Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENURUNAN KANDUNGAN LOGAM PB DAN CR LEACHATE MELALUI FITOREMEDIASI BAMBU AIR (EQUISETUM HYEMALE) DAN ZEOLIT Bambang Suharto; Liliya Dewi Susanawati; Betha Ika Wilistien
AGROINTEK Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v5i2.1946

Abstract

The very large numbers of trash in the TPA (end disposal place) will cause the natural decomposition process goes on massively as well. The decomposition process will change trash into organic fertilizer that if there any water input from the outside, it will dissolve metals that later become the byproduct that is leachate. The introduction of chemical contained in the leachate into the waters ecosystem may also affect the existing biota. Therefore, it is need the waste treatment before released into the environment. Leachate waste treatment by using the phytoremediation principle by means of Bambu air plant (Equisetum hyemale), with zeolite planting media was to be the choice in the effort of liquid waste treatment the Phytoremediation system was taken with a various considerations that very potential to develop into new innovation in the process of leachate waste treatment.This research had the purpose to know the effectiveness of phytoremediation system using water bamboo plant (Equisetum hyemale) and zeolit planting media by batch system and continue system in reducing Pb and Cr heavy metals contents of leachate. Research method used was the experimental method. Observations carried out involved environmental temperature and humidity, solution pH and treatment temperature, Reduction of Pb and Cr Metals Contents on leachate.Batch system and continue system as a whole, mean of leachate pH tested during this treatment was about 7,466. Leachate pH tested did not less than 7,200 and not more that 7,810. Mean of leachate temperature from the first week through third week was of 22,283°C. The best treatment was on the K­2S1 (60 batch system plants) treatment with reduction of Pb metal content of 82,2% in the last week of observation. While the reduction of Cr metal of 61,2% was on the K2S2 (60 continue system plants) treatment.
Reduksi Logam Merkuri (Hg) dengan Penambahan Na2S Atau NaOH pada Limbah Cair Pengujian COD Refluk Terbuka Arifati Munfarida; Alexander Tunggul SH; Liliya Dewi Susanawati; Handaru B. Cahyono
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah laboratorium mengandung bahan cemaran. Salahsatu bahan cemaran bersumber dari pengujian COD (ChemicalOxygen Demand) yang menggunakan serbuk merkuri. Merkuri (Hg) adalah unsur yang sangatberbahya bagi lingkungan. Penelitian ini menggunakan presipitasi sulfida danhidroksida untuk mengendapkan logam berat dalam limbah cair pengujian CODkhususnya merkuri. Penelitianini terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama adalah mengetahuikarakteristik limbah cair. Tahap ke dua adalah mereduksi merkuri dengan NaOH 5% (v/v) dan Na2S 5% (v/v) dengan kontrol kecepatan 120 rpm dan lama pengadukan 30 menit. Tahap ketiga adalah tahap presipitasi atau pengendapan dilanjutkan penyaringan. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa untuk mereduksi Hg 103.42 mgL-1membutuhkan 290 mL Na2S 5% untuk mencapai removal optimal yaitu95.48% pada pH 9.02 sedangkan menggunakan NaOH 5% untuk mereduksi Hg 103.42 mgL-1membutuhkan 166 mL NaOH 5% untuk mencapai removal optimal 93.88% Hg pada pH 10.42.Endapan hasil reaksi dengan Na2S yaitu HgS atau ikatan sulfida,sedangkan reaksi dengan NaOH endapannya berupa ikatan hidroksida yaitu Hg(OH)2.Biaya menggunakan NaOH lebih murah 2 kali dibanding Na2S, namununtuk me-recovery Hg lagi lebih mudahmenggunakan dengan Na2S. Kata Kunci : Merkuri, pH, presipitasi
Penentuan Daya Dukung Lingkungan Berbasis Neraca Lahan Tahun 2013 di Kota Batu Agus Maulana Putra; Bambang Rahadi; Liliya Dewi Susanawati
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.155 KB)

