Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

REAKSI STRES AKADEMIS MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN SISTEM BELAJAR BLOK DI FAKULTAS KEPERAWATAN X BANDUNG Idauli Simbolon
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 1 No 01 (2015): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v1i01.16

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil temuan preliminari dimana enam di antara sepuluh mahasiswa yang mengikuti sistem belajar blok mengalami gejala-gejala stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa sering mahasiswa mengalami gejala stres, dan gejala stress mana yang paling sering dan jarang dialami oleh mahasiswa. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian  deskriptif kwantitatif dengan menggunakan purposive and total sampling kepada seluruh mahasiswa  Fakultas Keperawatan program D3 tingkat 3 yang mengikuti sistem belajar blok yang berjumlah 35 orang. Instrumen yang digunakan adalah berupa kuesioner yang berjumlah 16 butir gejala stres. Pengolahan data menggunakan nilai rerata dan standar deviasi yang diinterpretasikan dengan menggunakan skala Likert. Hasil: Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa mahasiswa sering mengalami gejala stres dengan rerata 3,09 dengan standar deviasi 1,06. Gejala yang paling sering  dialami adalah sulit berkonsentrasi dengan nilai rata-rata 3,34 dan standar deviasi 0,906, sementara gejala yang paling jarang adalah menangis dengan nilai rata-rata 2.66 dan standar deviasi 1,187. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya. Ditemukan gejala stres yang paling sering terjadi adalah menangis sementara pada penelitian ini menangis merupakan gejala yang paling jarang terjadi. Kata Kunci: Gejala stres akademis, Mahasiswa Keperawatan, Sistem Belajar Blok ABSTRACT Intorduction: This study is based on preliminary question that six among ten of students who attend block learning symptoms experience the symptoms of stress. This study is focused on to identify how often the students experience  the symptoms of stress and which one between them the most or less frequently occurs. Method: The study design is using descriptive quantitative method, total sampling of 35 level 3 nursing students in Diploma 3 program who attend learning block system. Instrument is using a questionnaire that content 16 symptoms of stress. Data is arranged and analyzed by using mean and deviation standard value. Result: The result shows that most of the student are often manifesting the symptoms of stress with the mean value of 3,09 and standard deviation 1,06. The most frequently symptom is difficult to concentrate with mean value3,34 and deviation standard 0,906. The less frequently is crying with mean value 2,66 and deviationstandard1,887. Discussion: this study is look different with previous study in which the most frequently symptoms was crying while in this study crying was less frequent symptoms occurs. Keywords: Symptoms of Academic Stress, Block LearningSystem, Nursing Students. Full printable version: PDF
PENGUKURAN JUMLAH BAKTERI PADA BAJU PRAKTIK KLINIK MAHASISWA PERAWAT SECARA SERI WAKTU SEBAGAI INDIKASI PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL Fitri Carolina; Samuel Maju Simanjuntak; Idauli Simbolon
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 2 No 1 (2016): Januari-Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v2i1.243

