Nurul Aini
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH JARAK TANAM DAN VARIETAS PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI PUTIH (Brassica chinensis L.) SECARA HIDROPONIK Ineke Yusticha Valdhini; Nurul Aini
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.051 KB)

Abstract

Jumlah penduduk Indonesia yang meningkat menyebabkan kesadaran akan kebutuhan gizi meningkat sehingga permintaan sayuran khususnya sawi juga bertambah. Upaya peningkatan hasil sawi dapat dilakukan melalui budidaya secara hidroponik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jarak tanam pada varietas Eikun dan varietas Dakota pada pertumbuhan dan hasil tanaman sawi putih dengan sistem hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan di Kusuma Agrowisata Group, Batu, Malang sejak Bulan Maret-Mei 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RALF) dengan 2 faktor diulang sebanyak 4 kali.  Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis sidik ragam (Analysis of Variance) untuk mengetahui pengaruh perlaka uan nyata atau tidak. Hasil analisis sidik ragam yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara jarak tanam dan varietas. Interaksi tersebut memberikan pengaruh yang nyata pada berbagai variabel pengamatan antara lain panjang tanaman (7 hst), diameter tajuk, bobot segar per tanaman dan bobot segar tanaman per petak sampel. Jarak tanam optimum untuk varietas Dakota yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanathe man yaitu pada jarak 10 cm x 15 cm, sedangkan untuk hasil tanaman yaitu pada jarak 10 cm x 20 cm. Namun untuk hasil tanaman pada jarak 10 cm x 20 cm dengan 10 cm x 15 tidak berbeda signifikan, maka jarak 10 cm x 15 cm diduga sudah optimal untuk mendapatkan hasil sawi putih.  Jarak tanam optimum untuk varietas Eikun yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman yaitu pada jarak tanam 10 cm x 20 cm.
PENGARUH APLIKASI GYPSUM DAN PUPUK KANDANG SAPI PADA TANAH SALIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril) Nur Cholid Susianto; Didik Hariyono; Nurul Aini
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.065 KB)

Abstract

Produksi kedelai di Indonesia tahun 2013 diperkirakan 807.57 ribu ton, menurun sebanyak 35.58 ribu ton (4.22 persen) dibandingkan tahun 2012. Penurunan produksi kedelai diperkirakan terjadi karena turunnya luas panen seluas 13.49 ribu hektar dan produktivitas sebesar 0.28 kuintal ha-1 (BPS, 2013). Dalam meningkatkan produksi kedelai dapat memanfaatkan lahan salin dengan cara penggunaan varietas toleran dan bahan amelioran.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi yang tepat antara varietas dan genotip kedelai terhadap dua jenis amelioran (gypsum dan pupuk kandang sapi) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada kondisi tanah salin. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini benih kedelai Wilis, Tanggamus, Genotip IAC100/bur/Malabar 10/KP/21/50 dan genotip Argopuro//IAC100 dan gypsum, pupuk kandang sapi, pupuk NPK (phonska) dan furadan 3G. Metode yang digunakan dalam penelitian ini Rancangan Split Plot yang terdiri 2 faktor yaitu genotip kedelai dan jenis amelioraan tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni – September 2014 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kabupaten Malang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa adanya interaksi yang nyata antara varietas/genotip dengan macam amelioran terhadap peubah bobot kering biji per tanaman. Dalam masing-masing varietas/genotip terdapat jenis amelioran yang tepat dalam meningkatkan produktivitas tanaman kedelai. Pada varietas Wilis, varietas Tanggamus dan genotip Argopuro//IAC,100 penggunaan gypsum merupakan amelioran yang tepat dibandingkan dengan penggunaan pupuk kandang dan pada genotip IAC, 100/Bur// Malabar penggunaan pupuk kandang dan gypsum belum dapat meningkatkan produktivitas tanaman kedelai.
Application Four Type of Ameliorant to Increase Cucumber (Cucumis sativus L.) Early Growth on Saline Land Nurul Aini; Akbar Nugraha
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.835 KB)

Abstract

Saline land is one of the marginal land that have a potential to be planted. Saline soil condition has a high concentration of NaCl that need to be fixed because it less conductive to the plant growth. Application of ameliorant is one of solution to improve saline soil. The purpose of this research were to get the most effective land ameliorant for growth and yield of Cucumber (Cucumis sativus L.) varieties Metavy and Monza in saline land. This research was conducted from May to October 2016. It located at Sidomukti village, Brondong district, Lamongan that has saline lands with EC value ± 4.8 dS m-1. This research using randomized block design with 10 treatments and 3 times replication. This research showed that ameliorant treatment can increase cucumber growth and yield of varieties Mevaty and Monza compared without ameliorant treatment. Cow manure that used for ameliorant was better to increase growth of varieties Metavy and Monza compared to gypsum, rice straw and C. juncea.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN INTERVAL PEMBERIAN AIR SAMPAI DENGAN KAPASITAS LAPANG TERHADAP PRODUKSI TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) Rissya Dewi Kusumawati; Didik Hariyono; Nurul Aini
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.99 KB)

Abstract

Salah satu kendala dalam peningkatan produksi cabai di Indonesia adalah rendahnya hasil panen dari luasan areal tanaman. Kondisi ini dapat diatasi dengan menanam cabai dalam polybag yang juga dapat mempermudah pemeliharaannya. Budidaya tanam dalam polybag mempunyai kekurangan, yaitu faktor ketersediaan air dan kepadatan media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dengan interval pemberian air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai Maret 2014 bertempat dirumah kaca Ds.Tegalgondo, Kec.Karang Ploso-Malang. Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor dan diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Faktor pertama adalah komposisi media tanam yang terdiri dari M1(Tanah 100%), M2(Tanah 75% : Sekam Padi 25%), M3(Tanah 75% : Kompos 25%), M4(Tanah 50% : Sekam Padi 25% : Kompos 25%). Faktor kedua adalah interval pemberian air yang terdiri dari A1(3 hari sekali), A2(5 hari sekali) dan A3(7 hari sekali). Pada komposisi media tanam apapun tidak dapat mempengaruhi pemberian air sebaliknya pada pemberian air berapapun tidak dapat mempengaruhi komposisi media tanam sehingga tidak terdapat interaksi. Komposisi media tanam tanah+kompos dapat meningkatkan hasil bobot segar total buah per tanaman sebesar 45,25% dibandingkan dengan perlakuan media tanah. Pemberian air dengan interval 5 hari sekali dapat meningkatkan hasil tanaman cabai sebesar 52,04% dibandingkan dengan perlakuan pemberian air dengan interval 3 hari sekali.