Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

LINGKUNGAN ADALAH SEORANG GURU (REFLEKSI PEMBERDAYAAN TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM SERVICE LEARNING) Jovan Adriel A.; Olivia Reynalda T.; Dion Nathanael W.; Surya Hermawan
JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 01 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jpm17.v5i01.3251

Abstract

Di era globalisasi ini, tidak banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan sekitar mereka. Masih banyak daerah-daerah di surabaya ini baik daerah perkotaan maupun daerah pinggiran yang masih terdapat sampah berserakan, sungai yang tercemar sampah dari pabrik maupun dari limbah rumah tangga. Masyarakat masih meremehkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya sehingga tanpa kita sadari, sampah yang berserakan tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan yang merugikan kita sendiri. Contohnya seperti kampung Putat Jaya ini. Dari survei yang kita lakukan, Mahasiswa Petra sudah melakukan kegiatan Service Learning sebanyak 4 kali yaitu melakukan kegiatan membuat toilet,lomba cuci tangan,dan lain lain. Tetapi dari lingkungan kita belajar kembali bahwa ada yang kurang. Kita lupa bahwa ada hal yang lebih sederhana yang bisa dilakukan untuk membiasakan diri menjaga kebersihan. Oleh karena itu, demi menyadarkan akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar, diadakanlah lomba mengecat tong sampah yang ditujukan untuk anak-anak di daerah Kelurahan Putat Jaya yang juga merupakan tempat eks-lokalisasi dolly. Dengan tujuan utama yaitu meningkatkan  kesadaran  betapa  pentingnya  menjaga  kebersihan  lingkungan  sekitar dengan membuang sampah di tong sampah yang tersedia lebih dekat dengan rumah tiap warga.  Kegiatan  Service  Learning  ini  dilakukan  melalui  banyak  tahapan.  Tahapan pertama adalah melakukan pendataan dan survei di lingkungan sekitar, yaitu Kelurahan Putat Jaya. Tahapan kedua dilakukan pencarian materi dan gambar skets tong sampah yang sesuai dengan kegemaran anak-anak di daerah Putat Jaya. Tahapan ketiga yaitu mengelompokan mereka dengan mahasiswa Universitas Kristen Petra sebagai pembimbing.  Tahapan  keempat  adalah  pelaksanaan  lomba  di  lokasi  dimana  semua pealatan dan fasilitas sudah disediakan oleh pihak  panitia lomba dan melakukan cat secara bersama-sama. Tahapan terakhir, tong sampah tersebut dikumpulkan dan dinilai sesuai dengan tingkat kreativitas mereka. Tong sampah tersebut kemudian dipilih dan ditentukan untuk juara 1,2,dan 3 dan kemudian pemberian hadiah juga untuk semua anak- anak yang ikut menjadi peserta. Tujuan diberikannya hadiah kepada seluruh peserta yaitu agar anak-anak tersebut senang dan bisa mengingat terus mengenai lomba ini sehingga bisa menanamkan pelajaran kepada mereka betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan mulai dari hal kecil yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya. Kata kunci: Lomba Mengecat Tong Sampah, Putat Jaya, dan Lingkungan.
KEGIATAN KEPEDULIAN MAHASISWA MELALUI PEMBUATAN JAMBAN SEHAT UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEHAT BAGI MASYARAKAT PUTAT JAYA SURABAYA Surya Hermawan; Jane Syane Winarto; Stevanny Wicaksana; Natania Wahyuni
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KesenjanganekonomidiIndonesiamengakibatkansebagianmasyarakat yang berada di kota mendiami perkampungan padat penduduk, salah satunya Kampung Putat Jaya. Berdasarkan hasil survey, di kawasan ini kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan masih minim. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya edukasi mengenai pentingnya saluran pembuangan toilet yang baik untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan higienis. Adapun tujuan dari program service learning ini adalah memberdayakan masyarakat dengan pembuatan toilet/septic tank dan memberikan edukasi kepada warga akan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan serta menjalin hubungan yang baik dengan wargaPutatJaya. Pengabdian  Masyarakat yang bermetode servis learning ini terbagidalamtigatahapyaitu,tahappra- pelaksanaan, pelaksanaan,danpascapelaksanaan.Padatahappra-pelaksanaan dilakukan survei lokasi, pada tahap pelaksanaan terdapat pembuatan septic tank dan acara buka bersama warga, dan pada tahap pasca pelaksanaan dilakukan evaluasi kegiatandalambentukwawancara.Hasildariservice learninginiadalah hampir seluruh warga merasa sistem pembuangan toilet sudah lebih baik karena sebelumnya mereka terganggu dengan bau sungai yang berhimpitan langsung denganrumahwarga.Jugamerekamerasalebihbaikkarenamerekaterhindardari penyakit yang timbul akibat pembuangan kotoran langsung ke sungai. Selain itu, dari kegiatan ini tercipta dampak sosial berupa terjalinnya silahturahmi yang baik antara mahasiswa dan warga Putat Jaya Surabaya
MENJALIN KERJASAMA DENGAN PEMUDA KARANGTARUNA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN Surya Hermawan; Samuel Vito S.; Jaxon Limwanto; Elbert Grand R.; Tan Ferdinand C.S.; Calvin Demora; Nicholas Patrick
Jurnal LeECOM (Leverage, Engagement, Empowerment of Community) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal LeECOM
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/leecom.v5i1.3617