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: berdasarkan pengamatan dan interview yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa mahasiswa menggunakan satu seragam praktik klinik lebih dari satu hari dan menggunakannya sampai ke rumah/asrama. Seragam praktik klinik mahasiswa perawat dapat menjadi salah satu sarana dalam penyebaran infeksi nosokomial bagi pasien, orang lain ataupun mahasiswa itu sendiri. Tujuan: penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan jumlah bakteri pada baju seragam praktik klinik sebagai indikasi dalam pencegahan infeksi nosokomial. Metode: desain dalam penelitian ini adalah one-group repeated measure design, yang dilakukan dengan cara swap pada baju praktik klinik 15 orang subyek penelitian sebelum digunakan pada daerah perut dengan menggunakan media plat agar NA. Kemudian dilakukan penanaman (inkubasi) dengan menggunakan inkubator selama 24 jam. Perlakuan yang sama dilakukan pada baju seragam hari ke-1 dan hari ke-2 setelah digunakan pada kelompok yang sama. Dari hasil uji plat tersebut dihitung jumlah koloni bakteri per hari dalam satuan koloni/cm2. Sampel dipilih dengan menggunakan metode simple random sampling kepada mahasiswa Praktik Klinis Keperawatan (PKK) IV yang sedang menjalankan praktik klinis di bagian medikal. Hasil: rata-rata jumlah bakteri baju seragam sebelum digunakan 7,31 koloni/cm2, hari ke-1 setelah digunakan 10,48 koloni/cm2 dan hari ke-2 setelah digunakan 12,97 koloni/cm2. Diskusi: dengan metode analisis ANOVA didapatkan hasil bahwa ada perbedaan yang signifikan dengan α < 0.05 dalam jumlah bakteri sebelum digunakan, hari ke-1 setelah digunakan dan hari ke-2 setelah digunakan pada mahasiswa PKK IV Fakultas Keperawatan Universitas Advent Indonesia. Hasil penelitian ini menyarankan agar perawat mengganti seragam setiap hari dan seragam dikelola dengan tepat. ABSTRACT Introduction: based on obsevations and interviews conducted by the research found that nursing students used their clinical uniform more than one day and use it to their home or dorm. Nursing students clinical uniform can be a medium in the spread of nosocomial infections for patients, other people or the students themselves. Objective: study was conducted to determine differences in the number of bacteria on the clinical uniform as indicated in the prevention of nosocomial infections. Method: this study applies one-group repeated measure design. This study was conducted to determine differences in the number of bacteria on the clinical uniform as indicated in the prevention of nosocomial infections. Designs in this study is a one-group repeated measure design, was conducted by swapping Nutrient Agar plate with 15 before used clinical uniforms of the subject in the abdominal area. Then planting (incubation) using the incubator for 24 hours. The same treatment is done on a uniform first day and second day after used in the same group. From the results of the test plate count the number of colonies of bacteria per day in units of colonies/cm2. Samples were selected using simple random sampling method to students of Nursing Clinical Practice IV that is running a clinical practice in the medical section. Results: the average number of bacteria uniforms before used was 7.31 colonies/cm2, first day after used was 10.48 colonies/cm2 and second day after used was 12.97 colonies/cm2. Discussion: with the ANOVA analysis showed that there were significant differences with α <0,05 in the number of bacteria before used, first day after used and the second day after use on student PKK Advent IV Faculty of Nursing, Adventist University of Indonesia. The results of this study suggest that nurses replace the uniform every day and uniformly managed appropriately.
PERILAKU MENCUCI TANGAN MAHASISWA BERASRAMA DAN DERAJAT KEBERSIHAN TANGAN: INDIKASI PROGRAM PENCEGAHAN INFEKSI FEKAL-ORAL Yohana Fresha Rihi Hina; Samuel Simanjuntak; Idauli Simbolon
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 2 No 2 (2016): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v2i2.557

Abstract

Peneliti melakukan pengamatan terhadap pola hidup bersih sehat mahasiswa Universitas Advent Indonesia yang tinggal di asrama secara berkoloni yang selalu berhubungan satu dengan yang lain sehingga menjadi rentan terhadap penularan penyakit. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku cuci tangan dan kebersihan tangan mahasiswa berasrama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimental dengan pre-test dan post-test design dengan uji paired t-test dimana jumlah bakteri ditangan responden diukur sebelum dan sesudah mencuci tangan setelah defekasi, kemudian diberi penyuluhan tentang cuci tangan dan infeksi fekal oral. Responden dalam penelitian ini adalah 20 orang mahasiswi yang dipilih secara accidental sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukan mahasiswa berasrama berasrama yang bertempat tinggal di Ruth Hall lantai 2 jarang melakukan praktik cuci tangan. Jumlah bakteri yang tertinggal setelah defekasi adalah 1.89 koloni/cm2 sebelum cuci tangan, dan 0.89 koloni/cm2 setelah cuci tangan. Gangguan fekal oral yang dialami responden adalah diare dengan presentasi 55% atau dialami oleh 11 orang responden. Frekuensi diare terbanyak adalah 1x (30%), 2x (15%), 3x (10%), dan tidak pernah (45%). Ada perbedaan yang signifikan antara jumlah bakteri pada tangan sebelum pencucian dengan sabun dengan jumlah bakteri pada tangan setelah pencucian dengan sabun. Promosi kesehatan untuk menggalakkan gerakan cuci tangan sebagai pencegahan penyakit menular dalam komunitas, dengan karakteristik hidup berasrama (koloni) dinilai sangat perlu dilakukan.
EFEKTIVITAS BUAH SEMANGKA MERAH (Citrullus Vulgaris Schard) TERHADAP TEKANAN DARAH Felysuslince Aryati Manno; Nilawati Soputri; Idauli Simbolon
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 2 No 2 (2016): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v2i2.561

