Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS BUKU TEKS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SMA KELAS XII SE- KABUPATEN KUNINGAN DALAM MENJABARKAN SK-KD DILIHAT DARI KETERAMPILAN DAN KEILMUAN BAHASA DAN SASTRA. Arip Hidayat
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v3i2.168

Abstract

Penelitian tentang analisis SK dan KD pada buku teks mata pelajaran bahasa Indnesia SMA kelas XIIberdasarkan keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan memiliki rumusan masalah:Bagaimana buku teks bahasa dan sastra Indonesia SMAN kelas XII dalam menjabarkan SK-KD dilihat dari keterampilan bahasa dan sastra, kebahasaan dan ksesastraan?Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, dengan teknik pengolahan data berupa studi pustaka dan dokumentasi.Populasinya adalah5 buku teks bahasa dan sastra Indonesia kelas XII SMA yang berbeda. Diantaranya buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia penerbit Grahadi CV William, Konsep Inti dan Soal Jawab penerbit Tiga Serangkai, Cerdas Berbahasa Indonesia penerbit Erlangga, Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia penerbit BSE, Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia penerbit Universitas Negri Malang dan mengambil 3 buku teks yang digunakan secara pararel sebagai sampel. Berdasarkan hasil analisis data tentang analisis SK dan KD pada buku teks mata pelajaran bahasa dan sastra Indnesia SMA kelas XIIberdasarkan keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan, yang mendominasi materi pada buku teks bahasa dan sastra Indonesia kelas XII adalah Keterampilan Menulis. Dilihat dari Ilmu Kebahasaan, yang mendominasi materi pada buku teks bahasa dan sastra Indonesia kelas XII adalah Ilmu KebahasaanSintaksis. Dilihat dariIlmu Kesastraan, yang mendominasi materi pada buku teks bahasa dan sastra indonesiakelas XII adalah Ilmu Kesastraan Prosa Fiksi.Kata kunci : buku teks SMA, SK-KD, keterampilan, keilmuan bahasa dan sastra.
PENGEMBANGAN MODUL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERBASIS LINGKUNGAN KONTEKSTUAL UNTUK WARGA BELAJAR PAKET C SETARA KELAS X SEMESTER 1 DI SKB SUKAMULYA KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN KUNINGAN Arip Hidayat
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v6i1.364

Abstract

ABSTRAK Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pembelajaran adalah tersedianya bahan ajar yang berkualitas.Modul dalam hal ini adalah modul bahasa dan sastra Indonesia, bukan hanya sarana untuk mencapai standar kompetensi berbahasa dan bersastra, tapi juga sebagai media untuk mengembangkan budi pekerti, budaya, dan lingkungan. Dalam konsep KTSP dinyatakan bahwa pengembangan bahan ajar/modul harus memperhatikan potensi lingkungan, atas dasar hal itu pengembangan modul harus mengintegrasikan aspek lingkungan tempat tinggal warga belajar. Dengan bertolak dari lingkungan, pembelajaran akan lebih mudah dan diharapkan potensi lingkungan sekitar tempat tinggal warga belajar akan dapat digali dan dikembangkan. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan produk berupa modul untuk pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia Paket C setara kelas X semester 1 di SKB Sukamulya Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian dan pengembangan model BorgdanGall. Namun, karena keterbatasan waktu, penelitian pengembangan ini hanya melaksanakan enam tahapan, yakni (1)analisis teoritis dan praktis; (2) analisis lingkungan kontesktual warga belajar; (3) analisis kebutuhan tutor dan warga belajar;(4) penyusunan prototipe modul; (5) penilaianahli dan tutor, serta revisi dan ; (6) uji efektivitas modul. Hasil penelitian pengembangan ini dapat disajikan sebagai berikut. (1) Karakteristik lingkungan kontekstual warga belajar Paket C SKB Sukamulya Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan adalah lingkungan yang berbasis pertanian dan perkebunan, pariwisata, peternakan dan perikanan, serta industri kecil, menengah, dan kreatif. (2) Rata-rata skor warga belajar dalam analisis kebutuhan sebesar  83. Sedangkannilai rata-rata kebutuhan tutoryaitu sebesar 108. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa warga belajar dan tutorperlumodul Bahasa dan Sastra Indonesia bermuatan lingkungan kontekstual. (3) Prototipe modulbahasa dan sastra Indonesia berbasis lingkungan kontekstual yang dikembangkan terdiri atas bagian pendahulu, bagian pendahuluan bagian pembelajaran, bagian evaluasi, dan bagian penutup. Prototipe ini pun dilengkapi dengan paket CD untuk kompetensi dasar yang berhubungan dengan menyimak dan berbicara. (4) Dari penilaian ahli dan tutor didapat rata-rata skor adalah sebesar 159. Berdasarkan rentang skor dalam instrumen, nilai tersebut termasuk ke dalam kategori baik. Dengan demikian, prototipe modul hanya diperbaiki sesuai dengan saran dari ahli dan tutor. (6) Nilai rata-rata pretest sebesar 62,5 dan nilai rata-rata postest sebesar 67,5. Berdasarkan hasil uji efektivitas dari delapan kompetensi dasar tersebut, dapat disimpulkan ada peningkatan dari modul dan modul hasil perbaikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa modul pengembangan cukup efektif untuk digunakan.Kata Kunci : Pengembangan Modul, Lingkungan Kontekstual.
WAJAH INDRAMAYU DALAM KUMPULAN CERITA PENDEK “LELAKI YANG TUBUHNYA HABIS DIMAKAN IKAN-IKAN KECIL” Tifani Kautsar; Arip Hidayat; Aan Anjasmara
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/btr.v8i1.6979

