Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KAJIAN AWAL PEMANFAATAN LIMBAH ONGGOK SEBAGAI SUBSTITUSI BATUBARA Jerry Jerry; Pramahadi Febriyanto; Arysca Wisnu Satria
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5440

Abstract

Onggok merupakan limbah padat industri tapioka yang sangat berlimpah dan kandungan selulosa tinggi yang menjadikan onggok menjadi salah satu alternative bahan yang dapat mensubstitusi batubara. Nilai kalor onggok yang rendah sekitar 2783 Kkal/kg yang memerlukan usaha peningkatan kalori bahan. Peningkatan nilai kalor onggok dengan cara karbonisasi di furnace secara pirolisis. Pengkajian onggok dengan pirolisis untuk mengantikan batubara serta usaha peningkatan nilai kalor yang sama dengan batubara komersil perlu dilakukan. Pada penelitian ini dikaji pengaruh waktu dan temperature karbonisasi onggok. Temperatur yang dikaji adalah 300, 350 dan 400o dan waktu karbonisasi selama 60, 90 dan 120 menit. Onggok yang dipirolisis dilakukan uji nilai kalor dan uji proximet (kadar air dan kadar abu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa onggok dapat mensubstitusi batubara karena memiliki kadar abu dan kadar air yang rendah yaitu dengan kadar abu maksimal 5,9% dan kadar air maksimal 1,6%. Temperature dan waktu optimal untuk melakukan proses karbonisasi adalah 350oC dan 90 menit dengan nilai kalor bahan yang dihasilkan sebesar 6047 Kkal/kg.
PENINGKATAN MUTU EKTRAKSI RICE BARN OIL PADI LAMPUNG MELALUI PROSES STABILISASI DEDAK Arysca Wisnu Satria; Pramahadi Febriyanto; Yuniar Luthfia Listyadevi; Irwan Sudarmanto
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 10 NOMOR 2 DESEMBER 2021
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v10i2.10021

Abstract

Provinsi Lampung yang merupakan lumbung padi nasional, sehingga mempunyai potensi untuk menghasilkan minyak dedak (Rice Bran Oli). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses ekstraksi RBO dari sisa dedak hasil samping proses penggilingan padi yang ada di Provinsi Lampung. Percobaan didahului dengan proses stabilisasi dedak dengan berbagai metode, yaitu: radiasi inframerah (IR), pengovenan, dan pengukusan. Selanjutnya dilakukan proses ekstraksi menggunakan pelarut heksan dan isopropanol. Data hasil rendemen (yield) dan kandungan asam lemak bebasnya selanjutnya dianalisis untuk mengetahui kondisi proses yang direkomendasikan.Hasil proses stabilisasi terbaik diperoleh dari perlakuan pengukusan selama 20 menit, dimana yield terbesar pada masing-masing ekstrak heksan dan isopropanol berturut-turut sebesar 13,52% dan 11,42%. Pada kedua kondisi tersebut diperoleh nilai kadar asam lemak bebas terendah, yaitu berturut-turut sebesar 1,02% dan 1,27%. Hasil analisis Gas Chromatograpy-Mass Spectrophotometer menunjukkan bahwa komposisi terbesarnya berupa senyawa asam oleat dan asam palmitat. Sementara itu, kondisi operasi yang direkomendasikan untuk mendapatkan yield terbesar dan nilai asam lemak bebas terkecil pada pelarut heksan dan isopropanol berturut-turut adalah 21 menit dan 24 menit.
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF BERBAHAN BAKU LIMBAH KULIT DURIAN SEBAGAI ELEKTRODA SUPERKAPASITOR Pramahadi Febriyanto; Jerry Jerry; Arysca Wisnu Satria; Hary Devianto
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5439

Abstract

Bahan karbon disintesis dari limbah kulit durian menggunakan reaktor hidrotermal pada suhu 275°C selama 1 jam. Bahan karbon yang diperoleh kemudian dipisahkan dari fasa cair dan dikeringkan dalam oven selama 12 jam dan diaktifkan dalam tungku dengan meningkatkan suhusecara bertahap hingga 800°C selama 2 jam di dalam atmosfer nitrogen dengan laju aliran gas 50 mL/menit. Sifat permukaan dari bahan karbon dipelajari menggunakan pemindaian mikroskop elektron (SEM) dan analisis Brunauer-Emmett-Teller (BET). Luas permukaan karbon aktif yang diperoleh adalah 1327 m2/g. Sifat elektrokimia karbon aktif dievaluasi dengan menggunakan Cyclic Voltammetry (CV) dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Superkapasitor yang dibuat adalah kapasitor Electrical Double-Layer Capacitor (EDLC) simetris menggunakan elektrolit KOH 6 M terlarut dalam etanol. Kapasitansi spesifik yang diperoleh adalah 18 mF/g.Bahan karbon disintesis dari limbah kulit durian menggunakan reaktor hidrotermal pada suhu 275°C selama 1 jam. Bahan karbon yang diperoleh kemudian dipisahkan dari fasa cair dan dikeringkan dalam oven selama 12 jam dan diaktifkan dalam tungku dengan meningkatkan suhusecara bertahap hingga 800°C selama 2 jam di dalam atmosfer nitrogen dengan laju aliran gas 50 mL/menit. Sifat permukaan dari bahan karbon dipelajari menggunakan pemindaian mikroskop elektron (SEM) dan analisis Brunauer-Emmett-Teller (BET). Luas permukaan karbon aktif yang diperoleh adalah 1327 m2/g. Sifat elektrokimia karbon aktif dievaluasi dengan menggunakan Cyclic Voltammetry (CV) dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Superkapasitor yang dibuat adalah kapasitor Electrical Double-Layer Capacitor (EDLC) simetris menggunakan elektrolit KOH 6 M terlarut dalam etanol. Kapasitansi spesifik yang diperoleh adalah 18 mF/g.  
Pemisahan Butanol dari Campuran ABE Menggunakan Software Aspen Plus: Pengaruh Refluks Rasio terhadap Kandungan Butanol Dennis Farina Nury; Pramahadi Febriyanto; Lisa Anggraini Ismi; Rahmat Taufik Hidayah
REACTOR: Journal of Research on Chemistry and Engineering Vol 3, No 1 (2022): Published in June 2022
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52759/reactor.v3i1.43

