Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

HUBUNGAN PENATALAKSANAAN PEMBERIAN CAIRAN DIRUMAH DENGAN TINGKAT DEHIDRASI PADA BALITA YANG MENGALAMI DIARE Zubaidah Zubaidah; Insana Maria
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v5i1.228

Abstract

Latar Belakang : Penyebab utama kematian diare adalah dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui feses, Penatalaksanaan penyakit diare yaitu dengan cara pemberianterapi cairan yang adekuat untuk mencegah terjadinyadampak lebih lanjut dari diare yaitu anak akan mengalami dehidrasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan penatalaksanaan pemberian cairan dirumah dengan tingkat dehidrasi pada balita yang mengalami diare. Metode:. Penelitian ini menggunakan metode analitik. Populasi yang digunakan orang tua yang balitanya sedang mengalami diare sebanyak 65 orang. Pengambilan sampel menggunakan tehnik accidental Sampling yaitu 40 responden. Analisis univariat dengan pengumpulan data berupa tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariate menggunakan uji Sperman Rank. Hasil : Hasil uji statistic spearman rho diperoleh nilai p = 0,000, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima terdapat hubungan antara penatalaksanaan pemberian cairan dirumah dengan tingkat dehidrasi. Mayoritas responden dapat melakukan penatalaksanaanpemberian cairan dengan kategori cukup (62,5%), tingkat dehidrasi pada balita mayoritas repondenmengalami diare tanpa dehidrasi (57,5%). Kesimpulan: terdapat hubungan antara penatalaksanaan pemberian cairan dirumah dengan tingkat dehidrasi maka diharapkan bagi orang tua agar selalu memberikan cairan yang tepat ketika balita mengalami diare dan apabila kondisi balita tidak segera membaik maka secepatnya balita dibawa kepelayanan kesehatan terdekat. Kata Kunci : Penatalaksanaan pemberian cairan dirumah,balita, diare, tingkat dehidrasi
Hubungan Pengetahuan Keluarga dengan Perilaku Pencegahan Penularan Tuberculosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura II Insana Maria
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v5i2.242

Abstract

Tuberkulosis Paru (atau TB paru) merupakan penyakit yang sangat cepat ditularkan. Meningkatnya penderita TB paru diIndonesia disebabkan oleh perilaku hidup yang tidak sehat. Perilaku pasien TB paru dalam pencegahan penularan jugamasih berada dalam kategori kurang baik. Program penanggulangan penyakit TB Paru berkaitan dengan masalahpengetahuan dan perilaku masyarakat, keluarga, serta penderita tuberkulosis paru dalam menanggulangi masalah infeksibakteri penyebab TB Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keluarga denganperilaku pencegahan penularan TB paru di wilayah kerja Puskesmas Martapura II pada tahun 2019. Penelitian ini dilakukandengan menggunakan metode analitik dengan desain penelitian korelasi, teknik sampling dengan total sampling terhadap30 responden. Sedangkan, teknik analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil pengolahan data yang menggunakan ujistatistik Chi-Square didapatkan hasil untuk hubungan antara pengetahuan keluarga dengan perilaku pencegahan penularanTB Paru, diperoleh nilai r = 0,009 dengan nilai a = 0,05. (r<a) maka, Ha diterima, yang berarti ada hubungan antarapengetahuan keluarga dengan perilaku pencegahan penularan TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Martapura II tahun2019. Optimalisasi kegiatan penyuluhan dan pemberian informasi tentang penyakit TB Paru kepada penderita ataupunkeluarga perlu digiatan untuk dapat menekan bertambahkanya jumlah penderita TB Paru baru.Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku, TB Paru, Tuberculosis paru, Keluarga
THE RELATIONSHIP BETWEEN CARING, COMFORT, AND PATIENT SATISFACTION IN THE EMERGENCY ROOM, RATU ZALECHA HOSPITAL, SOUTH KALIMANTAN, INDONESIA Sirajudin Noor; Insana Maria; Agianto Agianto
Belitung Nursing Journal Vol. 2 No. 6 (2016): November - December
Publisher : Belitung Raya Foundation, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.201 KB) | DOI: 10.33546/bnj.39

