Febri Annisaa Nuurjannah
STIKes RSPAD Gatot Soebroto

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemilihan Penolong Persalinan pada Ibu yang Telah Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Garuda dan Puskesmas Pasundan Kota Bandung Febri Annisaa Nuurjannah
Maternal & Neonatal Health Journal Vol 2 No 1 (2021): Maternal & Neonatal Health Journal
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.537 KB) | DOI: 10.37010/mnhj.v2i1.183

Abstract

Salah satu terobosan dalam menurunkan AKI adalah dengan diadakannya program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang mampu meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Di dalam P4K salah satu programnya yaitu Kelas Ibu Hamil. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku ibu hamil dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemilihan penolong persalinan dari ibu yang telah mengikuti kelas ibu hamil di Puskesmas Garuda dan Puskesmas Pasundan Kota Bandung. Deskriptif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan metode survei melalui kuesioner yang disebarkan pada tanggal 26-28 Juni 2012 terhadap 30 orang ibu. Didapatkan bahwa gambaran karakteristik  ibu nifas yang telah mengikuti kelas ibu hamil yaitu berumur 20-35 tahun sebanyak 80%, berpendidikan SMA sebanyak 56, 67%, tidak bekerja sebanyak 96, 67%, dan paritas 2-3 sebanyak 70%. Ibu nifas yang memiliki pengetahuan baik, tentang persalinan yang aman sebanyak 66,67% dan ibu nifas yang memilih penolong persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 90%. Simpulan penelitian ini adalah pemilihan penolong persalinan pada ibu nifas yang telah mengikuti kelas ibu hamil sebagian besar ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter atau bidan).
Factors Associated With Aefi Of Covid-19 Vaccination In Pregnant Women Illa Arinta; Febri Annisaa Nuurjannah
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.12506

Abstract

Latar Belakang. Kelompok ibu hamil menjadi kelompok yang rentan terhadap infeksi COVID-19 karena pada ibu hamil tubuh mengalami penurunan kekebalan imunitas tubuh, sehingga rentan terinfeksi virus. Perubahan fisiologis juga terjadi pada kehamilan, seperti peningkatan diafragma, peningkatan kebutuhan oksigen, dan edema mukosa saluran pernafasan yang sangat berisiko terkena hipoksia (Prawihardjo,2018).Tujuan. Diketahuinya Faktor-faktor yang mempengaruhi KIPI Vaksinasi covid-19 pada ibu hamil  di Puskesmas Kemayoran Tahun 2022.Metode. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan desain penelitian retrospektif suatu penelitian dengan melakukan pengamatan ibu hamil dengan KIPI Vaksinasi covid-19 yang melakukan antenatal care di Puskesmas Kemayoran dalam satu kali waktu pada waktu bersamaan dengan jumlah sampel 80 orang ibu hamil.Hasil. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di poli KIA Puskesmas Kecamatan Kemayoran dari 80 responden diperoleh informasi bahwa responden mengalami KIPI sebanyak 69 responden (69%), dan tidak mengalami KIPI hanya 11 responden (31%). Berdasarkan data hasil penelitian bahwa ada sekitar 93,5% responden yang berlatar belakang pendidikan tinggi tentang vaksinasi covid 19. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah tingkat pendidikan.Kesimpulan. Hasil analisis didapatkan bahwa variable pengetahuan adalah variable yang paling dominan p value = 0,024. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variable yang paling dominan terkait KIPI vaksinasi adalah variable pengetahuan.Saran Tenaga Kesehatan Puskesmas Kemayoran, Jakarta Pusat, sebaiknya berkolaborasi dengan kader Puskesmas dan tokoh masyarakat untuk memberikan vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil, terutama pada usia kehamilan >13 minggu. Kata kunci : Vaksin, IbU Hamil , KIPI, covid 19 ABSTRACT Background. Pregnant women are categorized as the vulnerable group to COVID-19 infection due to their decreased immune system, making them susceptible to virus infection. Physiological changes also occur during pregnancy such as an increase in the diaphragm, increased oxygen demand, and edema of the respiratory tract mucosa which is at high risk of hypoxia (Prawihardjo, 2018).Objective. Determine the factors that influence AEFI of COVID-19 vaccination in pregnant women at Kemayoran Public Health Center in 2022.Method. The research design used was a quantitative descriptive method with a cross-sectional approach with a retrospective research design by observing pregnant women with AEFI of COVID-19 vaccination who carried out antenatal care at Kemayoran Public Health Center one time at the same time with a sample of 80 pregnant women.Results. Based on the results of the study conducted at the MCH polyclinic at Kemayoran Public Health Center, of the 80 respondents, 69 respondents (69%) experienced AEFI, and only 11 respondents (31%) did not experience AEFI. Further, 93.5% of respondents who had a higher educational background were well-informed about the covid 19 vaccination. The level of education can affect a person's knowledge.Conclusion. The results of the analysis found that the knowledge variable was the most dominant variable with a p-value of 0.024. Thus, it could be concluded that the most dominant variable related to the AEFI of vaccination was the knowledge variable.Suggestion Health Workers of Kemayoran Public Health Center, Central Jakarta, should collaborate with cadres of integrated healthcare centers and community leaders to provide COVID-19 vaccinations for pregnant women, especially for those whose gestational age is >13 weeks. Keywords: Vaccines, Pregnant Women, AEFI, COVID -19