Bambang Suharto
Jurusan Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisa Kualitas Perairan Sungai Klinter Nganjuk Berdasarkan Parameter Biologi (Plankton) Yoga Prayan A; Bambang Suharto; J. Bambang Rahadi W
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.986 KB)

Abstract

Proses industri Pabrik Kertas menghasilkan air limbah yang di alirkan ke sungai, sehingga mempengaruhi kehidupan mikro organisme (Plankton). Tujuan dari penelitian ini yaitu bagaimana kualitas perairan sungai Klinter menggunakan parameter indeks keanekaragaman dan indeks saprobik plankton. Sampel diambil dari tiga stasiun pengamatan dan pada setiap stasiun pengamatan diambil tiga. Titik pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian pada tiga stasiun didapatkan 3 divisi plankton yang terdiri dari divisi Chlorophyta sebanyak enam jenis, Chrysophyta sebanyak sembilan jenis, dan Cyanophyta sebanyak tiga jenis. Nilai kelimpahan tertinggi pada stasiun dua masing-masing sebesar 371269.5 individu L-1, sedangkan kelimpahan terendah terdapat pada stasiun 3 masing-masing sebesar 84354.2 individu L-1. Nilai indeks keanekaragaman, keseragaman, dan saprobitas tertinggi terdapat pada stasiun 1 yakni sebesar 2.04 individu L-1, 0.18 individu L-1 dan -0.27 individu L-1. Sedangkan keanekaragaman dan kemerataan, dan saprobitas terendah pada stasiun 2 masing-masing 0.55, 0.04, dan -2.49 individu L-1. Secara garis besar, kualitas perairan sungai Klinter berdasarkan indeks keanekaragaman dan saprobitas termasuk dalam katagori tercemar sedang sampai sangat berat.Kata Kunci: kualitas air, plankton, sungai Klinter
Efektivitas Adsorpsi Logam Berat pada Air Lindi Menggunakan Media Karbon Aktif, Zeolit, dan Silika Gel Di TPA Tlekung, Batu Andita Intan Larasati; Liliya Dewi Susanawati; Bambang Suharto
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.164 KB)

Abstract

Air lindi didefinisikan sebagai airyang dihasilkansebagai akibat dariperkolasi air hujanmelaluisel sampah, proses biokimiadalam selsampah,dankadar airyang melekat padasampah yang berada pada sel sampah itusendiri. Air lindi di TPA Tlekung, Batu mengandung logam berat Fe dan Cr yang dapat mencemari lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kandungan logam berat Fe dan Cr salahsatunya adalah adsorpsi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui besar penurunan dan efektifitas penurunan kandungan logam berat Fe dan Cr setelah diadsorpsi dengan media adsorben yang berbeda-beda. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental dengan analisa data berupa deskriptif kuantitatif. Pada penelitian digunakan perlakuan penggunaan media adsorben yang berbeda, yaitu karbon aktif, zeolit, dan silika gel. Media adsorben ditempatkan pada akuarium berukuran 30x30x30 cm, ketinggian adsorben pada masing-masing akarium 10cm dari dasar akuarium, dan adsorben tersebut terendam dalam air lindi dengan ketinggian 12 cm dari dasar akuarium selama 120 menit dengan suhu kamar. Hasil dari penelitian menunjukkan efektifitas penurunan paling besar untuk logam Fe adalah 62.728% dengan media zeolit, dan untuk logam Cr sebesar 42.028% dengan media zeolit. Kata kunci: Adsorpsi, Air lindi, Karbon aktif, Zeolit, Silika gel.  
Efektifitas Limbah Puntung Rokok Sebagai Bahan Inhibitor Korosi Pada Paku Besi Dalam Media Air Tawar Bayu Prasetya Andeka; Bambang Suharto; Alexander Tunggul Sutan Haji
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai permasalahan yang ditimbulkan korosi antara lain  penipisan material bangunan, keropos, berlubang, perubahan warna atau tampilan bangunan, terkontaminasinya bahan produk, berkurangnya faktor keamanan, dan bertambahnya biaya perawatan bangunan. Penggunaan inhibitor untuk menghambat proses korosi. Tetapi inhibitor yang aman sangat diperlukan selain itu harus terhitung yang ekonomis dan ramah lingkungan. Salah satu inhibitor alami yang aman adalah limbah puntung rokok. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan  limbah puntung rokok dalam menurunkan laju korosi pada paku besi dan juga menetukan korelasi antara laju korosi dengan variasi konsentrasi inhibitor yang digunakan. Penentuan laju korosi dengan menggunakan metode kehilangan berat. Konsentrasi perendaman paku besi dalam inhibitor yang digunakan adalah 0, 200, 400, 600, 800, 1000 ppm dengan waktu perendaman selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi limbah puntung rokok maka laju korosi semakin kecil. Nilai rata-rata laju korosi tanpa perendaman pada inhibitor limbah puntung rokok adalah 0,160mpy. Sedangkan untuk konsentrasi 200, 400, 600,800, 1000 ppm berturut-turut adalah 0,110,0,092 , 0,085, 0,081, dan 0,061 mpy dan efisiensi penurunan maksimal terhadap nilai laju korosi terkecil terjadi pada konsentrasi 1000 ppm dengan waktu perendaman 7 hari dikarenakan walaupun pada hari ke 4 laju korosi tinggi tetapi setelah hari ke 4 laju korosi mulai menurun karena inhibitor yang mengandung nikotin telah bereaksi dengan oksigen sehingga melindungi lapisan besi dari oksidasi dengan oksigen serta mengurangi efek dari korosi . Kata kunci: Nikotin, Inhibitor, Paku besi, Limbah Puntung Rokok  
Agihan Polutan CO2 di Kota Mojokerto Dengan Sistem Informasi Geografi (SIG) Riza Faradina; Alexander Tunggul Sutan Haji; Bambang Suharto
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1671.399 KB)