Abstract

Background: Emergency nursing service system requires the role of nurses who are able to pay attention to the behavior of caring and patient comfort. Caring in an emergency room is an important aspect in lifesaving procedures. It might impact the psychology of patients if nurses are not caring. Caring behavior and comfort given by nurses can also affect to patient satisfaction. Patient satisfaction is considered important as a bridgehead for the treatment of patients. Objective: The purpose of this study is to determine the relationship between caring behavior and comfort with patient satisfaction in the emergency room, Ratu Zalecha Hospital, South Kalimantan, Indonesia. Method: This was an analytic correlational study with cross-sectional approach involved 341 patients in the emergency unit using consecutive sampling. Four questionnaires were used to measure the characteristics of the respondent, the nurse caring behavior, comfort given by the nurses, and patient satisfaction. Data were analyzed using descriptive statistics for respondents’ characteristic, and chi-square to analyze the relationship between variables. Result: There were 285 respondents (92.8%) who received nurses’ caring behaviors were satisfied, and 268 respondents (87.3%) stated that the nurses were able to provide comfort in nursing care in the emergency room. Conclusion: This study revealed that there was a relationship between caring behavior, and comfort with patient satisfaction. It tells that caring and comfort are very important components that influence the satisfaction of patients. Therefore, the role of nurse to provide caring and comfort for the patients in the future should be developed along with the development of science and technology and society's demands.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DALAM PERTOLONGAN PERTAMA KEGAWATDARURATAN DI DESA SUNGAI ALAT KECAMATAN ASTAMBUL Insana Maria; Annalia Wardhani; Rusdi Rusdi
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v7i2.400

Abstract

ABSTRAK Pengetahuan dan Sikap merupakan bentuk aplikasi dari pemahaman dan kesediaan untuk bertindak, upaya peningkatan pemahaman keluarga pada kasus kegawatdaruratan dirumah dengan pertolongan pertama kegawatdaruratan keluarga sebagai ujung tombak kesuksesan perawatan selanjutnya sebagai fokus informasi yang harus diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam pertolongan pertama kegawatdaruratan di Desa Sungai Alat Kecamatan Astambul. Desain Penelitian bersifat analitik korelasional pendekatan Cross Sectional, jumlah responden sebanyak 375 orang, teknik sampling menggunakan consecutive sampling, instrumen yang digunakan kuesiner secara teknis pengumpulan data secara langsung dengan protokol kesehatan dan menggunakan kuesioner google from. Uji yang digunakan uji Spearman Rho diperoleh nilai spearman P =0.291 yang berarti nilai lebih kecil dari p < 0,05 yang berarti H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam pertolongan pertama kegawatdaruratan di desa Sungai Alat Kecamatan Astambul. Keluarga diharapkan memiliki Pengetahuan yang baik dalam menolong anggota keluarga dan sikap cepat dan tepat dalam melaksanakan pertolongan pertama pada anggota keluarga yang mengalami kasus-kasus kegawatdaruratan. Kata Kunci: Keluarga, Kegawatdaruratan, Pengetahuan, Sikap
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN PENATALAKSANAAN PENANGANAN AWAL PADA GIGITAN ULAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTAPURA I Insana Maria; Annalia Wardhani; Muhammad Mahli
Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat
Publisher : STIKES Intan Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54004/jikis.v10i2.83