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gambaran masyarakat pesisir Indramayu yang terdapat dalam cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis Dimakan Ikan-Ikan Kecil”. Penelitian ini menggabungkan analisis sruktural (tema, konflik social, dan latar) dan sosiologi sastra. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) tema dalam kumpulan cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis di Makan Ikan-Ikan Kecil” didominasi oleh persoalan tentang kehilangan yang dialami oleh tokoh yang berasal dari masyarakat pesisir Indramayu. Kehilangan yang dimaksud adalah kehilangan keluarga, harta benda, identitas dan budaya, dan lain-lain; 2) konflik yang terjadi dalam kumpulan cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis di Makan Ikan-Ikan Kecil” adalah konfli realis dan non realis. Konflik realis itu adalah konflik individu dengan dirinya sendiri, konflik individu dengan individu, dan konflik individu dengan kelompok. Konflik realis itu digerakkan oleh konflik non realis yang berasal dari suasana dan lingkungan. Kemiskinan, bencana, perbedaan kelas, praktik ijon, nilai-nilai tradisi dan kebudayaan mendorong tokoh untuk memiliki konflik dengan batin, individu, serta kelompok yang ada di lingkungannya; 3) latar tempat yang terdapat dalam cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis Dimakan Ikan-Ikan Kecil” berada di daerah pesisir Indramayu. Pesisir Indramayu itu terbagi atas beberapa daerah seperti Karangsong dan Limbangan, Kali Cimanuk, Pantai Purwa dan Desa Muara Angin. Latar lain adalah di bibir pantai, hutan bakau, rumah, guang, dll. Latar suasana didominasi oleh suasana sedih. Latar waktu didominasi oleh waktu sore/senja; 4) wajah Indramayu dalam kumpulan cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis Dimakan Ikan-Ikan Kecil” adalah wajah sedih dan muram. Wajah sedih dan muram itu ditunjukkan dengan banyaknya cerita pendek yang mengangkat tentang persoalan kehilangan, baik itu kehilangan keluarga, saudara, harta benda, identitas, kebudayaan, maupun nilai-nilai.Kata Kunci        : Tema, Konflik, Latar, Wajah Indramayu, Cerita Pendek ABSTRACTThis study aims to reveal the description of the Indramayu coastal community in the short story "Men whose bodies have been eaten by small fish". This research combines structural analysis (themes, social conflicts, and settings) and the sociology of literature. The research method used is descriptive qualitative with content analysis techniques. The results of this study are: 1) the theme in the collection of short stories "The Man whose Body Is Out of Eating Small Fish" is dominated by the problem of loss experienced by figures from the coastal communities of Indramayu. The loss in question is the loss of family, property, identity, and culture, etc .; 2) the conflict that occurred in the short story collection "The Man Who Was Consumed by Eating Small Fish" was a realist and non-realist conflict. Realist conflict is an individual conflict with himself, an individual conflict with an individual, and an individual conflict with a group. Realist conflicts are driven by non-realist conflicts originating from the atmosphere and the environment. Poverty, disasters, class differences, bonded labor practices, traditional and cultural values encourage leaders to have conflicts with their hearts, individuals, and groups in their environment; 3) the setting in the short story "The Man Who Was Eaten by Small Fish" is in the coastal area of Indramayu. The Indramayu coast is divided into several areas such as Karangsong and Limbangan, Cimanuk River, Purwa Beach and Muara Angin Village. Other settings are on the shoreline, mangrove forests, houses, gangs, etc. The atmosphere is dominated by a sad atmosphere. The time setting is dominated by evening/twilight; 4) Indramayu's face in a collection of short stories "The Man whose Body Was Eaten by Small Fish" is sad and gloomy. The sad and gloomy face is shown by the many short stories that raise the issue of loss, whether it is the loss of family, siblings, property, identity, culture, or values.Keywords: Theme, Conflict, Background, Face of Indramayu, Short Story
PENGENALAN OLAH NASAF, SUARA, DAN SUKMA BAGI SISWA SMP KABUPATEN KUNINGAN Tifani Kautsar; Arip Hidayat; Andriyana Andriyana
Lentera Karya Edukasi Vol 3, No 2 (2023): Jurnal LENTERA KARYA EDUKASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Pengembangan dan Kajian Sarana dan Prasarana Pendidikan (P2K Sarprasdik)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract:Teaching literature on drama material is needed by students to hone creativity and critical thinking skills in a drama performance. Drama as a literary work and a performance work are two important things to be taught in schools. Devotion to teaching drama to students is necessary to build a construct of a steady understanding of play. Community service with the PRA (Participatory Rural Appraisal) method which involves everyone and all participants actively participate in the service process. The midwifery process conducts direct practice on the material provided and conducts joint evaluations. The results of the evaluation produce practical material for the introduction of basic theater exercises proven to hone creative thinking.Abstrak: Pengajaran sastra pada materi drama sangat dibutuhkan siswa untuk mengasah kreatifitas dan kemampuan berfikir kritis dalam sebuah pementasan drama. Drama sebagai karya sastra dan karya pentas merupakan dua hal yang penting untuk diajarkan disekolah. Pengabdian tentang pengajaran drama bagi siswa diperlukan untuk membangun konstruk pemahaman yang ajeg tentang permainan drama. Pengabdian dengan metode PRA (Participatory Rural Appraisal) yang melibatkan semua orang dan semua partisipan ikut aktif dalam proses pengabdian. Proses pengabidian melakukan praktik langsung terhadap materi yang diberikan dan melakukan evaluasi bersama. Hasil evaluasi menghasilkan materi praktik pengenalan latihan dasar teater terbukti dapat mengasah berfikir kreatif.