Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN PENGGUNAAN OBAT YANG TEPAT PADA MASYARAKAT DI WILAYAH PUSKESMAS DAHLIA KOTA MAKASSAR Raimundus Chalik; Tahir Ahmad
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kefarmasian
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.681 KB) | DOI: 10.32382/jpk.v1i2.1892

Abstract

Sering kali masyarakat mengunakan obat tanpa mengetahui secara jelas tata cara penggunaan obat yang tepat. Padahal menggunakan obat dengan cara yang tidak tepat dapat mempengaruhi outcome theraphy. Obat tidak hanya tersedia dalam bentuk serbuk (puyer), kapsul atau tablet yang digunakan dengan meminumnya bersama air, namun juga ada yang tersedia dalam bentuk sediaan sirup, drops, tetes mata, tetes  hidung,  tetes  telinga,  salep  mata,  salep  kulit,  supositoria,  inhaler  dan sebagainya. Dalam menggunakan sediaan – sediaan ini, diperlukan cara yang tepat agar tercapai outcome yang diinginkan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang cara penggunaan yang tepat kepada masyarakat wilayah Puskesmas Dahlia. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama mengkaji dan mengamati kemampuan kader tentang cara penggunaan obat yang tepat melalui wawancara dan kuisioner sebagai pre test. Dari hasil evaluasi ini dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan dan praktek cara penggunaan obat yang tepat. Pada tahap kedua tim PKM melakukan evaluasi kembali kemampuan kader tentang cara penggunaan obat yang tepat. Metode yang digunakan adalah active learning (pembelajaran aktif) yang diawali dengan penyuluhan, membentuk kelompok, demonstrasi alat peraga berupa cara penggunaan obat dengan instruksi khusus, dan audio visual berupa video. Responden dianggap berhasil dengan baik apabila  dapat melakukan   seperti yang telah dicontohkan dan memiliki skor post test ≥80% . Kegiatan   pengabdian   kepada  masyarakat   ini  dilaksanakan   pada   bulan September  2020 di Wilayah  Puskesmas  Dahlia  Kota  Makassar. Khalayak sasaran dalam kegiatan ini  adalah  kader  dan masyarakat sebanyak 25 orang. Hasil  dari kegiatan  ini menemukan bahwa tercapai keberhasilan tentang penggunaan obat yang tepat dengan indikator ketercapaian sebesar 88%. Hasil kegiatan ini menyimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan mesyarakat dalam penggunaan obat yang tepat.Kata kunci :penggunaan obat, Puskesmas Dahlia Kota Makassar
Kadar Vitamin C dan Aktivitas Antioksidan Kulit Buah Naga Segar (Hylocereus S) Ida Adhayanti; Tahir Ahmad
Media Farmasi XXX Vol 17, No 2 (2021): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v17i2.2273

Abstract

Dragon fruit is  originated from South America and began to be popular in Indonesia in 2010. Various studies on the pharmacological activity of dragon fruit have been widely done. The pharmacological activity of dragon fruit certainly can't be apart  from its bioactive contents. Some studies show that bioactive compounds such as vitamin C are higher in the peel than in the flesh of the fruit, as well as the antioxidant activity in the peel is better than in the flesh. This study aims to determine the antioxidant activity and vitamin C content of fresh dragon fruit peel. The method used in determining the antioxidant activity is by using 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DDPH) reagent, the absorbance of the reactan was then measured by the UV-Vis spectrophotometer to determined the IC50 value. Determining vitamin C contents was also done using a UV-Vis spectrophotometer. The results indicated that the antioxidant activity of fresh dragon fruit peel was  140.12 ± 5.76  mg / ml and vitamin C levels were  252 mg in 100 grams of dragon fruit peel. Differences in the content of bioactive compounds in fruits depend on a number of elements such as genotypes, environmental conditions, ripeness and the place of cultivation. Keywords : Dragon Fruit, Antioxidant, Vitamin C, PeelPenelitian mengenai aktivitas farmakologi buah naga telah banyak dilakukan, aktivitasnya tentunya tidak lepas dari kandungan senyawa bioaktif yang dimilikinya. Beberapa data penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktif seperti vitamin C kadanya lebih tinggi pada kulit buah naga bila dibandingkan dengan kadar vitamin C pada daging buahnya, demikian pula dengan aktivitas antioksidannya, beberapa penelitian menunjukkan aktivitas yang lebih baik  pada kulit buah naga. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kandungan vitamin C dan aktivitas antioksidan kulit buah naga segar. Dalam penentuan aktivitas antioksidan digunakan pereaksi DPPH, hasil reaksi dengan pereaksi ini kemudian diukur absorbansinya dengan menggunakan alat  spektrofotometer UV-Vis kemudian ditentukan nilai IC50nya. Penentun kadar vitamin C juga dilakukan dengan menggunakan alat Spektrofofometer UV-Vis pada panjang gelombang 261 nm.. Aktivitas antioksidan dari kulit buah naga segar adalah sebesar 140,12 ± 5,76 mg/ml dan kadar vitamin C adalah sebesar 252 mg dalam 100 gram kulit buah naga.  Perbedaan dalam kandungan dan jumlah senyawa bioaktif dalam buah-buahan tergantung pada sejumlah elemen seperti genotipe, kondisi lingkungan, kematangan serta tempat panen.Kata kunci : Kulit buah naga, antioksidan, vitamin C