Abstract

Rendahnya kesadaran masyarakat Kelurahan Putat Jaya (eks-lokalisasi Dolly) RT 03, Kota Surabaya akan pentingnya pengelolaan sampah yang ditandai dengan siklus pembuangan sampah selama lima hari sekali menyebabkan kualitas lingkungan yang buruk. Hal ini juga diperparah dengan kualitas tempat sampah yang kurang memadai sehingga banyak sampah menumpuk dan berserakan di luar tempat sampah dan wilayah tersebut terkesan kumuh. Sebuah kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah perlu dilaksanakan sehingga mahasiswa Universitas Kristen Petra bekerja sama dengan pemuda karangtaruna melaksanakan kegiatan service learning. Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan pengelolaan sampah agar bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Di akhir acara diadakan makan bersama untuk mempererat hubungan dengan masyarakat. Dari survei yang dilakukan mengindikasikan 98% responden menyatakan bahwa kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat khususnya pemuda karangtaruna pada rangkaian kegiatan service learning telah berjalan dengan baik. 100% responden juga merasa terbantu dengan diadakannya kegiatan ini dan mengharapkan agar kegiatan ini dapat terus dilakukan kembali.
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP HIDROPONIK DI DAERAH PERKOTAAN Surya Hermawan; Rivandi Santoso; Calvin Andy S.; Richard Imanuel; Enrico Lysander; Christian William P.; Hansel Wijaya K.
Journal Community Service Consortium Vol 3 No 2 (2023): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v3i2.4271

Abstract

Semakin hari jumlah penduduk di dunia semakin bertambah. Diperkirakan pada tahun 2050 jumlah penduduk di seluruh dunia mencapai 9,8 miliar jiwa. Hal ini disertai dengan meningkatnya kebutuhan akan lahan, jumlah lahan yang tersedia di dunia tidak akan bertambah sehingga lahan pertanian semakin sempit. Oleh karena itu, untuk mengatasi lahan pertanian yang mulai berkurang di daerah perkotaan ini diciptakanlah sistem pertanian baru yang tidak hanya dapat dikembangkan di lahan sempit, tetapi juga ramah lingkungan disebut hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pendapat masyarakat terhadap sistem pertanian hidroponik di daerah perkotaan Surabaya. Metode yang digunakan di laporan ini dalam menentukan pandangan masyarakat yaitu dimulai dengan survei kawasan sekitar di Surabaya, lalu mewawancarai masyarakat dan beberapa mahasiswa. Setelah itu, ditarik kesimpulan berdasarkan hasil wawancara. Berdasarkan opini-opini warga didapat hasil dari kuesioner sebesar rata-rata 67,5% setuju bahwa sistem hidroponik ini dapat membawa dampak positif bagi lingkungan maupun masyarakat. Kegiatan hidroponik ini dinilai sangat membantu masyarakat dalam belajar bagaimana melakukan sistem budidaya pertanian di lahan yang relatif sempit.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AKAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DUSUN TEGALSARI DESA KUPANG, KECAMATAN JABON, KABUPATEN SIDOARJO Surya Hermawan; Kevin Satiadarma; Ezra Kenzie Wijaya; Eldon Wijaya; Raymond Leong; Joshua Christian; Aditya Pandu
Journal Community Service Consortium Vol 3 No 2 (2023): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v3i2.4272

