Halimatussa'diah
Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Agama Dalam Pranata Keluarga Halimatussa'diah; Amiruddin
Al-Fikrah Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.43 KB)

Abstract

Keluarga adalah suatu lembaga paling kecil yang ada di masyarakat yang memiliki banyak fungsi untuk menjaga keberlangsungan hidup seseorang, karena dari keluarga sebuah kehidupan baru akan dimulai. Keluarga merupakan lembaga yang bertugas meneruskan pewarisan nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat, karena keluarga merupakan lembaga pertama tempat seseorang melakukan sosialisasi dalam kehidupannya. Oleh karena itu, nilai agama memiliki peranan penting dalam menentukan peraturan untuk mempertahankan (keutuhan) masyarakat sebagai usaha-usaha yang aktif dan berjalan secara terus menerus. Ini dikarenakan agama merupakan suatu sistem tata keimanan kepada Allah Swt. serta mencakup pula tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antara manusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Sehingga terbentuklah pranata keluarga yaitu suatu sistem norma dan tata cara yang diterima untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang penting. Dimana, keluarga dalam sistem kekerabatan terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Bagi masyarakat, pranata keluarga berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat.
Sejarah Perkembangan Dakwah Halimatussa'diah
An-Nasyr Vol 1 No 2 (2014): An-Nasyr
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3124.972 KB)

Abstract

Sejarah dakwah Islam dimulai semenjak diangkatnya Muhammad Saw. sebagai rasul. Berawal dari jazirah Arabia, kemudian melewati gurun sahara dan memanjang dari lautan Atlantik hingga lautan Teduh. Lahirnya komunitas Islam sebagai imperium raksasa yang menandingi imperium Byzantium dilatarbelakangi oleh berbagai faktor baik sosial, politik maupun agama. Akan tetapi, faktor yang paling dominan dan sangat kuat dalam upaya penyebaran Islam ke berbagai wilayah di belahan dunia adalah kemauan dan tekad yang kuat dari kaum Muslim yang diteladani dari pemimpin utama yaitu Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu dalam tulisan ini, penulis mencoba untuk menguraikan sederetan catatan sejarah perjalanan dakwah Islam, yang diawali dari sejarah lahirnya Nabi Saw. hingga penyebaran dakwah di Nusantara. Penulis juga memaparkan analisa terhadap tuduhan orientalis. Adapun dakwah Islam yang dipelopori oleh Nabi Saw. berpusat di Mekah. Dakwah dilakukan secara bertahap dengan melewati dua periode, yaitu periode Mekah dan Madinah. Dalam dua periode tersebut, Nabi Saw. menyebarkan Islam dengan berbagai cara, diawali dengan cara rahasia hingga terang-terangan. Perjalanan dakwah yang dilalui oleh Nabi Saw juga ditandai dengan berbagai peristiwa penting, yaitu hijrah dengan berbagai strateginya dan beberapa peperangan baik sarặyặ dan ghazặwặt. Ada dua faktor yang menyebabkan penyebaran Islam berjalan lancar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor dari kaum Muslim itu sendiri seperti: sikap dari kaum Muslim yang memiliki toleransi terhadap pemeluk agama lain; kebijakan yang adil dari pemerintah Islam yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan; dan perlindungan hak terhadap non Muslim. Faktor ekstern adalah faktor dari non Muslim seperti merosotnya keadaan moral dan spiritual dari gereja.
Nilai-Nilai Dakwah Dalam Tradisi Pelaksanaan Tahun Baru Hijriyah di Dayah MUDI Putri Samalanga Halimatussa'diah
An-Nasyr Vol 9 No 2 (2022): An-Nasyr
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54621/jn.v9i2.413

Abstract

Masuknya agama Islam membawa perubahan besar pada tradisi dan budaya masyarakat. Nilai dakwah sangat penting untuk di ketahui oleh semua masyarakat muslim, khusus nya pada objek penelitian kali ini yaitu mengenai nilai dakwah islam yang selalu diakakan pada tradisi pelaksanaan peringatan tahun baru Hijriyah di Pesantren Mudi putri Mesjid Raya kecamatan samalanga kabupaten bireuen. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tradisi adat yang terkandung di dalam pelaksanaannya yang bersumber dari nenek moyang kita, seharusnya nilai-nilai islamlah yang harus di kembangkan di saat adanya peringatan tahun baru hijriyah tersebut. Pembahasan ini lebih mengarah kepada santriwati dayah mudi mesjid raya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa, 1.) tradisi pelaksanaan tahun baru hijriah selalu diadakan oleh santriwati mudi dalam setahun sekali, 2.) pemahaman santriwati terhadap tahun baru hirjriyah antara lain adalah berpuasa, membuat bubur asyura, menjenguk orang sakit dan lain-lain. 3.) Nilai-nilai yang di kandung dalam pelaksanaan tahun baru hijriyah adalah nilai tauhid, nilai ibadah serta nilai akhlak/sosial.