Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M)

Penggunaan Pupuk Kompos dengan Memanfaatkan Ampas Rempah sebagai Bahan Utama Pembuatan Eco Enzyme Gilang Ramadan Kololikiye; M. Syahrevi Alfitra; Cholila; Reta Adyn Dinatha; Alfi Septina; Aziza Mardhiyatul Khusna; Faniatun; Jihan Karimah; Kalfin Ramdany; M. Taufik Hidayat; Viola Florensi Sunaryo; Yahya Firmandika
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah daun bambu dan krisis energi merupakan dua masalah yang sangat vital dan utama di Situs Patirtaan Ngawonggo sedangkan ketersediaan energi berbanding terbalik dengan banyaknya daun bambu yang tiap saat berjatuhan maka dari itu perlu ditemukan dan dicari energi alternatif yang ramah lingkungan. Oleh karena itu diperlukannya pemanfaatan daun bambu kering tersebut untuk pembuatan pupuk kompos. Penggunaan pupuk organik diperlukan untuk kesuburan tanah dan meningkatkan hasil tanaman khususnya yang berada di sekitar Situs Patirtaan, Desa Ngawonggo. Pupuk Kompos dengan bahan organik meliputi daun bambu kering, sampah dapur organik seperti ampas sayuran, ampas buah buahan dan juga tanah di bawah bambu. Pembuatan pupuk kompos diberi cairan eco enzyme yang berbahan dasar dari ampas rempah seperti sisa seduhan wedang tomboan dan dicampur dengan endapan gula merah lalu didiamkan kurang lebih sekitar3-4 hari. Pemanfaatan limbah dapur di situs Patirtaan Ngawonggo menjadi energi alternatif selain itu guna untuk tercapainya tiga sasaran pokok dari aspek lingkungan berupa terciptanya lingkungan yang bebas dari sampah, bersih dan asri kemudian aspek sosial berupa terbiasanya masyarakat tertib dalam memperlakukan dan mengelola sampah daun bambu kering dan yang ketiga aspek ekonomi berupa memiliki nilai ekonomi sehingga mampu digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengaruh Budaya Sekolah dalam Membangun Karakter Siswa Gilang Ramadan Kololikiye; Bagus Lupito Faqi; Fadilah Nur Laili; Farisa Rizky Safly Alfiansyah; Ichsanuddin Akbar A.S; Indah Nur Jannah; Ledys Juncia Prinanta; Muhammad Khairil Iswandi; Najmul Hidayat; Puguh Ayuningrum Maulidina; Risky Abidah El Anisa; Syafa Arabella Maheswari Putri
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 3 No. 4 (2022): Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v3i4.19456

Abstract

Karakter merupakan suatu hal paling mendasar dalam kehidupan sehari-hari oleh karenanya, penting bagi setiap peserta didik untuk dibiasakan dengan hal-hal positif. Adanya budaya atau kebiasaan dapat dengan sangat mudah mempengaruhi terciptanya karakter anak didik entah itu karakter positif maupun nagatif. Pendidikan berperan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dimana adanya kegiatan yang dilakukan dapat membantu peserta didik untuk membiasakan diri atau mempraktikkan segala ilmu yang didapatkan di sekolah. Tujuan Pengabdian ini adalah mendeskripsikan tentang pengaruh budaya sekolah dalam membangun karakter siswa. Pendidikan pertama tentunya didapatkan dari keluarga oleh karena itu, orang tua memiliki peran penting dalam membangun karakter anak didik melalui hal paling sederhana yaitu dengan menciptakan budaya atau kebiasaan yang positif sehingga anak didik mampu menangkap hak-hal yang positif melalui keluarga. Kemudian, setelah keluarga tempat berikutnya yaitu sekolah dimana budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh sekolah atau falsafah yang menuntun kebijakan sekolah terhadap semua unsur dan komponen sekolah termasuk stakeholder pendidikan, seperti cara melaksanakan pekerjaan di sekolah serta asumsi atau kepercayaan dasar yang dianut oleh personil sekolah. Oleh karena itu, adanya pendidikan dan budaya baik di keluarga maupun di sekolah menjadi suatu hal yang sangat penting dan paling mendasar dalam membangun karakter peserta didik.