Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERTUMBUHAN DAN HASIL Stylosanthes guyanensis cv CIAT 184 PADA TANAH ENTISOL DAN INCEPTISOL YANG DIBERIKAN PUPUK ORGANIK KASCING Candraasih Kusumawati N. N.; Trisnadewi A. A. A. S.; Siti N. W.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 17 No 2 (2014): Vol 17, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.87 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2014.v17.i02.p02

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk organik kascing dan dosis optimalnya pada tanah Entisol dan Inceptisol terhadap pertumbuhan dan hasil hijauan Stylosanthes guyanensis cv CIAT 184. Penelitian dilakukan di Stasiun Penelitian Fakultas Peternakan Universitas Udayana Jl. Raya Sesetan 122 Denpasar. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama adalah jenis tanah Entisol (T1) dan Inceptisol (T2). Faktor kedua adalah pupuk organik kascing yang terdiri dari 6 (enam) taraf dosis yaitu 0 ton/ha, 5 ton/ha, 10 ton/ha, 20 ton/ha dan 25 ton/ha. Sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan dan masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk organik kascing tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada semua variabel pertumbuhan kecuali tinggi tanaman. Pada variabel hasil hijauan, pupuk organik kascing berpengaruh nyata (P<0,05) pada berat kering daun, berat kering tanaman di atas tanah, dan nisbah berat berat kering tanaman di atas tanah dengan akar. Jenis tanah tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap semua variabel baik variabel pertumbuhan maupun hasil hijauan, tetapi jenis tanah Inceptisol cenderung lebih baik daripada Entisol. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan dosis pupuk organik kascing dengan jenis tanah terhadap semua variabel baik variabel pertumbuhan maupun hasil hijauan Stylosanthes guyanensis cv CIAT 184. Disimpulkan bahwa pengaruh jenis tanah Inceptisol cenderung lebih baik daripada tanah Entisol. Dosis pupuk organik kascing 15 ton/ha dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil hijauan Stylosanthes guyanensis cv CIAT 184 lebih baik daripada perlakuan lainnya. Dosis optimal pupuk hasil hijauan pada tanah Inceptisol adalah 33,67 g/pot (13,47 ton/ha) dan pada tanah Entisol 37,57 g/pot (15,03 ton/ha), masing-masing dengan hasil hijauan maksimal 42,95 g/pot dan 41,75 g/pot.
PENGARUH PAKAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP KUALITAS FISIK DAGING KAMBING BLIGON Sriyani N. L. P.; Tirta Ariana N.; Puger A. W.; Siti N. W.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 17 No 3 (2014): Vol 17, No 3 (2014)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.735 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2014.v17.i03.p03

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian pakan daun pepaya terhadap kualitas fisik daging kambing Bligon. Dua puluh satu ekor kambing betina umur sekitar 6 bulan dengan berat awal rata-rata 13,95±0,78 digunakan dalam penelitian ini. Ternak dibagi secara acak dalam tiga perlakuan, yaitu perlakuan R0 (Kontrol) pakan tanpa daun pepaya (10% daun waru+15% daun nangka+75% rumput ), R1 ( 25% daun pepaya+75% rumput ) R2 (50% daun pepaya+50% rumput). Setelah dipelihara selama 12 minggu dilakukan penyembelihan terhadap materi penelitian. Variabel yang diamati adalah pH daging, warna daging, keempukan daging, daya ikat air daging. Data kualitas fisik daging dianalisis dengan analisis varians yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan daun pepaya berpengaruh nyata menurunkan pH daging dan daya ikat air, sementara nilai susut masak tidak berpengaruh. Perlakuan dengan 50% daun pepaya meningkatkan keempukan daging sementara level 25% tidak berpengaruh.