Abstract

Pertumbuhan populasi manusia yang cepat menyebabkan peningkatan kebutuhan akan pangan dan tempat tinggal. Oleh karena itu dibutuhkan adanya keseimbangan antara daya dukung lingkungan pada suatu wilayah terhadap pemanfaatan lahan yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan status daya dukung Kota Batu berdasarkan keseimbangan lahan pada kondisi tahun 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsif kuantitatif yaitu dengan mendeskripsikan hasil perhitungan untuk menentukan status daya dukung lingkungan. Hasil analisa status daya dukung wilayah administrasi kecamatan di Kota Batu untuk kondisi saat ini (existing land use) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa  hanya Kecamatan Bumiaji yang memiliki status surplus dengan nilai ketersediaan lahan sebesar 47282.69 Ha dan nilai kebutuhan lahan sebesar 17569.94 Ha, sementara 2 kecamatan lain yaitu kecamatan Batu dan Junrejo dalam keadaan defisit dengan nilai ketersediaan masing-masing sebesar 3380.544 Ha dan 4263.973 Ha dan nilai kebutuhan masing-masing sebesar 28130 Ha dan 15005.47 Ha.  Kata Kunci : Neraca Lahan, ketersediaan lahan, kebutuhan lahan, komoditas
Daya Tampung Sungai Gede Akibat Pencemaran Limbah Cair Industri Tepung Singkong di Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri Charista Dewa; Liliya Dewi Susanawati; Bambang Rahadi Widiatmono
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.031 KB)

Abstract

Salah satu permasalahan lingkungan adalah pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran sungai oleh bahan pencemar, salahsatunya Sungai Gede yang mengalami pencemaran akibat limbah cair industri tapioka. Penelitian ini bertujuan menganalisi kondisi kualitas air sungai, menghitung daya tampung dan status mutu air Sungai Gede berdasakan  kesesuaian terhadap baku mutu air sesuai peruntukannya. Analisis kualitas air sungai dilakukan dengan menguji dan membandingkan parameter sebelum (T1) dan setelah (T3) mendapatkan masukan limbah (T2) dengan parameter yang digunakan yaitu BOD, COD, TSS, pH dan suhu. Pengambilan  dan pengukuran  sampel untuk parameter debit, suhu, pH, BOD, COD dan TSS dilakukan pada T1 dan T2, untuk T3 hanya dilakukan pengukuran suhu saja. Perhitungan daya tampung didapat dari selisih antara baku mutu air sungai dengan konsentrasi air pada T3 menggunakan metode  neraca massa. Perhitungan status mutu air menggunakan metode indeks  pencemaran. Hasil penelitian T3 sudah melampaui daya tampung untuk parameter BOD, COD dan TSS namun parameter Suhu dan pH belum melampaui daya tampung. Hasil penelitian menunjukan bahwa T1 dan T3 mengalami pencemaran ringan dan T2 mengalami pencemaran sedang, Penurunan pencemaran pada T3 terjadi karena mengalami pengenceran dan self purification sungai.Kata Kunci : Analisis Sungai, daya tampung, status mutu, Sungai Gede
Studi Evaluasi Sistem Saluran Drainase di Kecamatan Cempaka Putih Kota Administrasi Jakarta Pusat Liliya Dewi Susanawati; Zakia Ahdiany Santosa; J Bambang Rahadi Widiatmono
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.74 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2019.006.01.4

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan sektor pembangunan di wilayah DKI Jakarta mengakibatkan pemanfaatan kebutuhan akan lahan pemukiman yang semula berfungsi sebagai daerah resapan berubah menjadi kawasan yang kedap air. Kecamatan Cempaka Putih merupakan salah satu kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Pusat yang padat pemukiman. Kondisi infrastruktur sistem saluran drainase di Kecamatan Cempaka Putih belum mampu mengatasi permasalahan banjir atau genangan yang terjadi di setiap musim penghujan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kapasitas saluran drainase untuk menampung aliran permukaan dalam mengatasi banjir atau genangan dan jika dari kegiatan evaluasi saluran tidak mampu mengatasi hal tersebut, maka diperlukan rekomendasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data berupa data sekunder. Pengolahan data terdiri dari beberapa tahapan yaitu debit banjir rancangan, debit air buangan penduduk dan evaluasi saluran drainase yang terdiri dari beberapa parameter. Hasil studi evaluasi sistem saluran drainase di Kecamatan Cempaka Putih Kota Administrasi Jakarta Pusat adalah desain saluran drainase per kelurahan di Kecamatan Cempaka Putih pada 10 tahun yang akan datang masih dapat menampung debit hujan.
Pengaruh Pemberian Limbah Organik Kantin terhadap Pertumbuhan Cacing Tanah (Lumbricusrubellus) dengan Media Sampah Daun Sekitar Kampus Universitas Brawijaya Rizky Yunitasari; A. Tunggul Sutan Haji; Liliya Dewi Susanawati
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.289 KB)