Abstract

Pendahuluan: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan oleh peneliti pada 33 orang warga RW 12 Desa Cihanjuang Rahayu, dimana sepuluh diantaranya tidak mengetahui bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi dan jarang melakukan pemeriksaan tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisa efektifitas buah semangka terhadap tekanan darah perempuan penderita hipertensi stadium satu. Metode: Penelitian ini adalah pra eksperimen dengan desain one group pretest-posttest design. Populasi pada penelitian ini adalah perempuan penderita hipertensi stadium satu. Sampel pada penelitian ini berjumlah 15 orang yang dipilih dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah alat ukur tekanan darah spigmomanometer digital dan lembar dokumentasi untuk mencatat tekanan darah subyek. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah sebelum pemberian intervensi adalah 151/96.8 mmHg. Setelah intervensi tekanan darah subyek turun menjadi134/83.6 mmHg. Ada efek yang signifikan dari pemberian buah semangka merah terhadap tekanan darah perempuan penderita hipertensi stadium satu. Diskusi: Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Kader Kesehatan Kecamatan Parongpong dalam memberikan penyuluhan mengenai manfaat buah semangka sebagai obat untuk menurunkan tekanan darah. Dalam bidang penelitian agar dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan penelitian berikutnya mengenai perbandingan efektifitas semangka merah dan semangka kuning  terhadap hipertensi stadium satu.
LATIHAN KEGEL UNTUK MENGOPTIMALKAN KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN INKONTINENSIA URINE DI AREA KERJA PUSKESMAS PARONPONG BANDUNG BARAT Idauli Simbolon
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.747

Abstract

Pendahuluan: Inkontinensia Urin (IU) adalah bocornya urin tanpa dapat dikontrol dan sering terjadi pada wanita. Prevalensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dampaknya mempengaruhi dimensi fisik, psikologi, sosial ekonomi termasuk kualitas hidup. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keefektifan latihan Kegel dalam menurunkan frekwensi inkontinensia, jumlah urin yang bocor, dampak negatif dari IU dan kualitas hidup. Metode: quasi experiment digunakan dengan satu grup pre dan post-test dengan populasi wanita lanjut usia yang mengalami IU dengan beberapa kriteria inklusi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekwensi inkontinensia, dan jumlah urin yang bocor berkurang dengan p <0.05. Dampak negatif terhadap kegiatan di luar rumah, latihan dan olahraga, hubungan dengan suami, kegiatan seks, berganti pakaian dan perasaan bau menurun secara signifikan (p<.05), namun tidak berdampak terhadap kegiatan di dalam rumah, kualitas tidur dan harga diri (p >.05). Hasil menunjukkan dampak positif terhadap peningkkatan kualitas hidup dengan nilai p <.05. Diskusi: Latihan Kegel direkomendasikan untuk mengatasi inkontinensia urin pada wanita lansia. Kata kunci: Lansia, Latihan Kegel, Kualitas Hidup, Inkontensia Urine.
Evaluation of Self-transformational and Authenticity Among Students in College of Nursing Idauli Simbolon; Mori Agustina br Perangin-angin
Klabat Journal of Nursing Vol 2 No 1 (2020): Nursing: It's us!
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v2i1.416

Abstract

ABSTRACT Introduction: Authentic and Transformative leader are needed in nursing profession. This kind of leader is very important in creating healthy work environment in nursing practice. According to behavioral theory, leader can be made by learning some characteristics of previous successful leaders. Assuming this theory, authentic and transformative nursing leaders can be made. Therefore, nursing schools are responsible to produce such leader characters while they are in college. However, before employs certain strategies for the students it is better to evaluate their baseline authenticity and transformational traits first. So the aim of this study is to describe the authenticity and transformational characters of the freshman nursing students. The result will be benefit for nursing school to be used as a baseline in establishing certain strategies in the curriculum to maximize students’ authenticity and transformational characters to maximum level. Methods: The study using descriptive quantitative design with single point data collection by self-administered questionnaire that content 25 Authentic and Transformative behaviors. Sample of the study is freshman nursing students. Data is analyzed using SPPS with descriptive analysis. Results: The percentage of students who always practiced Authentic and Transformative characters is only 50,8 %. The highest percentage falls on character no.24 in which most of the students always use different stress management to reduce their stress (77,7%). Only five characters always performed 60%-77.7% and the rest 24 characters are below 60%. Conclusion: Most of the Authentic and &Transformational characters already practiced by freshman nursing students. However, the percentage of the students who practiced certain behaviors still low. It shows that there is still big room for improvement and developing those characters. KEYWORDS Authenticity; Evaluation; Transformational
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG COVID-19 TERHADAP KEPATUHAN PROGRAM LOCKDOWN UNTUK MENGURANGI PENYEBARAN COVID-19 DI KALANGAN MAHASISWA BERASRAMA UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA Albeth Wahyu Saputra; Idauli Simbolon
NUTRIX Vol 4 No 2 (2020): Volume 4, Issue 2, 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol4.Iss2.470

