Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DALAM MEMANFAATKAN GOOGLE CLASSROOM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN abdul haris hasmar; Amiruddin
Al-Fikrah Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.057 KB)

Abstract

The purpose of this research is to provide ideas or ideas for stakeholders in developing teacher competence to use google classroom as a medium of learning in this digital era. In addition, it is also to provide an overview of the impact of developing teacher professionalism in utilizing google classroom media as a learning medium. The type of research is descriptive qualitative, that is the research that explain the data narratively appropriate to the result of research that researcher gets. The results show that the role of stakeholders in developing teacher competence to utilize google classrooms as a learning medium in this digital era is very large, including teachers can be skilled in using google classrooms, teachers can produce fun learning activities, can improve student learning outcomes and can improve performance. teachers in the digital era so that the professional competence of teachers can always be updated in mastering technology and information.
Pengaruh Riba Bagi Pendidikan Anak Mujiburrahman; Amiruddin
Al-Fikrah Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.192 KB)

Abstract

Riba merupakan suatu masalah sosial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi pemicu kesenjangan antara orang kaya dengan orang miskin. Kedudukan riba dalam Islam adalah haram seperti yang telah dijelaskan Allah Swt dalam beberapa firman-Nya. Selain memicu berbagai kesenjangan dalam masyarakat, riba juga dapat berpengaruh terhadap pendidikan anak dalam keluarga. Dalam hal ini, perkembangan anak tergantung dengan apa yang diberikan, jika anak diberikan nafkah dari hasil riba akhirnya akan tercipta jiwa anak yang egois dan materialistis. Permasalahan dalam penelitian ini adalah pengaruh riba terhadap perekonomian ummat, pengaruh riba terhadap perkembangan pendidikan dan akhlak anak serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya praktek riba dalam masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, dan menggunakan tehnik studi kepustakaan (library research).
Model Hukuman yang Ideal dalam Pendidikan Islam Nuruzzahri; Amiruddin
Al-Fikrah Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5773.18 KB)

Abstract

Hukuman dalam pendidikan Islam tidak serta merta harus dilakukan, namun jika kondisi terpaksa, maka bagi seorang pendidik dibenarkan untuk memberikan hukuman yang bersifat edukatif bagi anak didik selama tidak melukai fisik dan membahayakan jiwanya. Tujuan pemberian hukuman adalah untuk memperbaiki tingkah laku dan tabiat anak didik untuk mendidik kearah kebaikan sehingga tidak pernah mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan serta menyadari akan kesalahannya. Dalam pemberian hukuman hendaknya diperhatikan syarat dan tahapan dalam penerapannya dengan tidak melakukan hukuman yang dilarang, seperti: memukul wajah, berkata buruk, menendang dan kekerasan yang berlebihan. Ketika memberi hukuman hendaknya menempuh jalan nasehat dan bimbingan yang bersifat mendidik dan bermanfaat yang bisa menyentuh jiwa agar kepribadian anak didik bisa terbentuk dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
Suhrawardi Al-Maqtul: (Analisis Hakikat Kebenaran dalam Tasawuf) Muhammad Arifin; Amiruddin
Al-Fikrah Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.451 KB)

Abstract

Suhrawardi Al Maqtul merupakan seorang pemikir yang menemukan dan memakai terminologi filsafat sebagai usaha pembenaran tasawuf, sehingga tasawuf menjadi sebuah kebenaran yang akan diterima secara universal. Suhrawardi al Maqtul dikenaldengankonsepnya tentang Hikmahal Isyraqi ( Falsafat Iluminasi ). Dalam tulisan ini, penulis akan mencoba membahas pemikiran Suhrawardi al Maqtul secara sederhana. Pembahasan akan difokuskan pada pemaparan konsep dasar aliran flsafatnya, lalu kemudian baru membahas konsep kebenaran tasawufnyaTujuan akhiriluminasiadalah menjadikan manusia masuk kealam malaikat(‘uqul) yang diliputi oleh hakikat dan makrifat tentang Allah, menguasai ilmu Allah, dan dapat meraihnya yang sebelum kemunculannyadi ala mini seperti halnya teori filsafat idealisme (al mutsul) Plato. Ia mengatakan Maqam-maqam tertinggi yang dikemukakan oleh para sufi Islam periode awal tersebut pada dasarnya merujuk pada suatu tujuan yaitu penyatuan diri dengan Tuhan. Posisi ini akan dicapai dengan thariqat-thariqat tertentu, dangan zikir dan lain sebagainya. Namun dalam konsepsi Suhrawardi, tasawuf tidak lagi sebagai pengetahuan yang amali semata, namun telah dibawa dalam perdebatan filosofis, sehingga mempunyai basis epistimologi yang kokoh. Suhrawardi telah berupaya memberikan sintesa-sintesa yang sangat lengkap mengenai konsep keterhubungan manusia dengan Tuhan. Ia telah memberikan konstribusi yang sempurna dalam perkembangan tasawuf Islam.
Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Penbentukan Akhlak Peserta Didik di SMA Negeri 1 Samalanga Kabupaten Bireuen Rahmat Ikbal; Amiruddin
Al-Fikrah Vol 4 No 2 (2015): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sehubungan dengan hidup dizaman era globalisasi dan merosotnya akhlak para generasi sebagai penerus bangsa, sehingga menjadi kewajiban buat pihak sekolah untuk meluruskannyadanmenanamkannilai-nilaiakhlakdidalam dada para siswa-siswinya lewat Pendidikan Agama Islam, sehingga generasi kedepan bisa diandalkan dan sesuai dengan yang diharapkan. Beranjak dari masalah itu penulis mencoba membuat sebuah jurnal yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Akhlak Peserta Didik Di SMA Negeri 1 Samalanga, Kabupaten Bireuen”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Pendidikan Agama Islam yang diadakan disekolah SMA Negeri 1 Samalanga terhadap pembentukan akhlak siswa. Metode penelitian dalam jurnal ini adalah gabungan antara kualitatif dan kuantitatif atau disebut dengan mixed method. Mixed method merupakan pendekatan penelitian yang memadukan penjaringan dan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Dari hasil penelitian menunjukkan yang bahwa adanya pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap pembentukan akhlak dikarenakan para siswa SMA Negeri 1 Samalanga setelah mendapatkan bimbingan keagamaan, maka akhlaknya menjadi mulia. Metode pembelajaran yang digunakan adalah berupa layanan orientasi/informasi, konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, bimbingan karir di sertai metode diskusi, tanya jawab dan ceramah.
Praktek Konselor dalam Layanan Bimbingan dan Konseling Islami di MAS Kuta Makmur Aceh Utara Muhammad Nurdin; Amiruddin
Al-Fikrah Vol 8 No 1 (2019): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4959.078 KB)

