Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Proksimat Briket Arang Aktif Cangkang Coklat Lina Lestari; La Agusu; Karmila Karmila
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 14, No 1 (2018): JAF, Februari 2018
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kualitas briket arang cangkang kakao setelah dan sebelum aktivasi dan untuk mengetahui pengaruh waktu aktivasi terhadap kualitas briket arang aktif cangkang kakao ditinjau dari analisis proksimat menggunakan metode eksperimental. Briket disiapkan langkah demi langkah dengan hati-hati. Serbuk arang disaring dengan saringan dengan ukuran mesh 70 untuk mendapatkan ukuran partikel yang homogen dan diaktivasi dalam tungku pada suhu aktivasi 550 °C dengan waktu aktivasi selama 20 menit, 25 menit dan 30 menit. Briket dibuat dengan mencampurkan serbuk arang aktif dan perekat sagu dengan perbandingan massa 9:1. Bahan-bahan tersebut dicampur dengan air panas dan diaduk untuk mendapatkan campuran yang homogen. Kemudian dipadatkan dengan tekanan 103,98kg/cm2 (102,09 Bar) hingga membentuk silinder dengan diameter 4cm. Briket berbentuk silinder kemudian dikeringkan pada suhu 60oC selama 12 jam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa briket memiliki massa jenis rata-rata dari 0,7030-0,7208g/cm3. Kadar air yang diperoleh berkisar antara 0,0412 – 0,2870%, sedangkan kadar abu yang diperoleh berkisar antara 18,6840 – 19,0177%. Volatile matter dan fixed carbon bervariasi antara 16,7738 – 18,0652% dan 63,2097 – 63,9215%.
PENGARUH TEKANAN DAN UKURAN PARTIKEL TERHADAP KUALITAS BRIKET ARANG CANGKANG COKLAT Lina Lestari; Erzam S. Hasan; Risna Risna
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 13, No 2 (2017): JURNAL APLIKASI FISIKA
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.571 KB)

