Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Evaluasi Parameter Mikrobiologis Fillet Daging Ayam yang Diawetkan dengan Campuran Bubuk Kulit Buah Manggis dan Bubuk Daun Salam pada Kondisi Penyimpanan Suhu Dingin Rahmawati Rahmawati; Sri Winarti; Qurrotu A'yun
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.04

Abstract

Daging ayam merupakan salah satu komoditas unggas yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Proses pengawetan pada fillet daging ayam dapat dilakukan dengan mengkombinasikan metode perendaman dalam campuran bubuk kulit buah manggis dan bubuk daun salam dengan penyimpanan pada suhu dingin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran bubuk kulit buah manggis dan bubuk daun salam dalam menghambat pertumbuhan mikroba penyebab penurunan mutu pada fillet daging ayam yang disimpan dalam suhu dingin (chilling temperature). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu konsentrasi campuran bubuk kulit manggis dan bubuk daun salam (0%, 15%, dan 30%) serta lama penyimpanan (0, 4, 8, 12, dan 16 hari). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dengan taraf nyata 5%, lalu diuji lanjut dengan Uji Duncan (DMRT) 5% jika berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bubuk kulit buah manggis dan bubuk daun salam mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan terpenoid. Pengaruh terbaik ditemukan pada perlakuan konsentrasi campuran bubuk kulit buah manggis dan bubuk daun salam 30% dan lama penyimpanan 12 hari, dengan total mikroba 5.91 log cfu/g, total S. aureus 1.00 log cfu/g (tidak melebihi batas SNI), dan total E. coli 2.10 log cfu/gr (melebihi batas SNI).
Uji Karakteristik Mi Instan Berbahan Dasar Tepung Terigu dengan Subtitusi Mocaf dan Pati Jagung Rahmawati Rahmawati; Sri Winarti; Qurrotu A'yun
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1916.606 KB)

Abstract

Pada umumnya mi instan merupakan produk olahan dari tepung terigu. Hal tersebut akan menyebabkan ketergantungan terhadap biji gandum impor. Oleh karena itu, penggunaan MOCAF dan pati jagung sebagai bahan pengganti tepung terigu dapat menjadi alternatif untuk mengurangi konsumsi produk olahan gandum. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan mi instan adalah tepung terigu, MOCAF, pati jagung, CMC, garam, dan air. Selanjutnya bahan tersebut diproses melalui beberapa tahapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan keseimbangan massa mi instan hasil perlakuan terbaik. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu formulasi tepung terigu, MOCAF, dan pati jagung. Faktor kedua yaitu proporsi penambahan CMC. Setiap perlakuan dan kontrol diulang sebanyak 3 kali. Hasil uji sifat fisik menunjukan bahwa mi instan hasil perlakuan terbaik memiliki daya serap air sebesar 122.22 %, rendemen sebesar 68.89%, dan daya patah sebesar 363.93 gram. Hasil uji sifat kimia mi instan hasil perlakuan terbaik memiliki kadar air sebesar 7.34%, kadar abu sebesar 2.09%, kadar lemak sebesar 11.48%, kadar protein sebesar 2.08%, dan kadar karbohidrat sebesar 77.57%. Untuk hasil uji organoleptik mi instan yang terdiri dari tingkat kesukaan aroma, warna, tekstur, dan rasa telah memenuhi SNI 01-3551-2000.   Kata kunci: CMC, Formulasi Tepung, RAL Pola Faktorial
EVALUASI PROKSIMAT DAN ORGANOLEPTIK BEKASAM IKAN WADER (Rasbora lateristriata) BERDASARKAN PERBEDAAN LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI GARAM Rahmawati Rahmawati; Astrid Damayanti; Sri Djajati; Anugerah Dany Priyanto
Agroindustrial Technology Journal Vol 5, No 2 (2021): Agroindustrial Technology Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/atj.v5i2.6869

Abstract

Ikan wader (Rasbora lateristriata) banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia serta dapat diolah dan diawetkan menjadi produk yang biasa disebut dengan bekasam. Proses fermentasi pada bekasam dipengaruhi oleh berbagai faktor, beberapa di antaranya adalah lama proses fermentasi dan konsentrasi garam yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi dan konsentrasi penambahan garam terhadap komposisi proksimat dan aspek organoleptik pada produk bekasam ikan wader. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu faktor I (lama fermentasi: 4 hari, 5 hari, dan 6 hari) dan faktor II (konsentrasi garam: 15%, 17,5%, dan 20%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air dan kadar abu bekasam ikan wader berkisar 58,985- 62,651% dan 14,928 – 19,872%. Pengujian aspek organoleptik menunjukkan bahwa aroma dan rasa yang paling disukai adalah bekasam dengan lama fermentasi 6 hari dengan konsentrasi garam 15%. Tekstur yang paling disukai adalah bekasam dengan lama fermentasi 4 hari dengan konsentrasi garam 20%, sedangkan warna yang paling disukai adalah bekasam dengan lama fermentasi 4 hari dengan konsentrasi garam 15%.
Penyuluhan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) di PT Biji Tumbuh Berkembang Sabila Rosda; Rahmawati Rahmawati
Journal of Holistic Community Service Vol 1 No 2 (2024): Journal of Holistic and Community Service
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51873/jhcs.v1i2.41

Abstract

Latar Belakang: Keamanan pangan tidak dapat terlepas dari penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Kewajiban menerapkan CPPOB tidak membedakan skala usaha mulai dari usaha mikro, kecil, menengah, ataupun besar sebagai persyaratan keamanan pangan. UMKM yang menerapkan CPPOB secara konsisten dapat memperoleh manfaat yang menguntungkan di pasar global. Setiap pangan olahan yang asal produksinya di dalam negeri atau diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran sebelum diedarkan harus memenuhi persyaratan CPPOB agar dapat memperoleh izin edar. Tujuan: Tujuan penyuluhan ini adalah untuk memberikan pemahaman bagi UMKM PT Biji Tumbuh Berkembang tentang CPPOB agar produk yang diproduksi dapat diedarkan secara legal dengan izin edar sesuai ketentuan. Metode: Kegiatan penyuluhan menggunakan metode penyuluhan atau sosialisasi secara langsung kepada pegawai PT Biji Tumbuh Berkembang yang berjumlah 4 orang dengan beberapa tahapan diantaranya yaitu persiapan kegiatan, penyuluhan, serta diskusi dan tanya jawab. Hasil: UMKM PT Biji Tumbuh Berkembang wajib memiliki izin edar untuk produk yang diproduksi yaitu pancake dan choux isi krim buah karena disimpan pada penyimpanan suhu beku. UMKM PT Biji Tumbuh Berkembang telah menerapkan beberapa aspek persyaratan CPPOB yang mencakup lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, mesin/peralatan, bahan, produk akhir, karyawan, pengemas, penyimpanan, pemeliharaan dan program sanitasi, pengangkutan, dokumentasi dan pencatatan, dan pelaksanaan pedoman. Simpulan: Penerapan CPPOB secara konsisten bagi pelaku usaha pangan menghasilkan produk yang aman dan layak dikonsumsi.