Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Minimasi Makespan Penjadwalan Flowshop Menggunakan Metode Algoritma Campbell Dudek Smith (CDS) Dan Metode Algoritma Nawaz Enscore Ham (NEH) Di PT Krakatau Wajatama Muhamad Hidayat; Ratna Ekawati; Putro Ferro Ferdinant
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 2 Juli 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.511 KB)

Abstract

PT Krakatau Wajatama merupakan perusahaan yang menggunakan sistem flowshop dan menggunakan aturan First Come First Serve (FCFS). Pada penjadwalan FCFS ini order yang telah tiba lebih dahulu akan dilayani lebih dahulu. Apabila ada order yang tiba pada saat yang bersamaan maka mereka akan dikerjakan melalui antrian Metode FCFS memiliki beberapa kelemahan antara lain, memiliki besarnya makespan (waktu penyelesaian) dan dampak lain yang di akibatkan oleh hal tersebut adalah besarnya waktu idle dan besarnya work in process (WIP), jika makespan terlalu besar dikhawatirkan kalau sewaktu-waktu terjadi keadaan dimana waktu penyelesaian dari job yang dikerjakan melewati due date yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu bagaimana meminimumkan makespan pada PT Krakatau Wajatama dan bagaimana mendapatkan urutan job yang terbaik yang digunakan oleh PT Krakatau Wajatama. Oleh karena itu untuk dapat menjawab tujuan dari penelitian tersebut perlu dilakukan penjadwalan metode Campbell, Dudek, Smith (CDS) dan metode Nawaz, Enscore, Ham (NEH).Metode Cambell, Dudek, Smith (CDS) ini merupakan proses penjadwalan atau penugasan kerja berdasarkan atas waktu kerja yang terkecil yang digunakan dalam melakukan produksi dan metode Nawaz, Enscore, Ham (NEH) adalah penjadwalan dengan pekerjaan total waktu proses semua mesin lebih besar, seharusnya diberi bobot yang lebih tinggi untuk dimasukkan terlebih dahulu ke dalam jadwal. Hasil dari metode CDS dengan makespan sebesar 75,879 jam dan urutan job 1-2-3 makespan ini memiliki selisih sebesar 9,054 jam dari metode FCFS yang memliki makespan sebesar 84,933 jam dan urutan job 1-3-2 dengan persentasi penurunan jarak 10,66 %, sedangkan untuk metode NEH didapatkan makespan sebesar 25,195 jam dan urutan job 3-2-1 makespan ini memiliki selisih sebesar 59,738 jam dari metode FCFS dengan persentasi penurunan jarak 70,33 %. Angka ini menunjukkan total makespan dan urutan job yang diperlukan untuk meminimasi waktu idle (menganggur).
ANALISIS PERCABANGAN RETAK PADA MATERIAL KERAMIK PIEZOELEKTRIK IGN Wiratmaja Puja; Muhamad Hidayat; Qing Hua Qin
Mesin Vol. 20 No. 1 (2005)
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Crack branch or kink in piezoelectric body may occur due to mechanical or electric loading. This paper presents the analysis of crack branch for ceramic piezoelectric materials. This type of advanced materials is very advantageous for application in smart structures, measurements device and actuators. Utilizing the extended Stroh Formalism for elastoelectric, the boundary value problems are solved by way of Hilbert Transforms. The explicit expressions for the elastic, electric, stress and electric intesity factor, and strain energi density are presented in integral forms. These integrals are solved using Gauss-Chebysev-Quadrature. Numerical results for piezoelectric ceramics are presented to illustrate both qualitative and quantitative behaviour of the stress- electric intesity factors.
Analisis Faktor yang Berkontribusi pada Kunjungan ke Pos Pembinaan Terpadu di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Semarang Lukman Faishal Fatharani; Ivandi Anugrah Anggara Putra; - Romadhoni; Muhamad Hidayat; Muhammad Riza Setiawan; Susilo Budi Pratama
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Posbindu merupakan salah satu Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui kegiatanpromotif dan preventif dalam pengendalian Penyakit Tidak Menular. Puskesmas Bandarharjo adalah salahsatu Puskesmas di Semarang dengan cakupan Posbindu yang belum memenuhi target. Tujuan penelitianini adalah untuk menganalisis faktor yang berkontribusi kunjungan Posbindu di Kelurahan BandarharjoSemarang. Metode: Penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional sebanyak 45 responden di wilayah kerjaPuskesmas Bandarharjo. Pengumpulan data menggunaan kuesioner faktor yang mempengaruhi kunjunganPosbindu. Analisis data menggunakan uji chi-square.  Hasil: Hasil Penelitian faktor Pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap dan persepsi secara statisticmempengaruhi kunjungan ke Posbindu dengan nilai p≤0.05. Beberapa faktor yang tidak mempengaruhikunjungan ke Posbindu antara lain dukungan keluarga, dukungan kader dan dukungan tenaga kesehata. Kesimpulan: Faktor-faktor yang berkontribusi kunjungan Posbindu antara lain faktor Pendidikan, tingkatpengetahuan, sikap dan persepsi. Kata Kunci: Penyakit tidak menular, Pos pembinaan terpadu, Puskesmas Bandarharjo, UKM