Abstract

Pencemaran udara dapat berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik maupun partikel yang lain yang memberi pengaruh besar terhadap penurunan kualitas udara. Kota Mojokerto adalah  kota kecil dengan kepadatan penduduk sebesar 8285 jiwa km-2, aktifitas transportasi dan industri yang cukup tinggi sehingga perlu diadakan penelitian tentang agihan polutan karbon dioksida yang dihasilkan oleh sisa pembakaran dari berbagai aktifitas penduduk. Penelitian ini menggunakan metode spasial yang didalamnya terdapat tahapan perhitungan konsentrasi karbondioksida. Metode deskriptif kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil perhitungan dalam penelitian ini dan metode spasial digunakan untuk menggambarkan agihan polutan CO2 Kota Mojokerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total konsentrasi CO2 di Kota Mojokerto adalah 4.424 kg m-3, 60,5% disumbang dari respirasi penduduk, sumber LPG 26,3%, 8,8% sumber kendaraan bermotor dan 4,4% sumber industri. Tingkat pencemaran di Kota Mojokerto paling besar dipengaruhi oleh konsentrasi CO2 respirasi penduduk yaitu 2.677 kg m-3. Konsentrasi CO2 respirasi penduduk paling tinggi terdapat di Kelurahan Mentikan yaitu sebesar 0.448 kg m-3 atau sebesar 14.5% dari total konsentrasi CO2 respirasi di Kota Mojokerto. Tingginya konsentrasi CO2 respirasi penduduk disebabkan karena banyaknya jumlah penduduk yang terdapat dalam luasan wilayah. Kata Kunci : Karbondioksida, konsentrasi CO2, metode spasial, pencemaran udara. 
Evaluasi Daya Dukung Lingkungan Berbasis Neraca Air Di Kota Batu Erick Udi Artha; Bambang Rahadi; Bambang Suharto
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.67 KB)

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk, industri, dan eksploitasi terhadap alam secara tidak terkendali tentunya berakibat buruk terhadap sistem daya dukung lingkungan aspek sumberdaya air.Dalam menjaga kelestarian sumberdaya air pada suatu wilayahperlu adanya studi (pengawasan) terhadap status daya dukung lingkungan berbasis neraca air di wilayah tersebut.Tujuan Penelitian ini adalah menentukan status daya dukung lingkungan berbasis neraca air pada kondisi saat ini (2012) dan memprediksi pada 20 tahun kedepan (2032) berdasarkan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW).Hasil analisa status daya dukung lingkungan berbasis neraca air tiap Kecamatan di Kota Batu pada tahun 2012 menunjukkan kondisisurplus, dengan nilai neraca air Kecamatan Bumiaji sebesar 216.01 x 106 m3, Kecamatan Batu sebesar 45.25 x 107 m3, dan Kecamatan Junrejo 14.48 x 106 m3. Sedangkan hasil prediksi status daya dukung lingkungan berbasis neraca airdi Kota Batu pada tahun 2032 juga menunjukkan nilai surplus,dengan nilai neraca air Kecamatan Bumiaji sebesar 214.75 x 106 m3, Kecamatan Batu sebesar 43.28 x 107m3, dan Kecamatan Junrejo sebesar 13.86 x 106 m3.Kata kunci : Daya Dukung Lingkungan, Neraca Air, dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)