Abstract

Pemanasan global saat ini menimbulkan berbagai masalah lingkungan, salah satunya adalah krisis air bersih. Di Indonesia, daerah pesisir merupakan daerah yang sering kekurangan air bersih. Salah satu kawasan pesisir yang kekurangan air bersih adalah Dusun Tegalsari, Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah kegiatan amal yang diselenggarakan oleh mahasiswa Universitas Kristen Petra melalui metode service-learning. Pembelajaran service-learning instalasi balam dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pesisir di lokasi penelitian yang membutuhkan air bersih. Selain itu, siswa belajar untuk berpikir kritis ketika memecahkan masalah sosial dan mempromosikan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat. Teknologi balam membersihkan air payau dengan material lokal sehingga air menjadi lebih jernih dan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Cara kerja ini dibagi menjadi tiga langkah/fase. Fase pertama adalah fase pra-implementasi, area disurvei dan beberapa peralatan dibeli dan dipasang. Fase implementasi, perangkat balam dipasang di lokasi. Fase pasca-implementasi, wawancara dengan warga dan penyebaran kuesioner tentang kepuasan terhadap kegiatan service-learning tersebut. Hasilnya adalah lima rumah warga Dusun Tegalsari memiliki fasilitas air sehat yang memadai dan layak digunakan. Kemudian, sebanyak 85% responden yang memasang perangkat BALAM di rumahnya merasa sangat puas dan 15% responden merasa cukup puas.
Evaluasi Tender Berdasarkan Dokumen Kontrak Sam Wahyudi Winata; Surya Hermawan
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 1 No. 1 (2023): September 2023
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jdip.1.1.33-38

Abstract

Suatu proyek yang berskala besar umumnya pasti melalui proses tender atau lelang yang didalamnya terdapat fase – fase yang diakhiri oleh persetujuan dokumen kontrak sebelum dimulainya suatu proyek. Latar belakang dari penelitian ini adalah dalam proses penyusunan dokumen sering ditemui berbagai macam permasalahan yang pada akhirnya berdampak secara langsung pada saat pelaksanaan yang dapat merugikan berbagai pihak. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, pengamatan dan kuesioner. Kuesioner tersebut dibagikan kepada responden sebanya 40 orang dengan menggunakan metode skala likert yang akan dicari Relative Index dengan skala 0.2 (sangat tidak setuju) sampai dengan 1 (sangat setuju). Tujuan penelitian ini untuk mencari penyebab masalah utama yang berkaitan pada proses penyusunan dan pemeriksaan dokumen kontrak dalam tiga faktor permasalahan, agar dapat ditemukan solusi atau saran sebagai dasar pertimbangan dalam perencanaan dokumen kontrak pada saat proses lelang. Dari hasil penelitian menggambarkan bahwa faktor permasalahan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu umum, teknis, dan komunikasi. Faktor dominan paling sering terjadi adalah masalah pada gambar perencanaan yang kurang jelas (0.784), ditambah durasi lelang yang cukup singkat untuk memahami dan membuat penawaran (0.768). Selain hal tersebut, spesifikasi atau rencana kerja syarat yang tidak jelas dan komunikasi antar berbagai pihak yang kurang bagus juga menjadi masalah – masalah utama pada dokumen kontrak (0.768 & 0.768). Masalah – masalah tersebut seharusnya dapat diatasi dengan meningkatkan ketepatan dan kesiapan dari perencanaan dan juga perlu untuk dibuatkan landasan apabila terjadi ketidaksesuaian kontrak.