Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFISIENSI MESIN PEMBAKARAN DAN KINERJA SISTEM PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI SISTEM PIPA KNALPOT Azamataufiq Budiprasojo; Andik Irawan
ROTOR 2017: ROTOR Special Edition
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.244 KB) | DOI: 10.19184/rotor.v0i0.7704

Abstract

Exhaust Pipe Preheated Fuel System (EP2FS) is a fuel heating system that utilizes wasted heat from the exhaust. Heating the fuel aims to increase the homogeneity of the mixture of fuel and air to improve the combustion process in the engine. Making EP2FS requires careful design and calculation because the temperature of the fuel must not exceed 60 oC so as not to evaporate. The design and estimation use the helical heat exchanger (theory of heat transfer). The system that is ready will be applied in motorized vehicles to be tested for combustion efficiency and performance. Keywords: Fuel Preheating, Engine Performance, Helical Heat Exchanger
KARAKTERISTIK UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH DENGAN VARIASI VOLUME SILINDER DAN PERBANDINGAN KOMPRESI Andik Irawan; - Adityo
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 15 No 1 (2015): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v15i1.64

Abstract

Perbedaan variasi volume silinder sangat mempengaruhi unjuk kerja motor dan efiensi bahan bakar. Makalah ini menjelaskan penelitian pada sebuah motor bensin 4 langkah silinder tunggal, yaitu motor bensin CB 125 CC yang berkaitan dengan unjuk kerja motor bensin. Dalam hal ini dilakukan variasi volumedengan memperpanjang langkah (stroke up) dengan stroke up standart, 13 mm dan 17 mm dan variasi rasio kompresi dari masing masing stroke up, yaitu ratio kompresi standart (CR; 9,4:1), rasio kompresi padat (CR; 10,1 :1) dan rasio kompresi rendah (CR; 8,2:1). Hasil penelitian ini menunjukan semakin panjang langkah maka daya efektif maksimum semakin besar. Semakin besar rasio kompresi maka torsi yang dihasilkan semakin besar. Semakin rendah nilai konsumsi bahan bakar (SFCe) maka unjuk kerja mesin semakin rendah.
INOVASI PENINGKATAN EFISIENSI KONSUMSI BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN DENGAN PENAMBAHAN TABUNG INDUKSI (Studi Kasus Sepeda Motor Matic 113cc) Andik Irawan; Dicky Adi Tyagita
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 16 No 2 (2016): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v16i2.290

Abstract

Semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya maka jumlah penggunaan bahan bakar fosil juga meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa dengan penambahan tabung induksi dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar sepeda motor matik 113 cc dibandingkan tanpa penambahan tabung induksi. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah dynotest dengan interface SP1/V4, software Sportdyno V3.3. Setelah melakukan pengujian menggunakan dynotes didapat bahwa dengan penambahan tabung induksi udara terbukti dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar pada sepeda motor matik 113 cc dibandingkan nilai konsumsi bahan bakar dalam keadaan standart pabrikan. Nilai konsumsi bahan bakar pada sepeda motor matik 113 cc tanpa penambahan tabung induksi nilai konsumsi bahan bakar yang terendah tercapai pada volume tabung induksi 125 cc yaitu mencapai 0,050 Kg/HP.jam. Peningkatan efisiensi konsumsi bahan bakar sepeda motor matik 113 cc tertinggi terjadi pada variasi volume tabung induksi 125 cc yaitu sebesar 34,07 % dibandingkan nilai konsumsi bahan bakar dalam keadaan standart pabrikan.
KEKUATAN TARIK HASIL PENGELASAN SMAW PLAT BAJA ST 37 DENGAN PENDINGIN LIQUID Dicky Adi Tyagita; Andik Irawan
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 16 No 3 (2016): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v16i3.308

Abstract

Teknik pengelasan telah banyak diaplikasikan pada penyambungan logam dengan maksud untuk mendapatkan hasil sambungan yang lebih ringan dan lebih sederhana tetapi memiliki kekuatan yang tidak kalah dengan jenis pemyambungan logam lainnya.Pengelasan adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang terjadi dalam keadaan lumer atau cair, dengan kata lain pengelasan adalah penyambungan setempat dari dua logam dengan mengguanakan energi panas. Energi panas ini dapat rekayasa atau dikondisikan sedemikianrupa untuk membentuk materialproperties. Materialproperties merupakan salah satu acuan dalam bidang teknik material dan manufaktur dalam penentuan kelayakan material hasil pengelasan. Perlakuan pendinginan hasil pengelasan memegang peranan penting dalam terbentuknya struktur dasar material yang akan menentukan material properties. Salah satu material properties adalah kekuatan tarik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai kekuatan tarik hasil pengelasanSMAWplat baja ST 37 dengan pendinginan cairan radiator coolant (RC) dan oli SAE 10W - 40. Melalui penelitian ini dapat diketahui cairan pendingin mana yang mampu memberikan nilai kekuatan tarik tertinggi. Setelah melakukan pengujian dan pembahasan diketahui bahwa mengunakan cairan oli sebagai pendigin dengan cara mencelupkan hasil lasan hingga dingin memiliki nilai kekuatan tarik tertinggi yaitu sebesar 144,27kgf/mm².