Abstract

Bimbingan dan konseling Islami terhadap remaja merupakan suatu hal yang sangat diperlukan. Siswa dan siswi madrasah tingkat aliyah tergolong kelompok manusia remaja, maka tentu saja sangat membutuhkan bimbingan dan konseling Islami yang merupakan tugas para guru di mana siswa itu belajar. Di MAS Kuta Makmur Aceh Utara telah berlaku program kegiatan layanan bimbingan dan konseling Islami yang tentu saja para konselornya mempunyai cara tersendiri mengenai praktek kegiatan tersebut. Maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian di MAS Kuta Makmur Aceh Utara tentang praktek konselor dalam layanan bimbingan dan konseling Islami dan faktor pendukung dan penghambat praktek layanan bimbingan dan konseling Islami tersebut. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa praktek konselor dalam layanan bimbingan dan konseling Islami di MAS Kuta Makmur Aceh Utara dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dilakukan dengan membimbing pribadi siswa yang bermasalah dan secara tidak langsung dengan cara membagikan materi kepada semua siswa. Penekanan materi bimbingan dan konseling Islami difokuskan pada materi aqidah, syari’at, akhlak dan materi umum yang berperan bagi pengembangan perilaku siswa sehingga memahami diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Faktor pendukung praktek layanan bimbingan dan konseling Islami di MAS Kuta Makmur Aceh Utara adalah adanya kerja sama antara sesama guru dan dengan para wali siswa, adanya tanggung jawab guru tentang moral siswa, guru bimbingan dan konseling yang ramah, tegas dan bijak. Sedangkan faktor penghambatnya adalah jumlah guru bimbingan dan konseling yang sedikit, tidak adanya ruangan khusus dan jam khusus untuk guru bimbingan dan konseling masuk kelas serta adanya siswa tidak terbuka dalam masalahnya sehingga untuk santri tersebut layanan sukar diberikan.
Agama Dalam Pranata Keluarga Halimatussa'diah; Amiruddin
Al-Fikrah Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.43 KB)

Abstract

Keluarga adalah suatu lembaga paling kecil yang ada di masyarakat yang memiliki banyak fungsi untuk menjaga keberlangsungan hidup seseorang, karena dari keluarga sebuah kehidupan baru akan dimulai. Keluarga merupakan lembaga yang bertugas meneruskan pewarisan nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat, karena keluarga merupakan lembaga pertama tempat seseorang melakukan sosialisasi dalam kehidupannya. Oleh karena itu, nilai agama memiliki peranan penting dalam menentukan peraturan untuk mempertahankan (keutuhan) masyarakat sebagai usaha-usaha yang aktif dan berjalan secara terus menerus. Ini dikarenakan agama merupakan suatu sistem tata keimanan kepada Allah Swt. serta mencakup pula tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antara manusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Sehingga terbentuklah pranata keluarga yaitu suatu sistem norma dan tata cara yang diterima untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang penting. Dimana, keluarga dalam sistem kekerabatan terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Bagi masyarakat, pranata keluarga berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat.
Sistem Pembelajaran dan Proses Evaluasi Ujian di LPI Dayah Mudi Mesjid Raya Samalanga Kabupaten Bireuen Amiruddin
Al-Fikrah Vol 5 No 2 (2016): Jurnal Al-Fikrah
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.45 KB)

