Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFISIENSI MESIN PEMBAKARAN DAN KINERJA SISTEM PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI SISTEM PIPA KNALPOT Azamataufiq Budiprasojo; Andik Irawan
ROTOR 2017: ROTOR Special Edition
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.244 KB) | DOI: 10.19184/rotor.v0i0.7704

Abstract

Exhaust Pipe Preheated Fuel System (EP2FS) is a fuel heating system that utilizes wasted heat from the exhaust. Heating the fuel aims to increase the homogeneity of the mixture of fuel and air to improve the combustion process in the engine. Making EP2FS requires careful design and calculation because the temperature of the fuel must not exceed 60 oC so as not to evaporate. The design and estimation use the helical heat exchanger (theory of heat transfer). The system that is ready will be applied in motorized vehicles to be tested for combustion efficiency and performance. Keywords: Fuel Preheating, Engine Performance, Helical Heat Exchanger
EFEK TURBULATOR LOUVERED STRIP TWISTED TERHADAP KINERJA DOUBLE TUBE HEAT EXCHANGER Ahmad Robiul Awal Udin; Azamataufiq Budiprasojo
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 15 No 1 (2015): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v15i1.65

Abstract

Pengaruh turbulator terhadap kinerja aliran turbulen pada double tube heat exchanger dapat memecah (partitioning) dan mengganggu (blockage) pola streamline dari fluida yang mengalir ke saluran pipa dalam (inner tube) sehingga mengakumulasi aliran turbulensi dan meningkatkan laju perpindahan kalor dalam pipa. Penelitian Louvered strip twisted ini memiliki variasi sudut serang (q = 15°, 25°, 30°) yang terpasang ditengah pipa bagian dalam dan searah aliran fluida masuk. Laju aliran fluida (air) panas di bagian pipa dalam diteliti dengan interval 400 lt/jam sampai 900 lt/jam dan laju aliran air dingin di bagian pipa luar konstan 900 lt/jam. Kinerja dari double tube heat exchanger meliputi laju perpindahan kalor (QΔLMTD), faktor gesekan (f), NTU (Number of Transfe Unit). Data hasil pengujian dari masing – masing sudut serang turbulator ini dibandingkan data tanpa turbulator (plain tube),  secara keseluruhan terjadi peningkatan laju perpindahan kalor sebesar 40 % sampai 72 % dari pada tanpa turbulator serta menghasilkan faktor gesekan dari 51 % sampai 61 %. Dengan performance ratio rata –rata tertinggi pada turbulator dengan sudut 30O sebesar 0,995. 
NILAI KALOR BAHAN BAKAR PLASTIK POLYPROPILENE (BBPP) HASIL PYROLISIS DENGAN CAMPURAN PREMIUM DAN OCTANE BOOSTER Azamataufiq Budiprasojo; Aditya Wahyu Pratama
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 16 No 2 (2016): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v16i2.296

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh dua hal: pencarian bahan bakar alternatif bersumber non pangan serta semakin menumpuknya sampah plastik. Melalui proses pyrolisis, plastik polypropilene dapat dirubah menjadi bahan bakar cair. Bila bahan bakar plastik polypropilene (BBPP) ingin digunakan pada engine maka ada beberapa standar yang harus dipenuhi. Nilai kalor tinggi merupakan salah satu standar dimaksud. Pengujian nilai kalor BBPP dilakukan untuk 5 macam spesimen yaitu BBPP murni, BBPP + premium dengan konsentrasi campuran 10%, 15%, 20%, serta BBPP + octane booster dengan campuran 1:1. Hasil pengujian nilai kalor dengan menggunakan bomb calorimeter didapatkan nilai kalor BBPP murni 100% sebesar 11.111,264 kcal/gram. Pada campuran BBPP + bensin premium didapatkan nilai kalor tertinggi pada campuran 10% sebesar 11.405,911 kcal/gram. Pada campuran BBPP + octane booster didapatkan nilai kalor sebesar 11.203,163 kcal/gram. Nilai kalor BBPP murni ataupun campuran ternyata masih dibawah nilai kalor premium sebagai bahan bakar acuan yang sebesar 11.414,453 kcal/gram. Untuk saat ini pemakaian BBPP pada engine tanpa modifikasi merupakan suatu tindakan yang memaksakan mesin bekerja dibawah kondisi idealnya. Upaya peningkatan nilai kalor BBPP perlu dilakukan bila ingin dipakai sebagai bahan bakar alternatif untuk engine. Peningkatan nilai kalor BBPP bisa dilakukan dengan proses pemurnian ulang.