Abstract

The purpose of this research is to know the pressurized and particle size influence on Cacao’s shell charcoal briquette making. It is made from cacao as an adhesive with the ratio of 9:1. The used particle sizes are 60 mesh, 70 mesh, 80 mesh, and 100 mesh. Sample is formed in molded cylinder with the diameter of 4 cm with the centered hole of 0,8 cm and the compacted pressure is 34,66 kg/cm2, 69,32 kg/cm2, 103,98 kg/cm2. It’s test is density, water level, activation time, flame velocity, the highest temperature, the time needed for the highest temperature, and the shifting of burning temperature. The result shows that the best briquette quality is the one with particle size 80 mesh and it’s highest temperature is 464,4oC on compacted 103,98 kg/cm2. The difference of each briquette particle size shows the tendency of increasing on it’s activation time and it’s flame velocity.Keywords : Briquette, cacao shell, pressure, particle size.
Pengaruh Temperatur Aktivasi dan Tekanan Kompaksi Terhadap Kualitas Briket Arang Ampas Tebu (Saccharum officinarum) Lina Lestari; La Ode Murgazali Bakasa; Viska Inda Variani
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 15, No 1 (2019): JAF, Februari 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruhtemperatur aktivasi dan variasi tekanan terhadap kualitas briket arang limbahampastebu. Kualitas briket arang dapat ditentukan dari kerapatan, kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon terikat, nilai kalor, waktusulut dan lama nyala. Arang ampastebu yang digunakan berukuran 70-80 mesh dan diaktivasi pada suhu 460⁰C (12 menit), 500⁰C (12 menit) dan 540⁰C (12 menit). Sampel dicetak dan dikompaksi pada tekanan sebesar 34,66kg/cm2, 69,32kg/cm2 dan 103,98kg/cm2. Hasil penelitian menunjukkan kerapatan berkisar antara 0,425gr/cm3 hingga 0,474gr/cm3, kadar air yang diperoleh berkisar antara 4,018% - 7,563%, kadar abu berkisar antara 6,000% - 18,247%, kadar zat terbang berkisar antara 10,085% - 21,146%, kadar karbon terikat berkisar antara 62,497% - 71,916%, dan nilai kalor berkisar antara 4694,23cal/gr – 6803,74cal/gr. Suhu tertinggi pembakaran briket adalah 539ºC, dicapai oleh briket yangdiaktivasidengan temperature 540°C pada tekanan 103,98kg/cm2, dan lama nyala pembakaran briket arang ampastebu yang tertinggi adalah 40 menit yang dicapai oleh briket yang telah diaktivasi pada suhu 540⁰C dengan tekanan 103,98kg/cm2.
Karakteristik briket limbah sabut kelapa (cocos nucifera l.) menggunakan perekat sagu (metroxylon sp.) Lina Lestari; Apriadin Apriadin; Wa Ode Sitti Ilmawati
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 14, No 2 (2018): JAF, Agustus 2018
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai karakteristik briket limbah sabut kelapa (Cocos nucifera L.) menggunakan perekat sagu (Metroxylon sp.) Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk menentukan pengaruh variasi tekanan dan ukuran partikel terhadap karakteristik briket arang limbah sabut kelapa. Kualitas briket arang dapat ditentukan dari kerapatan, kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon terikat dan uji nyala untuk mengamati waktu sulut dan laju nyala. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan bahan baku, pengeringan bahan baku, karbonisasi, penggerusan dan penyaringan, pencampuran bahan perekat, pencetakan dan pengempaan, pengeringan dan penentuan mutu briket. Hasil penelitian menunjukkan kadar air yang diperoleh berkisar antara 1,3024 – 5,3495 %, kadar abu berkisar antara 2,0169 – 5,8672 %, kadar zat terbang berkisar antara 14,1023 – 33,9271 %, kadar karbon terikat berkisar antara 58,7671 – 78,8604%, kerapatan berkisar antara 0,3741 – 0,4921 g/cm3. Suhu tertinggi pembakaran briket adalah 535ºC, dicapai oleh briket yang dibuat dengan komposisi massa arang:perekat sagu 9:1, ukuran partikel 80 mesh, dan tekanan 90 kg/cm2.
Pengaruh ukuran partikel terhadap kualitas arang aktif kulit kakao (theobroma cacao l.) sebagai bahan penyerap kelembaban Lina Lestari; Sitti Rismayanti; Wa Ode Sitti Ilmawati
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 14, No 2 (2018): JAF, Agustus 2018
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai adsorbsi kelembaban menggunakan karbon aktif dari limbah kulit buah kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan karbon aktif dari kulit kakao dengan variasi ukuran partikel dan aktivasi. Karbon aktif dibuat dari kulit buah kakao melalui tahap dehidrasi, karbonasi dan aktivasi suhu 550°C selama 30 menit. Sebelum dilakukan pengujian daya adsorbsi, sampel di panaskan  selama 1,5 jam dengan suhu 105 °C dalam oven dengan tujuan untuk menghilangkan kadar air dari sampel tersebut. Pengujian daya adsorbsi karbon aktif dilakukan dengan memasukkan air panas dengan wadah di dalam kotak kemudian mendiamkannya selama 1 jam hingga keadaan kotak dipenuhi uap, kemudian dimasukkan thermometer hygrometer ke dalam kotak tersebut hingga diperoleh Rh konstan terhadap kelembaban di dalam kotak. Selanjutnya sampel dimasukkan ke dalam kotak tersebut. Pengukuran kelembaban diamati tiap 1 jam. Ukuran partikel sampel bervariasi (20-40) mesh, (40-60) mesh, (60-80) mesh, (80-100) mesh dan >100 mesh. Daya adsorbsi terbaik terdapat pada ukuran partikel >100 mesh  dengan jumlah kadar air yang diserap 20,576 % dan karbon dengan daya adsorbsi yang kurang baik atau lambat  terjadi pada ukuran partikel (20-40) mesh dengan jumlah kadar air yang diserap 0,702%. Hal ini sesuai dengan analisis SEM untuk karbon aktif >100 mesh. Daya adsorbsi semakin berkurang dengan besarnya ukuran partikel arang aktif.
Pengaruh suhu sintering terhadap karakteristik silika sekam padi yang disintering menggunakan microwave Wa Ode Riniastuti; I Nyoman Sudiana; Lina Lestari
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 14, No 2 (2018): JAF, Agustus 2018
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh microwave terhadap morfologi dan kristalinitas silika sekam padi. Morfologi permukaan sampel dilihat dengan menggunakan SEM sedangkan kristalinitas ditentukan dengan menggunakan XRD. Gambar SEM menunjukkan bahwa pada sintering microwave sampel semakin padat dan porositas semakin cepat mengalami penurunan, kepadatan dan kekerasan juga semakin meningkat dibandingkan sintering secara konvensional. Analisa XRD menunjukkan bahwa kristalinitas silika dari sintering microwave lebih cepat dibandingkan dengan pemanasan elektrik. Hal ini menunjukkan bahwa microwave mempercepat difusi atom selama sintering
EDUKASI PEMANFAATAN BIOMASSA SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DESA LAIKAAHA AKAN PENTINGNYA KELESTARIAN HUTAN Lina Lestari; Ismail Saleh; Sapto Raharjo
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.13842

Abstract

Daya beli rendah terhadap bahan bakar, menyebabkan masyarakat di Desa Laikaaha, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, harus merambah hutan sekitar untuk kayu bakar. Diperlukan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya mencari bahan bakar alternatif yang murah dan tidak merusak lingkungan. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah biomassa menjadi briket arang. Tujuan sosialisasi dan edukasi adalah agar masyarakat Desa Laikaaha memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan briket sebagai energi alternatif, dan terciptanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian hutan bagi lingkungan. Metode yang digunakan adalah observasi lokasi, identifikasi permasalahan, sosialisasi terhadap solusi permasalahan, demonstrasi pembuatan briket, dan pelatihan pembuatan briket kepada masyarakat. Dengan kegiatan ini, masyarakat lebih memahami tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan serta dapat memanfaatkan limbah biomassa yang menjadi permasalahan di lokasi tersebut dengan cara mengubahnya menjadi bahan bakar alternatif dalam bentuk briket arang.