Totok Sumaryanto
Universitas Negeri Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KLASIFIKASI INSTRUMEN GENDANG BUGIS (GENDRANG) DALAM KONTEKS MASYARAKAT KABUPATEN SOPPENG SULAWESI SELATAN Rachmat Rachmat; Totok Sumaryanto; Sunarto Sunarto
JURNAL PAKARENA Vol 3, No 2 (2018): Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.467 KB) | DOI: 10.26858/p.v3i2.13064

Abstract

Instrumen gendrang merupakan instrumen ritmis identitas khas Bugis. Tetapi saat ini, eksotika instrumen gendrang tidak menampakkan keindahannya oleh karena dominasi instrumen budaya lain yang masuk pada wilayah kebudayaan Bugis khususnya pada daerah kabupaten Soppeng, baik dalam ranah pertunjukan maupun ranah pembelajaran di lembaga pendidikan formal. Dampak yang signifikan terjadi adalah kebutaan para masyarakat khususnya peserta didik tentang instrumen gendrang sehingga peneliti mengemukakan masalah tentang klasifikasi instrumen gendrang dalam konteks masyarakat Kabupaten Soppeng. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk menjelaskan tentang bentuk instrumen gendrang, mendekripsikan pola tabuhan, dan menganalisis peran ekonomi dalam instrumen gendrang. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi material instrumen menunjukkan bahwa instrumen gendrang mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan instrumen gendang yang mendominasi saat ini di kabupaten Soppeng, mengenai pola tabuhan bahwa dalam konteks masyarakat kabupaten Soppeng mempunyai pola tabuhan tersendiri dan bagi pelaku produksi instrumen gendrang mempunyai peran ekonomi yang nyatanya mampu untuk menambah penghasilan ekonomi keluarga
JEMEK SUPARDI: BERPOLITIK MELALUI KARYA PANTOMIM indar sabri; Muhammad Jazuli; Totok Sumaryanto; Autar Abdillah
GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Sendratasik FBS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v2n1.p46-54

Abstract

Keterlibatan seniman di dunia politik sebagai legislatif sejak era reformasi di Republik Indonesia kian marak. Keberadaan seniman dianggap representatif sebagai salah satu perwakilan dari masyarakat oleh partai politik, keterlibatan seniman dalam dunia politik peraktis terkadang menimbulkan berbagai pertanyaan tentang kesenimannya itu sendiri. œSeni yang terlibatdapat diartikan sebagai seni yang memiliki garis lurus yang tegas antara karya dan laku atau menciptakan  karya yang bertema politik, sedangkan kehidupan peraktis sehari-hari seniman justru apolitis. Jemek Supardi merupakan salah satu seniman yang banyak menciptakan karya-karya bertemakan politik namun tidak terjun dalam dunia politik praktis. Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka, dokumen dan wawancara yang dipaparkan secara diskriptif. hasil yang didapat adalah sejak Indonesia memasuki era reformasi 1997 hingga saat ini, Jemek Supardi banyak menciptakan karya-karya yang bertemakan politik.Kata kunci : Jemek Supardi, Pantomim, Politik
PLANNING FOR THE SMART MOSQUE AS ISLAMIC LEARNING RESOURCES CENTER - Muhlis; - Sugiyo; Totok Sumaryanto; - Kardoyo
Indonesian Journal of Islamic Literature and Muslim Society Vol. 1 No. 2 (2016): June 2016
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/islimus.v1i2.471

Abstract

The purpose of this research to describe, to analyze, and to develop, the so-called “smart mosque” as a development model for the planning of an integrated Islamic education classroom. The approach of this research is quantitative with survey techniques. Respondents of this survey to all teachers PAI in 31 of senior Islamic high school in Grobogan, Jawa Tengah Indonesia. The taking of data with the questioner.  The Data are analyzed with descriptive analysis. The finding this research of Islamic learning planning at 31 Islamic senior high schools shows 83.9% of them need mosque as laboratory and learning sources. The planning design effectiveness is carried out with practitioner and expert validation with focus group discussion (FGD) pattern and products test on design subject. There are three models for the planning of Islamic education classroom which developed in this study are (1) center model (center of learning resource and center of religious affection)., (2) area model; the area of Qur’an Hadith, Fiqh, Aqidah Akhlaq, and Islamic history), (3) corner model; restroom, locker rooms, stairs, purity/ berwudlu, worship (separate sons and daughters)