Abstract

Covid-19 adalah pandemik yang penularannya sangat massif dan cepat penularannya. Hal ini sungguh meresahkan dan menimbulkan ketakutan di dalam lapisan masyarakat. Penyakit ini hingga kini belum ada obat untuk menyembuhkannya. Oleh karena itu WHO mengumumkan program lockdown dengan tujuan pencegahan dan memutus rantai penyebaran penyakit ini. Seluruh lapisan masyarakat diminta untuk mematuhinya. Untuk mematuhi program ini masyarakat harus memiliki pengetahuan yang benar tentang Covid-19 dan program lockdown. Diharapkan dengan memiliki pengetahuan yang cukup dapat mempengaruhi perilaku dalam mematuhi program lockdown. Penelitian ini bertujun untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan mahasiswa tentang Covid-19, tingkat kepatuhan terhadap protocol lockdown di kampus berasrama, ini, dan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara kedua variable tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasinya adalah mahasiswa yang tinggal di asrama baik-laki-laki maupun perempuan dengan jumlah sampel 66 orang mahasiswa yang tinggal di asrama. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pengetahuan dan kepatuhan melalui google form. Analisis data dilakukan dengan perangkat lunak SPSS. Didapati bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa berasrama tentang Covid-19 termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 80.77. Tingkat kepatuhan mahasiswa berada pada kategori tinggi dengan nilai rata-rata 70.6. Nilai rhitung 0,31 lebih besar dari nilai rtabel 0,2423 dan nilai signifikansi (p-value) adalah 0,805 lebih besar dari nilai alpha 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kedua variable adalah positif dalam kategori hubungan yang lemah atau tidak signifikan. Kata kunci: Covid-19, Kepatuhan terhadap program Lockdown, Pengetahuan tentang Covid-19 Covid-19 is a pandemic which transmission is massive and very fast. This is really unsettling and creates fear in the society. Until now, there is no cure for this disease. Therefore, WHO announced a lockdown program with the aim of preventing and breaking the chain of spread of this disease. All levels of society are asked to obey it. To comply with this program, the public must have adequate knowledge about Covid-19 and the lockdown program. It is hoped that having sufficient knowledge can influence behavior in complying with the lockdown program. This study aims to identify the level of student knowledge about Covid-19, the level of compliance with the lockdown protocol on boarding campus, and to find out whether there is a significant relationship between the two variables. The method used in this research is a descriptive correlation study with a cross sectional design (cross-sectional). The population is students who live in dormitories, both male and female, with a sample size of 66 students. Data collection was carried out by distributing knowledge and compliance questionnaires via google form. Data analysis was performed using SPSS software. It was found that the level of knowledge of boarding students about Covid-19 was in the good category with an average score of 80.77. The level of student compliance is in the high category with an average score of 70.6. The rcount value of 0.31 is greater than the rtable value of 0.2423 and the significance value (p-value) is 0.805 which is greater than the alpha 0.05. Thus it can be concluded that the relationship between the two variables is positive in the weak or insignificant category of the relationship. Keywords: Covid-19, Compliance with the Lockdown program, Knowledge of Covid-19
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KECEMASAN LANJUT USIA TERHADAP COVID-19 Richard Jonathan Sitohang; Idauli Simbolon
NUTRIX Vol 5 No 1 (2021): Volume 5, Issue 1, 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol5.Iss1.540

