengan tegangan kerja 500/275 kV. Dengan data yang diperoleh kita dapat melakukan perhitungan guna mendapatkan nilai setting Relay Differensial. Kita dapat menghitung Arus Nominal Trafo sisi 500 kV dan 275 kV yang masing-masing nilainya 577,35 A dan 1049,72 A. Arus rating trafo sisi 500 kV dan 275 kV masing-masing besarannya 635,085 A dan 1154,692 A. Dari nilai arus rating tersebut kita dapat menentukan rasio CT pada sisi 500 kV menggunakan rasio CT 800/1 sedangkan sisi 275 kV menggunakan rasio CT 1200/1. Sehingga arus sekunder dari masing-masing CT dapat kita ketahui dimana pada sisi 500 kV dan 275 kV masing-masing sebesar 0,721 A dan 0,874 A. Dari perhitungan di atas kita mendapatkan arus differential sebesar 0,153 A. sedangkan arus sebesar 0,797 A. setelah arus differensial dan arus penahan diketahui maka kita dapat menghitung persentase slope 1 dan slope 2, sehingga didapat nilai 19,19% dan 38,39 % dengan setting relay differensial 0,3 A. Pada perhitungan hubung singkat, didapatkan arus yang dapat mengalir pada sisi 275 kV sebesar 1070,4 A.Kata kunci: setting relay, relay differensial, proteksi