Agus A Hakim
Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, West Jawa, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Identifying blue swimming crab (Portunus pelagicus) stocks with truss network analysis approach in Indonesian Fisheries Management Area 712 Nurhaya Afifah; Zairion Zairion; Hawis H Maduppa; Agus A Hakim; Yusli Wardiatno
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 10 No. 3 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.10.3.390-401

Abstract

Tingkat pemanfaatan sumber daya rajungan tahun 2016 di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP-NRI) 712 mencapai over-optimum. Kajian mengenai stok diperlukan dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan guna mempertahankan ketersediaannya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi stok rajungan berdasarkan karakter morfometrik (truss network analysis) di WPP 712. Pengambilan contoh rajungan dilaksanakan di lima lokasi yang berbeda, yaitu Lampung Timur, Pulau Lancang, Cirebon, Rembang, dan Selatan Madura. Pengukuran karapas rajungan dengan TNA dilakukan pada 14 titik landmark dengan 29 karakter untuk menganalisis karakter morfometriknya. Analisis kluster menunjukkan bahwa terdapat dua unit stok rajungan di WPP 712. Stok pertama adalah populasi rajungan Selatan Madura, dan stok kedua merupakan rajungan dari empat populasi lainnya. Jarak Euclidean terpanjang ditemukan di Madura Selatan yang menunjukkan rendahnya tingkat kesamaan dengan populasi lain. Analisis diskriminan menunjukkan hasil yang berbeda. Ada tiga populasi kelompok, yang setiap populasi dalam satu kelompok mampu mewakili populasi lainnya, yaitu Pulau Lancang-Cirebon, Lampung Timur-Rembang, dan Madura Selatan. Berdasarkan penelitian ini, maka direkomendasikan untuk mengelola rajungan di Madura Selatan secara terpisah dengan membentuk sub manajemen area di WPP 712.