Abstract

Pendahuluan : Pengetahuan dan penatalaksanaan merupakan dua sumber informasi yang harus di sampaikan dan dapat di laksanakan oleh masyarakat luas terutama pada kasus gigitan ular, pengetahuan yang baik maka akan menghasilkan penatalaksanaan yang maksimal terutama pada gigitan ular. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Degan penatalaksanaan penanganan awal pada gigitan ular di wilayah kerja puskesmas martapura 1 tahun 2022. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam peneliti ini bersifat deskriptif analitik dengan studi korelasional dengan pupolasi penelitian sebanyak 375 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu menggunakan Rumus sampel Slovin. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner google from. Hasil: Uji yang digunakan uji Spearman Rho diperoleh  nilai spearman P = 0.026 yang berarti nilai lebih kecil dari p < 0,05 yang berarti H0 ditolak. Kesimpulan: Sehingga, dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara Variabel Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dengan Penatalaksanaan Penanganan Awal Pada Gigitan Ular Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Tahun 2021. Saran: Diharapkan Masyarakat memiliki  pengetahuan  yang baik dan penatalaksanaan penanganan awal yang baik pada korban dengan kasus gigitan ular.
DIABETES SELF MANAGEMENT EDUCATION (DSME) DENGAN KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS Insana Maria
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Dunia Keperawatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.331 KB)

Abstract

Background: Diabetes mellitus is a disease that is incurable, nursing management of patientswith diabetes mellitus can be done by nurses to give diabetes self-management education(DSME). DSME gives highly influential instability to blood glucose levels, one of them instabilityin blood glucose levels in people with diabetes mellitus. Purpose: To understand the relationshipbetween Diabetes Individual Diabetes Education (DSME) and Unstable Blood Glucose Levels inDiabetes Mellitus Patients. Method: The method used in this research is the analytical methodwith the correlation search design and the porpusive sampling technique with the totalpopulation 318 people and the sample number 177 people. The analysis is presented in the formof a frequency distribution table. Result: From the result of spearman (rho), p = 0.414 <α (0.05)pre and p = 0.417 <α (0.05) post which means that H0 is rejected and Ha accepted, by whichthere is a relationship between Diabetes Self Management Education DSME) With unstable bloodglucose levels in patients with diabetes mellitus. Recommendation: It is expected that thisresearch could be used as a source of information in carrying out complementary actions toreduce the blood glucose level in non-pharmacological diabetes mellitus by providing knowledgeabout self-management education of diabetes (DSME).
Implementation of basic life support outside the hospital through video training Insana Maria; Annalia Wardhani
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 8, No 2 (2023): May 2023
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v8i2.9437

Abstract

Emergency actions are not only carried out by medical teams but can also be performed by the general public, especially in life-saving actions such as basic life support. Emergency situations can occur anywhere and at any time, with 85% of emergency incidents known to occur outside of hospitals. With this understanding, efforts are needed to improve public knowledge about the implementation of basic life support in order to facilitate activities using video training for basic life support. The goal of this community service activity is to improve the community's ability to implement basic life support in emergency cases at home. The activity was carried out in Sungai Alat village, Astambul sub-district, with 60 participants facilitated by two speakers and five students. The stages of the activity included observation, coordination, video training creation, implementation, and evaluation. As a result of the activity, the majority of the participants had good knowledge of implementing basic life support and were satisfied with the implementation of the activity. Community service through video training provided ease in implementing basic life support actions.
Efektivitas Video Latihan Terhadap Ketepatan Bantuan Hidup Dasar di Luar Rumah Sakit Insana Maria; Annalia Wardhani
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v8i2.498

Abstract

Efforts to manage emergencies by performing basic life support outside the hospital are closely related to the knowledge and attitudes of lay people as caregivers. Emergency measures with a safe airway, inspiratory and expiratory breathing processes, and smooth blood circulation are efforts of basic life support. Quick and appropriate management of basic life support emergencies will be able to save and avoid severe trauma that the victim is at risk of experiencing. This study aims to determine the effectiveness of video training on the accuracy of basic life support outside the hospital. The research design was quasi-experimental using questionnaires and the use of training videos in handling basic life support. A total of 60 respondents participated in this study, which was divided into pre and post-test groups. Data were analyzed using paired t-tests. The results showed that the p-value sig-0001 <0.05, which means there is an effectiveness of video training on the accuracy of BHD administration. Significant effectiveness results of 1.14 in video viewing, and significant results of 2.80 viewing video training on the ability of basic life support actions. Proper management of basic life support through knowledge and attitudes in the presence of video training.
Penguatan Manajemen Diabetes Mellitus Pada Masyarakat di Desa Sungai Alat Kecamatan Astambul Insana Maria; Annalia Wardhani; Rusdi Rusdi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 3 Nomor 1 April 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v3i1.143