Abstract

Evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana dan berdasarkan di atas tujuan yang jelas dalam sistem kurikulum yang sudah dirancang sedemikian rupa. Hal ini sangat menentukan prestasi belajar anak didik dan mutu pendidikan di tempat itu sendiri, kenyataan yang terjadi saat ini kemorosotan prestasi belajar adalah karena kurangnya sistem evaluasi yang ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pembelajaran di LPI Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, batas-batas materi ujian yang dievaluasi dan dampaknya terhadap mutu pendidikan. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis yang menggambarkan keadaan dan proses evaluasi yang berlangsung di lokasi penelitian ini dengan rinci disertai dengan komentar-komentar penulis. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa LPI Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga ini merupakan dayah salafiyah dengan sistem pembelajaran yang bersifat inovatif dimana satu persatu santri membaca kitab yang sebelumnya sudah dipelajari untuk santri kelas I dan II. Sedangkan untuk kelas III ke atas membaca kitab yang belum diajari oleh guru kelasdan proses ujian yang dilaksanakan sudah tersusun rapi dalam kurikulum dan juga batas materi ujian sudah direncanakan dengan baik sejak awal dalam kurikulum yang terencana sehingga berdampak pada mutu lulusan sebagaimana yang diharapkan.
The Da'wah Movement of Ulama Dayah (Analysis the Da'wah Movement of Têungkū Hasanoel Bashry) Zulfikar; Saiful Bahri; Muslem; Fatahillah; Amiruddin; Muhibuttibri
Britain International of Humanities and Social Sciences (BIoHS) Journal Vol 2 No 1 (2020): Britain International of Humanities and Social Sciences, February
Publisher : Britain International for Academic Research (BIAR) Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/biohs.v2i1.146

Abstract

The purpose of this research is to find out about how the da'wah movement of Têungkū Hasanoel Bashry one of the dayah scholars in conducting da'wah activities, and to find out the basis of the da'wah movement of Têungkū Hasanoel Bashry, where the da'wah movement can be said to be able to answer various problems and problems experienced by the people of Aceh at this time, especially religious issues. This type of research is a qualitative research using a character study that aims to provide answers to how the da'wah movement developed by dayah scholars. The results of this study illustrate how the missionary movement Têungkū Hasanoel Bashry, starting from establishing the Al-Aziziyah Islamic College in 2003, developing dayah economics, forming social organizations such as MUDI alumni ties and TASTAFI administrators, cooperating with the government and several countries, and had initiated the birth of a local political party Aceh Daulat Party (PDA) as a forum for entry into the legislative body for dayah graduates. The foundation of the da'wah movement of Têungkū Hasanoel Bashry is to hold fast to the Al-Qur'an and Hadith and Ijma 'of the previous scholars, so as to be able to answer the various problems faced by the people of Aceh at this time, starting from the problems of the Aqeedah, Sharia, and contemporary problems. The da'wah movement Teungku Hasanoel Hasano Bashry has been able to inspire the public to participate in various da'wah activities which are conveyed through discussion media, questions and answers, print media, electronic media and social media. So the da'wah that he delivered was liked by various groups of people, men and women, parents and also young people.
Learning Methods of “Kitab Kuning” in Dayah Manyang Gampong Meulum Samalanga District Helmi; Amiruddin; Zahrul Mubarrak; Siti Hajar; Saldiani
Britain International of Humanities and Social Sciences (BIoHS) Journal Vol 3 No 1 (2021): Britain International of Humanities and Social Sciences, February
Publisher : Britain International for Academic Research (BIAR) Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/biohs.v3i1.401

Abstract

One of the oldest dayahs in the Masjid Raya area of Samalanga District is Dayah Manyang Gampong Meulum and in recent years the wheels of education have been renewed by adding formal education in the form of lectures from IAI Al-Aziziyah Samalanga, but the salafiyah education system is still running. Seeing the current phenomenon in the dayah, the author tries to further examine the yellow book learning method in a scientific paper entitled Learning Management of the Kitab Kuning in Dayah Aceh ”(Case Study of Dayah Manyang Gampong Meulum Samalanga). There are three problem formulations in this scientific paper, the first is how the management method of the yellow book learning planning at Dayah Manyang Gampong Meulum Samalanga, the two management methods of learning the yellow book and finally what are the obstacles in learning the yellow book in the Dayah. The approach used in this research is qualitative using descriptive analysis method. The results showed that Dayah Manyang in the yellow book learning method adopted the bandongan (syarah) method where the teacher explained the book and its contents to their students and the students only listened carefully, wrote the translation and understood it. Another method is sorogan, which is the opposite of bandongan, this method is that the students are more active in learning and come to the teacher to read the book in front of the teacher. The last method is the rote method which focuses on memorizing verses and other types of memorization by students. Furthermore, the obstacles faced in yellow kitav learning revolve around the lack of discipline of the students so that time is not paid attention and causes drowsiness while studying. The lack of private tutors or guree peulang is also an obstacle in addition to very low management science, only armed with natural expertise. Lack of interest in learning is also an obstacle. Hopefully there will be a change towards the better for the advancement of the Dayah Manyang Gampong Meulum Samalanga education.