Abstract

Sampah dalam suatu kampus terdiri dari 2 jenis yaitu sampah taman (daun) dan limbah organic kantin. Sampah daun yang telah dikomposkan dan limbah organic kantin dapat dimanfaatkan untuk media pertumbuhan cacingtanah sebagai alternative pengolahan sampah. Budidaya yang pesat dan besarnya permintaan pasar akan cacing tanah mendorong pemanfaatan media dan pakan yang tersedia melimpah di lingkungan sekitar seperti sampah daun dan limbah organic kantin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian media dari sampah daun dan limbah kantin untuk pertumbuhan cacing tanah (Lumbricussrubellus). Hubungan jumlah pemberian pakan dan pertumbuhan cacing tanah (jumlah dan bobot) diketahui dengan metode analisis regresi linier sederhana selain itu, dilakukan uji t untuk mengetahui adanya pengaruh signifikan antara pemberian pakan terhadap hasil pertumbuhan cacing tanah. Berdasarkan penelitian ini didapat bahwa semakin banyak jumlahpakan yang diberikan maka berpengaruh kurang baik untuk pertumbuhan cacing tanah. Perlakuan pertama dengan pemberian pakan sebanyak 50 gr menghasilkan pertumbuhan yang paling baik dibandingkan dengan pemberian pakan 100 gr, 150 gr dan 200 gr. Perlakuan pertama menghasilkan rata-rata bobot akhir sebesar 121.5 gr dari rata-rata bobot awal sebesar 100 gr dan rata-rata jumlah akhir 364 ekor dari rata-rata jumlah awal 251 ekor. Kata Kunci: Cacing tanah, sampah, limbah kantin 
Efektivitas Adsorpsi Logam Berat pada Air Lindi Menggunakan Media Karbon Aktif, Zeolit, dan Silika Gel Di TPA Tlekung, Batu Andita Intan Larasati; Liliya Dewi Susanawati; Bambang Suharto
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.164 KB)

Abstract

Air lindi didefinisikan sebagai airyang dihasilkansebagai akibat dariperkolasi air hujanmelaluisel sampah, proses biokimiadalam selsampah,dankadar airyang melekat padasampah yang berada pada sel sampah itusendiri. Air lindi di TPA Tlekung, Batu mengandung logam berat Fe dan Cr yang dapat mencemari lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kandungan logam berat Fe dan Cr salahsatunya adalah adsorpsi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui besar penurunan dan efektifitas penurunan kandungan logam berat Fe dan Cr setelah diadsorpsi dengan media adsorben yang berbeda-beda. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental dengan analisa data berupa deskriptif kuantitatif. Pada penelitian digunakan perlakuan penggunaan media adsorben yang berbeda, yaitu karbon aktif, zeolit, dan silika gel. Media adsorben ditempatkan pada akuarium berukuran 30x30x30 cm, ketinggian adsorben pada masing-masing akarium 10cm dari dasar akuarium, dan adsorben tersebut terendam dalam air lindi dengan ketinggian 12 cm dari dasar akuarium selama 120 menit dengan suhu kamar. Hasil dari penelitian menunjukkan efektifitas penurunan paling besar untuk logam Fe adalah 62.728% dengan media zeolit, dan untuk logam Cr sebesar 42.028% dengan media zeolit. Kata kunci: Adsorpsi, Air lindi, Karbon aktif, Zeolit, Silika gel.  
Analisis Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Untuk Daya Dukung Lingkungan (Studi Kasus Kota Malang) Dianindya Novita Admadhani; Alexander Tunggul Sutan Haji; Liliya Dewi Susanawati
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.586 KB)

