Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PIKIRAN SADAR DAN BAWAH SADAR Ikhwani Ikhwani; Najmuddin Najmuddin; Syarkawi Syarkawi
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 6 No 2 (2022): LENTERA, MEI 2022
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pikiran menjadi cakrawala yang dapat mencerahkan hati. Tanpa Pikiran, manusia tidak mampu memahami bentuk pengajaran apapun baik yang telah Allah turunkan dalam Al-Qur’an dan melalui para Rasul-Rasul Nya. Hal ini bermakna bahwapikiran sangatlah mutlak dibutuhkan dalam proses pencarian dan transferilmu pengetahuan kepada ummat manusia. Dengan memaksimalkan kerja akal dan pikiran, manusia mampu menganalisa serta memahami secara mendalam semua komponen-komponen pendidikan yang telah Allah turunkan melalui perantara kitab dan rasulNya. Setiap manusia normal terlahir dengan potensi Pikiran Sadar dan Bawah Sadar yang sama. Namun, dalam proses tumbuh-kembang seorang manusia hanya sebagian kecil saja dari seluruh potensi yang berkembang sepenuhnya dalam Pikiran Sadar. Umumnya manusia modern tidak banyak menggunakan potensi Bawah Sadarnya karena di sekolah dia hanya diajarkan bagaimana menggunakan Pikiran Sadarnya (logika dan analisa). Padahal kalau kita mau menggunakan potensi Bawah Sadar kita, manusia bisa mengembangkan dirinya ke level yang lebih tinggi. Sebenarnya, dalam beraktivitas, manusia memakai 2 pemikiran, yaitu pikiran Sadar (Conscious Mind) dan pikiran bawah sadar (sub Conscious Mind). Pikiran Sadar adalah pikiran analitis, kritis dan merupakan bagian yang memutuskan. Sementara Pikiran Bawah Sadar menurut maestro Hypnotherapy salah satunya berfungsi sebagai gudang penyimpanan informasi dan sumber emosi. Pikiran sadar terletak di bagian korteks otak. Pada usia sekitar 3 tahunan, pikiran sadar seorang anak mulai aktif. Pikiran sadar ini adalah bagian otak yang digunakan untuk berpikir dan hanya mewakili 10% dari kemampuan otak manusia.
Pemahaman Guru Muda Dayah Jamiah Al-Aziziyah Terhadap Implikasi Praktek Khitbah dan Praktek Pembatalan Khitbah: (Studi Analisis Menurut Fikih Syafi'iyah) Syarkawi Syarkawi; Fazlon; Mursal; Maisara Maisarah; Rahmalia
Khadem: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Khadem: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54621/jkdm.v1i1.506

Abstract

Pemahaman Guru Muda Dayah Jamiah Al- Aziziyah dalam riset ini, perihal sepanjang mana pemahamannya pada khitbah, karna pada saat sebelum serta setelah permintaan mereka ( para pihak pengantin) mengklaim telah merasa calon pengantin jadi hak sang pengantin sampai melaksanakan perihal yang tidak biasa tetapi permintaan senantiasa dilanjutkan sampai perkawinan. Riset ini tercantum dengan memakai studi lapangan dengan memakai pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data serta informasi dan pemantauan. Metode yang diseleksi dalam analisa informasi merupakan pengurangan informasi, informasi dan pengumpulan kesimpulan. Posisi penelitian ini dilakukan di Dayah Jamiah Al- Aziziyah. Dari hasil penelitian tersebut bisa disimpulkan kalau, dalam penerapan pembatalan khitbah mengarah dengan memakai metode mendiamkan hingga yang dilamar datang buat mengatakan pembatalan khitbah dan mengembalikan benda yang sudah diberi dari pelamar dengan pemahaman dan pula pembatalan itu dari aspek alam. Kedua, dalam pemikiran ajaran Islam kepada aplikasi khitbah ini dilakukan dengan dasar memandang bagus dari bidang harta, agama, generasi dan ketampanan ataupun kecantikan seorang untuk menginginkan penerus yang bagus juga. Kemudian dalam penerapan pembatalan khitbahnya dilakukan dengan metode yang baik- baik dengan tujuan terjaganya persaudaraan.