Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku Kaili Rai di Desa Toga Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah Neneng Sukmawati; Eny Yuniati; Ramadanil pitopang
Biocelebes Vol. 7 No. 2 (2013)
Publisher : Biology Department, Mathematics and natural science, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research on medicinal plants in the study of ethnobotanyKailiRai tribe in Toga village has been conducted from November to February 2013 in Toga village, AmpibaboSubdistrict, MoutongParigi District, Central Sulawesi. This study was aimed to obtain information about the types of plants used as traditional medicine, plant organs used, types of habitus is used, the type of disease that can be treated and how to use of medicinal plants This research used exploratory survey methods and methods of Participatory Rural Appraisal. Based on the survey results revealed that as many as 46 species of plants and herbs used as medicine are most widely used are as many as 7 species of Zingiberaceae family. Habitus herbs used include trees, shrubs and herbs. habitus of the most widely used as a medicinal plant is herbaceous by 50%. Parts of the plant are used, among other roots, rhizomes, bark, leaves, and fruits. Part of the organ that is most widely used leaves by 47,36%. Toga villagers utilized drugs to treat diseases such as gout, high blood pressure and burns. Medicinal plants used by boiled, mashed, squeezed and baked before serving. Keywords : Ethnobothany, Medicinal plants, Toga Village.
Hubungan Frekuensi Baby Spa Dengan Perkembangan pada Bayi Usia 4-6 Bulan di Klinik Baby Spa Aulia Dwi Suprapti; Neneng Sukmawati; Rawat Umbarwati
Jurnal Kebidanan Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jib.v17i1.480

Abstract

Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa krisis perkembangan. Prevalensi gangguan tumbuh kembang di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kesehatan Bayi di Kalimantan Tengah pada tahun 2007, didapatkan bahwa gangguan perkembangan menempati prevalensi tertinggi setelah masalah gizi. Salah satu alternatif dalam memberikan rangsangan pada bayi untuk perkembangan adalah Baby spa yang dilakukan dengan dua cara, yaitu mandi berendam atau berenang dan pijat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi baby spa dengan perkembangan pada bayi usia 4-6 bulan di Klinik Baby Spa Aulia. Desain penelitian menggunakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 34 bayi usia 4-6 bulan di Klinik Baby Spa Aulia. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Responden yang termasuk pada bayi usia 4-6 bulan yang melakukan baby spa pada kategori tidak rutin sebanyak 19 (55,9%), kategori rutin sebanyak 15 (44,1%) dan perkembangan bayi suspect sebanyak 12 (35,3%), perkembangan normal sebanyak 22 (64,7%). Hasilnya p- value= 0,043 < α (0,05). Ada hubungan yang signifikan antara frekuensi baby spa dengan perkembangan bayi usia 4-6 bulan di Klinik Baby Spa Aulia. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam memberikan rangsangan perkembangan bayi.