Abstract

Production of acetone-butanol-ethanol (ABE) through the fermentation process is one alternative that needs to be developed. Less economical in the ABE fermentation process is the difficulty of the separation process from the fermentation product and the by-products of the reaction. Among the separation process methods, such as extraction, distillation, adsorption, and gas stripping, the distillation method is still the most widely used method in the ABE separation process. The purpose of this study was to provide recommendations for predicting good ABE separation and producing optimum operating conditions to produce high % butanol content. Which is then simulated using Aspen Plus V11 software. This study varied the reflux ratio in the distillation column and the decanter operating temperature. The results showed that butanol purity reached 90.33% in the radfrac 1 column operated at a pressure of 1.3 atm with a reflux ratio of 5, the location of the 7th feed stage and the number of stages 11. Then proceed to the purification stage in the radfrac column 2 which is operated at a pressure of 2 atm with a reflux ratio of 5, the location of the 4th stage feed and the number of stages 5. The decrease in the reflux ratio of the radfrac column causes a decrease in the butanol content at the bottom so that the purity of butanol also decreases and decreases % recovery or recovery of butanol. This is also followed by the location of the feed stage, which is getting higher, and the number of stages is increasing.
Pengaruh Usia Tanaman Karet Terhadap Analisa Diagnosa Lateks pada Klon RRIM 921 Feerzet Achmad; Amna Citra Farhani; Pramahadi Febriyanto; Jerry Jerry
Journal of Science and Applicative Technology Vol 5 No 1 (2021): Journal of Science and Applicative Technology June Chapter
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jsat.v5i1.371

Abstract

Kandungan sukrosa, kandungan fosfat anorganik (Pi) dan kandungan thiol merupakan analisa diagnosa lateks yang berkaitan dengan kemampuan tanaman karet dalam pembentukan lateks. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh usia tanaman karet terhadap analisa diagnosa lateks pada klon RRIM 921 pada usia tanaman karet dari usia 5 tahun sampai 24 tahun. Panel sistem sadap tanaman karet terdiri dari panel sistem sadap sorong (BO) pada usia tanaman 5 tahun sampai 12 tahun sedangkan panel sistem sadap tarik (HO) pada usia tanaman dari 16 tahun hingga 24 tahun (satu siklus tanaman karet). Potensi dan produktivitas latex dari tanaman karet tertinggi diperoleh sebanyak 4,8 kg/pohon dan 2401 kg/ha/tahun pada usia tanaman 15 tahun dengan panel sistem sadap HO1. Kandungan sukrosa maksimum diperoleh sebesar 9,9mM pada usia tanaman 15 tahun dengan panel sistem sadap HO1. Kandungan Pi tertinggi sebesar 26.5mM diperoleh pada usia tanaman karet 9 tahun dengan panel sistem sadap BO2. Kandungan thiol paling tinggi sekitar 0,98mM diperoleh pada usia tanaman karet 7 tahun dengan sistem panel sadap BO1.3. Selanjutnya maksimum DRC diperoleh sebesar 46,8% pada usia tanaman karet 14-16 tahun dengan panel sistem HO1 dan HO2.
Biosynthesis of silver nanoparticles (AgNP) using leaves extract of Jatropha Curcas L. Dennis Farina Nury; Pramahadi Febriyanto; Amalia Sekar Arum; Sherina Mayastuti; Muhammad Zulfikar Luthfi
Konversi Vol 12, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v12i2.16610

Abstract

Due to the increased demand for ecologically friendly material synthesis techniques, biosynthesis of nanoparticles has drawn a lot of attention. It has been claimed that an environmentally benign method for producing silver nanoparticles (AgNPs) efficiently can be achieved utilizing leaves extract of the multifunctional plant Jatropha curcas. Maximum absorption were obtained from different types of solvents, in distilled water resulted at wavelength 428-434, meanwhile in ethanol 96% solvent, maximum absorption was obtained at wavelength 338-340 nm by using UV-Vis spectrophotometer, respectively. The results of FTIR formed on silver nanoparticles are O-H functional groups with distilled water and O-H functional groups, and C-O with 96% ethanol solvent. The particle sizes formed in distilled water and 96% ethanol solvents were 104.6 nm and 110.7 nm respectively with PI values of 0.341 and 0.644. Based on the results, (AgNPs) passes the nanoparticle range caused by agglomeration. It can be interpreted that the results of this synthesis are fine particles.