Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

AN ANALYSIS OF ISLAMIC BOARDING SCHOOL STRATEGY IN EMPOWERING THE ECONOMY OF THE SOCIETY DURING COVID 19 PANDEMIC: A STUDY AT RAUDHATUL ULUM SAKATIGA ISLAMIC BOARDING SCHOOL, SOUTH SUMATERA Abizar Abizar; Nina Ramadhani Wulandari; Ibnu Irawan
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v15i2.2749

Abstract

Kondisi pandemi Covid-19 yang meluas saat ini mengancam dan berdampak pada perekonomian masyarakat kelas bawah. Dimana harga pangan naik dan permintaan pasar meningkat dalam skala nasional. Pesantren dengan kegiatan pendidikan dipandang mampu memberikan nafas dan kehidupan bagi masyarakat sekitar, sehingga perlu mengkajinya agar dapat memperoleh manfaat melalui suatu kajian. Masalah yang diteliti adalah; 1) eksplorasi program pemberdayaan ekonomi Pondok Pesantren Raudhatul Ulum sebagai potensi pemulihan ekonomi 2) relevansi prinsip-prinsip pemberdayaan ekonomi syariah dalam program pemberdayaan pemulihan ekonomi di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum. Hasilnya adalah: 1) Program digulirkan; Wisata islami, penyediaan penginapan, laundry, pengadaan makanan, kerjasama penyediaan kantin, pelayanan outbond, penyediaan sarana olahraga berupa lapangan futsal dan gedung olah raga, pelaksanaan agribisnis, permodalan dan kerjasama di bidang pertanian, penyediaan air mineral. 2) Program-program tersebut relevan untuk dilaksanakan di lingkungan lembaga pendidikan sebagai pusat roda pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi covid 19. Program ekonomi adalah program yang dilandasi nilai-nilai keadilan, mas'uliyah atau tanggung jawab, dan takaful, dengan tujuan program ekonomi adalah pemulihan ekonomi, ekonomi kelembagaan yang sehat, dan masyarakat yang sejahtera. Kata kunci: Pesantren; Pemberdayaan ekonomi; Covid-19 Abstract:The current condition of the widespread Covid-19 pandemic threatens and has an impact on the economy of the lower class. Where food prices rise and market demand increases on a national scale. Islamic boarding schools with educational activities are seen as being able to provide breath and life for the surrounding community, so it is necessary to study them in order to obtain the benefits through a study. The problems studied are; 1) exploration of the economic empowerment program of the Raudhatul Ulum Islamic Boarding School as a potential for economic recovery 2) the relevance of the principles of Islamic economic empowerment in the economic recovery empowerment program at the Raudhatul Ulum Islamic Boarding School. The results are: 1) The program is rolled out; Islamic tourism, provision of lodging, laundry, food procurement, cooperation in providing canteens, outbound services, provision of sports facilities in the form of futsal fields and sports halls, implementation of agribusiness, capital and cooperation in agriculture, provision of mineral water. 2) The programs is relevant to be implemented within educational institutions as the center of the community's economic recovery wheel during the covid 19 pandemic. The economic program is a program based on the values of justice, mas'uliyah or responsibility, and takaful, with the aim of the economic program being a recovering economy, a healthy institutional economy , and a prosperous society. Keywords:
Manajemen Pembiayaan Pendidikan Perspektif Al-Quran Ahmad Noor Islahudin; Nina Ramadhani Wulandari
MindSet : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 1 Nomor 1 Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Ma`arif Kalirejo Lampung Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.902 KB) | DOI: 10.58561/mindset.v1i1.24

