Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERUBAHAN BENTUK PERTUNJUKAN TARI RADAP RAHAYU DI BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN Edlin Yanuar Nugraheni
Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 6, No 3 (2010)
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2661.988 KB) | DOI: 10.33153/dewaruci.v6i3.953

Abstract

Changes in the form of dance performance as a means Radap Rahayu Tapung Tawar ceremony in the context of a form of dance entertainment. Changes in shape, can be seen on the element of movement, music, make-up fashion. Radap Rahayu dance forms as a means of Tapung Tawar ceremony amounted to 11 range of motion, the opening song were sung prior to compulsory dance show Radap Rahayu. musik player five people. Position of dancers in front of dancers who Tapung Tawar offered. Music of Radap Rahayu dance as a means of,entertaint the amount depending on the creativity of music players, and adjusted to the demand pattern of the floor. The alteration of fungsion, form and is caused by internal and external factors. The internal factors made by the artist (Banjar tribal socienties), while external factors are changes that are influenced by the Islamic religion, technology, and government (Taman Budaya).Keywords: Dance Radap Rahayu, changes, Banjarmasin.
Bentuk Penyajian Tari Jaranan Butho di Desa Danda Jaya Kabupaten Barito Kuala Fathur Rahman; Edlin Yanuar Nugraheni; Sumasno Hadi
Pelataran Seni Vol 3, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i1.5215

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk penyajian tari Jaranan Butho di Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan analisis data lapangan, reduksi data, penarikan keseimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian diperoleh simpulan, yaitu: (1) terdapat 10 ragam gerak dalam bentuk penyajian (2) terdapat 2 pokok pola lantai lurus ke samping kanan dan lingkaran serta 7 komposisi tari; (3) tata rias penari menggunakan rias karakter, busana tarian 11 bagian dan mengguakan 2 properti; (4) musik pengiring menggunakan 8 instrumen alat musik dan diiringi dengan syair; (5) tempat pertunjukan menggunakan bentuk tapal kuda.Kata kunci: jaranan butho, desa danda jaya, bentuk penyajian tari
Eksistensi Musik Perkusi Cha Catuk Percussion di Kota Banjarmasin Lidya Nurina; Edlin Yanuar Nugraheni; M. Budi Zakia Sani
Pelataran Seni Vol 5, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v5i2.9127

Abstract

Intisari Tulisan ini mengkaji topik tentang eksistensi kelompok musik perkusi Cha Catuk Percussion di Banjarmasin. Kajian atau penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah triangu-lasi, yang meliputi wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Berdasarkan hasil kajian, dapat diketahui bahwa eksistensi musik perkusi dari kelompok Cha Catuk Percussion di Kota Banjarmasin cukup bernilai. Sejak beraktivitas di tahun 2010 hingga 2019, hampir satu dekade mereka memberi kontribusi bagi dunia per-tunjukan musik di masyarakat Kota Banjarmasin, bahkan lingkup Kalimantan Selatan. Ragam segmen acara dan bentuk kegiatan yang mereka ikuti menunjukkan kelompok Cha Catuk Percussion dapat diterima oleh publik Kota Banjarmasin, khususnya publik pertunjukan.Kata kunci: cha catuk percussion, musik perkusi, banjarmasin  Abstract This paper examines the topic of the existence of the Cha Catuk Percussion music group in Banjarmasin. This study or research uses a descriptive-qualitative approach. The data collection technique used is triangulation, which includes interviews, observations, and document analysis. Based on the results of the study, it can be seen that the existence of percussion music from the Cha Catuk Percussion group in Banjarmasin is quite valuable. Since their activities in 2010 to 2019, almost a decade they have contributed to the world of musical performances in the people of Banjarmasin City, even in the scope of South Kalimantan. The various segments of the event and the forms of activities they participated in showed that the Cha Catuk Percussion group could be accepted by the Banjarmasin City public, especially the performance public.Keywords: cha catuk percussion, percussion music, Banjarmasin