Abstract

Pengaruh Kemajuan dan pengembangan teknologi berdampak pada perubahan pola masyarakat terutama kebiasaan makan tidak teratur dalam keluarga dan menu yang tidak seimbang. Masalah ini merupakan salah satu penyebab Indonesia menduduki peringkat ke-4 terbanyak didunia menderita Diabetes Mellitus. Penyakit Diabetes Mellitus di Sungai Alat masuk dalam penyakit tiga besar yang diderita masyarakat. Komplikasi Diabetes Mellitus seperti Hipoglikemia dan Penyakit Kaki Diabetes menyebabkan Produkstifitas manusia menurun karena akibat penyakit dan ketergantungan terhadap pengobatan. Metode Pemecahan masalah yaitu dengan penanganan komplikasi dari penyakit diabetes mellitus seperti hipoglikemia dan diabetes mellitus memerlukan strategi yang terus menerus kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara terprogram telah dilaksanakan dengan bermitra Desa Sungai Alat, Kecamatan Astambul. Bentuk penanganan yang dapat diberikan untuk mencegah komplikasi kaki diabetes adalah senam kaki diabetes dan masase kaki diabetes. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi kegiatan, dilanjutkan dengan pemantapan kader, pelatihan penanganan Hipoglikemia, senam kaki diabetik, evaluasi, dan pemeriksaan gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan berjalan dengan lancar dibantu Kepala Desa, adanya kader kesehatan penyakit diabetes mellitus, kegiatan pengecekkan rutin gula darah yang terdokumentasikan, Kader yang siap dengan metode penyuluhan Diabetes Mellitus, pemahaman masyarakat penting untuk melakukan pencegahan komplikasi dengan pemeriksaan rutin gula darah. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat terprogram dalam waktu 6 bulan telah terlaksanakan dan akan terus dievaluasi dengan hasil 80% memuasakan sehingga perlu untuk terus dilanjutkan dan dikembangkan.
Pengetahuan tentang Pemenuhan Nutrisi pada Masa Nifas Berdasarkan Sosial Budaya Ibu Syabrina Eka Putri; Agustine Ramie; Insana Maria
JoIN : Journal of Intan Nursing Vol. 1 No. 1 (2022): JoIN : Journal of Intan Nursing
Publisher : STIKES Intan Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54004/join.v1i1.53

Abstract

Pendahuluan : Pemenuhan nutrisi yang baik bagi ibu dalam masa nifas adalah salah satu program yang dapat menurunkan Angka Kematian Ibu. Kebutuhan nutrisi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Pada beberapa budaya, pantang makan pada ibu nifas dapat berpengaruh terhadap asupan nutrisi. Terutama pada suku Banjar di Kalimantan Selatan yang masih kental dengan budayanya yang memiliki banyak pantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang pemenuhan nutrisi pada masa nifas berdasarkan sosial budaya ibu di Desa Tambak Anyar Ulu. Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 114 orang. Pengukuran menggunakan kuisioner. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang pemenuhan nutrisi pada masa nifas berdasarkan sosial budaya ibu di Desa Tambak Anyar Ulu Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar dengan kategori baik 69 responden (60,5%), cukup 42 responden (36,8%), dan kategori kurang 3 responden (2,6%).   Kesimpulan : Pengetahuan ibu tentang pemenuhan nutrisi pada masa nifas berdasarkan sosial budaya masih belumoptimal sehingga diharapkan ibu mengikuti penyuluhan dari tenaga kesehatan.