Dina Kiftatul Kusnia
Lampung University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

The Role of Laboratory Activities on Laundry Industry Waste Pollution to Improve Problem Solving skills Teachers Perception Dina Kiftatul Kusnia; Noor Fadiawati; M. Setyarini
Jurnal Pendidikan MIPA Vol 23, No 1 (2022): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This study aims to describe the teachers perception of problem solving based laboratory activities to improve the problem-solving skills of junior high school. This study involved 30 science teachers in Lampung. Collecting data in this study using a questionnaire, then analyzed using descriptive analysis. The survey results show that 65 percent of science teachers have not carried out problem solving based laboratory activities in their learning activities. This is due to several factors including teachers not being able to manage time in learning activities and limited tools and materials in school laboratories. Whereas on environmental pollution material for class VII of Junior High School, students can be invited to carry out laboratory activities based on solving real problems such as water pollution by laundry industrial waste. Based on the survey results, it can be said that the laboratory activity program is needed by teachers and students to improve students' problem solving skills.Keywords: laboratory activities, problem-based learning, problem solving skills. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi guru tentang aktivitas laboratorium berbasis pemecahan masalah untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa SMP. Penelitian ini melibatkan 30 guru IPA di Lampung. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil survei menunjukkan bahwa 65 persen guru IPA belum melaksanakan aktivitas laboratorium berbasis pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajarannya. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya guru tidak mampu mengatur waktu dalam kegiatan pembelajaran dan keterbatasan alat dan bahan di laboratorium sekolah. Sedangkan pada materi pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP, siswa dapat diajak untuk melakukan kegiatan laboratorium berdasarkan pemecahan masalah nyata seperti pencemaran air oleh limbah industri laundry. Berdasarkan hasil survei dapat dikatakan bahwa program kegiatan laboratorium sangat dibutuhkan oleh guru dan siswa untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.Kata kunci: aktivitas laboratorium, pembelajaran berbasis masalah, keterampilan pemecahan masalah. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpmipa/v23i1.pp327-334