Abstract

Abstrak Beragam bentuk aktivitas manusia yang tidak pernah lepas dari penggunaan air. Kondisi tersebut memaksa agar suatu wilayah dapat menjaga kualitas dan kuantitas  sumber daya air. Tersedianya sumber daya air suatu wilayah harus mapu mencukupi kebutuhan air yang diharapkan, sehingga terjadi keseimbangan antara keduannya. Penentuan keterlampauinya ketersediaan oleh kebutuhan air dapat dinyatakan melalui status daya dukung lingkungan. Tujuan utama dilakukannya penelitian untuk mengetahui status daya dukung lingkungan Kota Malang. Penentuan status daya dukung lingkungan dilakukan dengan metode analisis kuantitatif. Faktor penentu kebutuhan air antara lain jumlah penduduk, luas sawah, jumlah ternak dan industri. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kebutuhan air domestik mencapai 13.81%, non domestik 13.78%, industri 16.67%, serta kebutuhan air peternakan yang secara drastis meningkat hingga 10255.56%. Berdasarkan rasio daya dukung lingkungan per kecamatan dapat ditentukan bahwa status daya dukung lingkungan kecamatan Kedungkandang dan Sukun dinyatakan aman dengan rasio berturut-turut adalah 2.7 dan 2.3, sedangkan untuk 3 kecamatan lainnya yaitu Klojen, Blimbing, dan Lowokwaru masih berstatus aman bersyarat. Kata Kunci : Daya dukung lingkungan, faktor penentu, kebutuh air
Identifikasi Pencemaran Air Tanah Akibat Intrusi Air Laut (Studi Kasus Pesisir Pantai Ketah Kabupaten Situbondo) Agustin Wahita Putri; Bambang Suharto; Liliya Dewi Susanawati
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.41 KB)

Abstract

Kawasan Pesisir Pantai Ketah merupakan salah satu kawasan pesisir pantai di Kabupaten Situbondo berpotensi mengalami intrusi air laut dikarenakan permasalahan intrusi air laut sering menjadi salah satu permasalahan dikawasan pesisir pantai. Berdasarkan hasil pengujian, secara keseluruhan kualitas air air pompa yang dimanfaatkan oleh masyarakat Pesisir Ketah untuk kebutuhan sehari-hari tidak layak dikonsumsi dan harus diolah/dimasak terlebih dahulu karena telah melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan oleh Permenkes RI Tahun 2010 diantaranya titik 8 dengan kadar pH sebesar 8.73, titik 5 dengan kadar besi sebesar 0.48 mg/L, titik 4 dengan kadar kesadahan sebesar 760 mg/L, dan menurut PAHIAA 1986 kualitas air dikawasan pesisir pantai Ketah tidak layak dikonsumsi karena memiliki rata-rata nilai konduktivitas sebesar 1751.78 μs/cm dan masuk dalam kategori air agak payau, sedangkan rata-rata klorida sebesar 410.169 mg/L, TDS sebesar 20.074 mg/L dan masih dalam kategori air tawar. Kata Kunci: Intrusi, pencemaran air, pesisir
Studi Pengaruh Zeolit Alam Termodifikasi Hdtma Terhadap Penurunan Salinitas Air Payau Ade Kurniawan; Bambang Rahadi; Liliya Dewi Susanawati
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.157 KB)

Abstract

Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Daerah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia umumnya memiliki sumberdaya air yang payau karena telah terintrusi air laut. Air payau dapat digunakan sebagai salah satu sumber air bersih setelah melalui proses pengolahan, salah satu yang banyak dilakukan yaitu menggunakan zeolit. Zeolit alam mempunyai gugus aktif penukar kation berupa kation alkali sebagai penyeimbang muatannya. Zeolit alam dapat dimodifikasi untuk meningkatkan sifat tukar anion menggunakan surfaktan hexadecyltrimethylammonium (HDTMA). Percobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian variasi dosis modifikasi HDTMA terhadap penurunan kadar klorida dan Total Dissolved Solid (TDS) pada air payau. Zeolit alam dimodifikasi dengan penambahan HDTMA-Br dan dilakukan pencucian ion bromida menggunakan Na2CO3 dan NaOH. Zeolit alam yang digunakan dalam penelitian terdiri dari lima konsentrasi modifikasi HDTMA-Br yang berbeda, yaitu 0 mM (Z0), 25 mM (Z1), 50 mM (Z2), 75 mM (Z3), dan 100 mM (Z4). Hasil terbaik pada zeolit modifikasi HDTMA-Br 100 mmol L-1 dengan penurunan klorida sebesar 0.85 g L-1 dan TDS sebesar 2.14 g L-1 pada waktu kontak pengocokan selama 3 jam. Konsentrasi modifikasi HDTMA-Br berpengaruh nyata pada penurunan klorida dengan R2 sebesar 0.897 dan berpengaruh nyata pada penurunan TDS dengan R2 0.962. Kata kunci : Zeolit, Hexadecyltrimethylammonium bromide, Salinitas, Klorida, TDS