Diabetes militus merupakan salah satu penyakit yang telah menjadi masalah kesehatan di dunia. WHO memperkirakan jumlah penderita diabetes melitus di indonesia akan meningkat hingga dua sampai tiga kali lipat pada tahun 2030 dari 8,4 juta mencapai 21,3 juta orang. Luka diabetik adalah luka yang terjadi karena adanya kelainan pada saraf, kelainan pembuluh darah dan kemudian adanya infeksi. Bila infeksi tidak diatasi dengan baik, hal itu akan berlanjut menjadi pembusukan bahkan dapat diamputasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kadar gula darah terhadap penyembuhan luka diabetes mellitus di Puskesmas Dinoyo Malang. Rancangan penelitian yang diggunakan yaitu korelasional yang bertujuan mengungkapkan hubungan antara variable dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita diabetes mellitus yang di rawat di Puskesmas Dinoyo Malang berjumlah 30 orang dan teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Metode analisa data yang di gunakan yaitu uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan kadar gula darah sebagian besar responden dikategorikan memiliki sedang (145-179 Mg/dl) yaitu sebanyak 16 orang (53,33%), lama penyembuhan luka pada penderita diabetes mellitus seluruh responden 30 orang (100%) dikategorikan wound regeneration, hasil analisis terdapat pengaruh kadar gula darah terhadap lama penyembuhan luka diabetes melitus di Puskesmas Dinoyo Malang dengan nilai Sig. = 0,002 (a ≤ 0,05) dan terdapat korelasi negatif sebesar -0,520. Diharapkan kepada pasien penderita luka diabetes mellitus untuk menjaga pola hidup sehat dan bersih dengan melakukan olahraga/aktivitas serta melakukan diet pada makanan yang dapat memicu naiknya gulah darah. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat penyembuhan pada luka diabetes mellitus.