Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DENSITAS MIKROFILARIA PADA RESERVOIR DI WILAYAH ENDEMIS FILARIASIS KABUPATEN ACEH JAYA Yulidar Yulidar; Rosdiana Rosdiana; Ulil Amri Manik; Veny Wilya; Nur Ramadhan; Eka Randiana; Ibnu Muhsi
Sel Jurnal Penelitian Kesehatan Vol 8 No 2 (2021): SEL Jurnal Penelitian Kesehatan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/sel.v8i2.5148

Abstract

Kabupaten Aceh Jaya termasuk wilayah endmeis filariasis. Pelaksanaan Program pemberian obat pencegahan massal (POPM) lima putaran dilakukan dari tahun 2011 sampai 2015. Oleh karena gagal pre-TAS pada tahun 2016, maka dilakuakn POPM 2 putaran lagi tahun 2017 dan 2018. Evaluasi pelaksanaan program pengendalian filariasis berjalan dengan baik namun aspek penyebab kegagalan POPM tidak diketahui secara pasti. Banyak hal yang menjadi faktor resiko penularan filariasis diantaranya keberadaan agent, host (manusia dan hewan) dan faktor lingkungan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan gambaran densitas mikrofilaria pada reservoir di wilayah endemis filariasis Kabupaten Aceh Jaya terutama Desa Lhok Bout dan Desa Ligan. Penelitian ini merupakan cross sectional dan jumlah hewan yang tertangkap bersifat purposive sampling pada 100 hewan yaitu kucing dan monyet ekor panjang. Pengumpulan data dilkaukan pada bulan Agustus dan Oktober 2017 di Desa Ligan dan Desa Lhok Bout Kabupaten Aceh Jaya. Hasil pemeriksaan mikroskopis pada 83 kucing dan 17 monyet ekorv panjang adalah 4 slide darah kucing ditemukan positif Brugia malayi dan 2 slide darah monyet ekor panjang ditemukan cacing non Brugia malayi yang dicurigai adalah Dilofillaria sp. Oleh karena, kucing dan amonyet ekor panajng positif terdapat cacing mikrofillaria di dalam darahnya maka Kabuapetn Aceh Jaya termasuk wilayah endemis zoonotik reservoir filariasis. Untuk wilayah yang zoonotic reservoir filariasis, pengendalian filariasis tidak hanya pada agent, host manusia namun juga harus memperhatikan host reservoir.Pengendalian cacing Brugia malayi atau non Brugia malayi pada reservoir juga harus dilakukan untuk pemutusan rantai penularan selain pengendalian vector dan usaha lainnya.