Abstract

Untuk tercapainya tujuan pendidikan dan mutu sekolah yang baik, maka biaya pendidikan harus dikelola sebaik-baiknya dengan optimal, efektif, efisien, dialokasikan dan didistribusikan sesuai dengan kebutuhan, sistematis, komprehensif dan menggunakan strategi. Pembiayaan pendidikan meliputi: perencanaan anggaran pendidikan, pembiayaan pendidikan, pelaksanaan anggaran pendidikan, akuntansi dan pertanggung jawaban keuangan pendidikan, serta pemeriksaan dan pengawasan anggaran pendidikan. Pengawasan penggunaan anggaran pendidikan adalah merupakan aktivitas-aktivitas memonitor/ monitoring, memeriksa/ auditing, mengevaluasi/ evaluation, dan melaporkan/ reporting penggunaan anggaran. Model sistem manajemen pembiayaan pendidikan perspektif al-Quran yaitu; (a) Input manajemen pembiayaan pendidian yang bersifat rabani, yaitu bersumber dari al-Quran yang merupakan firman Allah Swt. (b) Proses manajemen pembiayaan pendidikan dengan perencanaan anggaran pendidikan yang żū baṣīroh (visioner), akuntansi yang musāalah (akuntabilitas) dan pengawasan yang manḥajī (sistematis). (c) Output manajemen pembiayaan pendidikan adalah ubudiah dan akhlaki. Ubudiah berarti bernilai ibadah, sedangkan akhlaki berarti di dalam semua kegiatan manajemen pembiayaan pendidikan terdapat nilai-nilai akhlak, baik akhlak kepada sang Maha Pencipta maupun akhlak kepada sesama makhluk hidup.
Implementasi Akad Gadai Sawah Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Desa Durian Kebupaten Pesawaran) Videa Dinda Amorcha; Ulil Albab; Nina Ramadhani Wulandari; Abizar Abizar; Muhammad Rizkal Fajri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.3615

Abstract

Pelaksanaan gadai merupakan tradisi yang telah mengakar pada masyarakat, kebutuhan mendesak dan tidak ada keterampilan lain yang dapat dilakukan maka gadai menjadi solusi untuk memenuhi hajat seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Implementasi Akad Gadai Sawah Desa Durian, untuk mengetahui bagaimana perspektif ekonomi syariah tehadap implementasi akad gadai sawah Desa Durian. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif studi kasus (case study). Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem Pelaksanaan gadai sawah Desa Durian pada umunya penggadai (rahin) mendatangi penerima gadai (murtahin) untuk meminjam sejumlah uang guna memenuhi kebutuhannya dengan sawah dijadikan sebagai barang jaminan. Dengan waktu pengembalian uang pinjaman (utang) tidak ditentukan sampai rahin mampu membayar utang tersebut. Adapun mengenai batas waktu pelunasan biasanya ditentukan dalam bentuk tahunan dan tanpa batas waktu tertentu. Hak penguasaan atau pemanfaatan sawah berada ditangan murtahin sampai pelunasan utang.
Implementasi Akad Gadai Sawah Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Desa Durian Kebupaten Pesawaran) Videa Dinda Amorcha; Ulil Albab; Nina Ramadhani Wulandari; Abizar Abizar; Muhammad Rizkal Fajri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.7092

Abstract

Pelaksanaan gadai merupakan tradisi yang telah mengakar pada masyarakat, kebutuhan mendesak dan tidak ada keterampilan lain yang dapat dilakukan maka gadai menjadi solusi untuk memenuhi hajat seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Implementasi Akad Gadai Sawah Desa Durian, untuk mengetahui bagaimana perspektif ekonomi syariah tehadap implementasi akad gadai sawah Desa Durian. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif studi kasus (case study). Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem Pelaksanaan gadai sawah Desa Durian pada umunya penggadai (rahin) mendatangi penerima gadai (murtahin) untuk meminjam sejumlah uang guna memenuhi kebutuhannya dengan sawah dijadikan sebagai barang jaminan. Dengan waktu pengembalian uang pinjaman (utang) tidak ditentukan sampai rahin mampu membayar utang tersebut. Adapun mengenai batas waktu pelunasan biasanya ditentukan dalam bentuk tahunan dan tanpa batas waktu tertentu. Hak penguasaan atau pemanfaatan sawah berada ditangan murtahin sampai pelunasan utang.