Hasbullah
Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sejarah Politik Bangsa Palestina Hasbullah
Al-Fikrah Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.669 KB)

Abstract

Umat Islam di belahan bumi manapun mepunyai tanggung jawab moral terhadap nasib bangsa Palestina dalam memperjuangkan hak-hak kemerdekaannya. Tanah Palestina yang merupakan tanah kelahiran nabi-nabi dan sebagai bumi isra` dan mi`raj juga pernah menjadi qiblat pertama umat Islam ketika umat Islam diarahkan untuk menghadap Baitil Maqdis dalam salatnya, saban hari terjadi tindak kekerasan, darah berceceran hampir di setiap sudut negeri dan nyawa bisa melayang dalam perdetik dan per jam. Kajian ini untuk meggugah hati kita umat Islam memikirkan terhadap nasib saudara kita bangsa Palestina yang hidup di negeri haru-hara perang, hidup dalam lingkungan musuh-musuh yang tidak pernah miliki sifat perikemanusian. Mereka hidup dalam persengketaan antara umat Islam dan Yahudi yang tidak pernah kunjung selesai. Dalam kajian ini penulis membaca bermacam-macam literatur-literatur tentang Palestina dan sejarah perkembangan politiknya. Juga penulis membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan kaum Zionis Israel dan perpolitikannya. Dari berbagai refrensi yang penulis dapatkan, dapat disimpulkan sejarah telah membuktikan tanah Palestina yang sudah dicaplok oleh Zionis Israel adalah warisan peradaban Islam. Tanah Palestina pernah di pimpin oleh kemaharajaan Katolik Roma dalam rentang waktu yang sangat lama. Namun pada ketika permulaan Islam di masa khilafah Umar bin Khatab, pada masa inilah tanah Palestina yang dikuasai oleh raja Katolik Roma jatuh ketangan Arab-Islam.
Efesiensi Bentuk-Bentuk Dakwah Fardiah Dalam Masyarakat Hasbullah
An-Nasyr Vol 1 No 2 (2014): An-Nasyr
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3122.673 KB)

Abstract

Very much at all from religius proselytizing; calls on the kindness; invite people to the right path; prevent the public from the evil deeds done. However, these efforts seemed enlightenment-it is not so effective to be applied in the community. Therefore, the authors were interested through this article for further research on the forms of religius proselytizing which is more efficient and efecctive to be applied in the community. This research was conducted by using descriptive analytical method; a research activity carried out to reveal a social phenomenon with completely. The religius proselytizing activities that most effective and efficient thing to do is a dakwah fardiah method. Da'wah fardiah forms of proselytizing activities conducted individually by way of dakwah bil hal. That means invite people to do enjoining the good and prevent human to leave the ugliness by starting the activity of the preacher himself without an impact on others. However, by practicing on his own with a healthy lifestyle; discipline in carrying out the commands of Allah; gentle words; friendly attitude, etc. By itself humans would be interested, be closed to within heart to do the same as those mentioned above. When someone else is sympathy or the minimum already have the desire to follow even though at that time have not been able to imitate one hundred per cent, in turn, the person has committed a very a glorious activity, namely dakwah fardiah.
Peran Ulama Dalam Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar Hasbullah
An-Nasyr Vol 4 No 1 (2017): An-Nasyr
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.525 KB)

Abstract

Kehadiran ulama di tengah-tengah masyarakat sangatlah penting. Dikarenakan ulama sebagai pengayom bagi masyarakat. Ulama melayani masyarakat mulai dari lahirnya masyarakat itu sampai matinya. Pengabdian seorang ulama kepada masyarakat tak kunjung-kunjung habis melainkan si ulama itu telah pergi untuk selama-lamanya menghadap Sang Khaliq. Dengan kapasitasnya ulama sebagai warasatul anbiya, mereka selalu menyeru umatnya kepada jalan kebaikan; perbaikan akhlak; ber moral dan ber etika yang baik. Dan selalu mencegah umatnya dari perbuatan murka Allah. Ulama belum pernah bosan-bosan membimbing masyarakat ini dari jalan yang benar. Dari karena itu, melalui artikel singkat ini penulis ingin meneliti peran ulama dalam menegakkan amar makruf nahi munkar di tengah-tengah masyarakat. Penelitian ini mengacu pada metode yang ditawarkan oleh Moe Leong yaitu jenis penelitian kualitaif dengan memakai pendekatan deskriftif analitis. Dengan kata lain penelitian ini akan mengakaji persoalan dengan cara menggambarkan persoalan itu dengan seutuhnya seperti yang terjadi lapangan tanpa penambahan dan juga tanpa pengurangan sedikit pun dari pihak si peneliti. Dari hasil kajian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan yang bahwa tugas melaksanakan amar makruf nahi munkar bukan hanya tertunpu di atas pundak ulama semata, tetapi tugas ini terbebani di atas setiap individu-individu orang-orang yang beriman juga. Selain itu, amar makruf nahi munkar terutama sekali dipundakkan di atas setiap unsur pemimpin-peminpin negeri, dengan kata lain diatas ulil amri