Abstract

Abstrak Coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang dapat ditularkan dari seseorang yang positif Covid-19 melalui percikan cairan dari mulut atau hidung saat orang tersebut batuk dan bersin. Covid-19 ini sudah menimbulkan kecemasan di kalangan masyarakat global khususnya lanjut usia yang sangat rentan kepada penularan penyakit ini. Asumsi dasar penelitian ini adalah bahwa lansia yang memiliki pengetahuan yang baik terhadap Covid-19 dapat menurunkan kecemasan mereka terhadap penularan penyakit ini. Oleh Karena itu penelitian ini bertujuan untuk Menggambarkan tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan lansia terhadap covid-19, dan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis data diperoleh berdasarkan survey menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan. Populasinya adalah lansia dengan jumlah sampel 32 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui melalui google form. Analisis data menggunakan SPSS. Didapati bahwa tingkat pengetahuan lansia termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 79.92%. tingkat kecemasan lansia termasuk dalam kecemasan ringan/tanpa gejala sebanyak (63%). Hubungan tingkat pengetahuan dan kecemasan berada pada kategori hubungan lemah dengan nilai r hitung adalah -0,091 dan nilai p-value 0,619>0,05 yang mengindikasikan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan lansia terhadap Covid-19. Kata Kunci: Covid-19, Kecemasan, Pengetahuan Abstract Coronavirus (COVID-19) is an infectious disease that can be transmitted from someone who is positive for Covid-19 through droplets of liquid from the mouth or nose when the person coughs and sneezes. Covid-19 has caused anxiety among the global community, especially the elderly who are very vulnerable to the transmission of this disease. The basic assumption of this study is that the elderly who have good knowledge of Covid-19 can reduce their anxiety about the transmission of this disease. Therefore, this study aims to describe the level of knowledge and anxiety levels of the elderly about Covid-19, and to find out whether there is a significant relationship between the two variables. The method used in this research is descriptive with the type of data obtained based on a survey using a questionnaire level of knowledge and level of anxiety. The population is the elderly with a sample size of 32 people. Data collection is done by distributing questionnaires via google form. Data analysis using SPSS. It was found that the knowledge level of the elderly was in the moderate category with an average score of 79.92%. The level of anxiety in the elderly was classified as mild / asymptomatic as much (63%). The relationship between the level of knowledge and anxiety is in the weak relationship category with the calculated r value of -0.091 and a p-value of 0.619> 0.05, which indicates that there is no significant relationship between the level of knowledge and the level of anxiety in the elderly against Covid-19. Key words: Anxiety, Covid-19, Knowledge
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DALAM PENCEGAHAN TERINFEKSI ULANG COVID-19 Sarilinda Damanik; Idauli Simbolon
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.827 KB)

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit pernapasan yang dinyatakan sebagai pandemik dunia oleh World Health Organization atau WHO. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui terkena droplet atau cairan dari individu yang terinfeksi kepada orang lain. Pemerintah telah mengeluarkan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran COVID-19. Salah satu tindakan yang harus diterapkan untuk mencegah terinfeksi COVID-19 adalah mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak satu sama lain. Pencegahan COVID-19 tidak terlepas dari perilaku yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Pengetahuan dan sikap yang tinggi atau baik maka akan berpengaruh terhadap perilaku pencegahan COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data secara cross sectional. Populasi penelitian adalah keluarga yang pernah terdiagnosa COVID-19 di Komplek GMAHK DSKU. Sampel penelitian adalah keseluruhan anggota keluarga yang pernah terdiagnosa COVID-19 di Komplek GMAHK DSKU mulai dari usia 10-70 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang sangat kuat antara pengetahuan dengan sikap sangat kuat dengan nilai korelasi 0.819 dan nilai signifikansi 0.000. Sementara hubungan pengetahuan dan tindakan memiliki hubungan yang rendah dengan nilai korelasi 0.208 dan ditemukan tidak signifikan dengan nilai signifikansi 0.223 > 0.05. Demikian pula hubungan sikap dan tindakan memiliki hubungan yang rendah dimana nilai korelasi 0.223, dan tidak signifikan dengan nilai signifikansi 0.103>0.05.
Reflective Writing in Basic Nursing Concept Course: A Qualitative Study of Nursing Students Evelyn Hemme Tambunan; Idauli Simbolon
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v4i1.211

Abstract

Nursing students need to be trained in reflective competence as early as possible since it is an essential attribute for developing autonomous, critical and advanced practitioners in the future. However, there remains less attention in the usage at the bachelor nursing programs, particularly in the first year level. This study aimed to  explore freshman nursing students’ reflective writing experience in basic nursing concept courses. Descriptive qualitative study was used in this study. Focus group interviews using zoom meeting platform were conducted with ten participants recruited through purposive sampling using the inclusion criteria, such as freshman nursing students who successively take basic nursing concept courses in semester 1 and 2 in academic year of 2019-2020 and attended learning process using reflective writing. Data were analyzed using qualitative content analysis. The experience of freshmen nursing students of reflective writing can be summarized into three themes, including difficulty at the initial process, challenging in the progress, and satisfying at the end of the process. Although freshmen nursing students struggled to understand the purpose and work on reflective writing, by the end of the two semesters, it had become a fun and satisfying experience. It has benefited both the learning process and the students personal lives. Students will be challenged to become proficient in reflective writing and improve self regulated learning over the course of two semesters. Reflective writing utilization based on other guidelines could be adopted. Nursing student critical thinking evaluation in reflective writing successively is needed to be considered