Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG DIABETES DAN OBAT ANTIDIABETES ORAL Nita, Yunita; Yuda, Ana; Nugraheni, Gesnita
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this work was to determine patient knowledge regarding diabetes mellitusand oral antidiabetics drugs (OAD). Six pharmacies in Surabaya were chosen purposively inAugust 2009. The sample was DM patients who obtained OAD with prescription. Interviewswere conducted using validated questionnaires. Result showed that 95.8% (69/72) ofpatients knew the aim of DM therapy. More than 90% of patients knew that medicine,exercise and diet are the therapy for DM. The correct time of taking the medication wasknown by 57.9% (22), 43.3% (13) and 0% of patients who received 1, 2 and 3 OADrespectively. A total of 64 patients received insulin secretagogues or sulfonylureas whichhave side effects of hypoglycemia. Only 9.5% (6) of patients knew the definition ofhypoglycemia, and less than 21% of patients knew the signs of hypoglycemia. If forget totake medication, 95.8% (69/72) of patients knew that the OAD should not be taken double.To conclude, patients’ knowledge about diabetes and OAD must be improved. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan pasien Diabetes Mellitustentang obat antidiabetes oral (OAD). Dilakukan di 7 apotek di Surabaya secara purposivesampling pada bulan Agustus 2009. Sampel adalah pasien DM yang menebus OAD denganresep di apotek terpilih. Data diperoleh dari interview menggunakan daftar pertanyaanterstruktur yang telah divalidasi. Diperoleh 72 pasien sebagai responden dari penelitian ini.Dari hasil penelitian diperoleh 95,8% (69) responden mengetahui tujuan terapi DM. Lebihdari 90% responden mengetahui bahwa OAD, olah raga dan pengaturan diet adalah terapiuntuk DM. Waktu yang benar dalam menggunakan obat diketahui oleh 57.9% (22), 43.3%(13) dan 0% responden yang mendapat 1, 2 dan 3 OAD. Sejumlah 64 respondenmemperoleh golongan insulin secretagogue atau sulfonylurea yang memiliki efek sampinghipoglikemia. Hanya 9.5% (6) responden yang mengetahui definisi hipoglikemia, dan kurangdari 21% mengetahui tanda-tanda hipoglikemia. Sementara 70,8 % (51/72) mengetahuibahwa apabila mereka mengalami lemas, berkeringat dan akan pingsan sebaiknyamengkonsumsi gula. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pasien tentang DM dan OADmasih harus ditingkatkan.
PENGETAHUAN PASIEN TENTANG DIABETES DAN OBAT ANTIDIABETES ORAL Nita, Yunita; Yuda, Ana; Nugraheni, Gesnita
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v6i1.97

Abstract

The objective of this work was to determine patient knowledge regarding diabetes mellitusand oral antidiabetics drugs (OAD). Six pharmacies in Surabaya were chosen purposively inAugust 2009. The sample was DM patients who obtained OAD with prescription. Interviewswere conducted using validated questionnaires. Result showed that 95.8% (69/72) ofpatients knew the aim of DM therapy. More than 90% of patients knew that medicine,exercise and diet are the therapy for DM. The correct time of taking the medication wasknown by 57.9% (22), 43.3% (13) and 0% of patients who received 1, 2 and 3 OADrespectively. A total of 64 patients received insulin secretagogues or sulfonylureas whichhave side effects of hypoglycemia. Only 9.5% (6) of patients knew the definition ofhypoglycemia, and less than 21% of patients knew the signs of hypoglycemia. If forget totake medication, 95.8% (69/72) of patients knew that the OAD should not be taken double.To conclude, patientsâ?? knowledge about diabetes and OAD must be improved. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan pasien Diabetes Mellitustentang obat antidiabetes oral (OAD). Dilakukan di 7 apotek di Surabaya secara purposivesampling pada bulan Agustus 2009. Sampel adalah pasien DM yang menebus OAD denganresep di apotek terpilih. Data diperoleh dari interview menggunakan daftar pertanyaanterstruktur yang telah divalidasi. Diperoleh 72 pasien sebagai responden dari penelitian ini.Dari hasil penelitian diperoleh 95,8% (69) responden mengetahui tujuan terapi DM. Lebihdari 90% responden mengetahui bahwa OAD, olah raga dan pengaturan diet adalah terapiuntuk DM. Waktu yang benar dalam menggunakan obat diketahui oleh 57.9% (22), 43.3%(13) dan 0% responden yang mendapat 1, 2 dan 3 OAD. Sejumlah 64 respondenmemperoleh golongan insulin secretagogue atau sulfonylurea yang memiliki efek sampinghipoglikemia. Hanya 9.5% (6) responden yang mengetahui definisi hipoglikemia, dan kurangdari 21% mengetahui tanda-tanda hipoglikemia. Sementara 70,8 % (51/72) mengetahuibahwa apabila mereka mengalami lemas, berkeringat dan akan pingsan sebaiknyamengkonsumsi gula. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pasien tentang DM dan OADmasih harus ditingkatkan.
Hubungan Pengetahuan Masyarakat terhadap Penggunaan Multivitamin pada Pandemi COVID-19 di Kecamatan Driyorejo Indah Pratiwi Aryani; Angelica Kresnamurti; Yunita Nita
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.343 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v9i1.31935

Abstract

Diperlukan pengetahuan yang baik agar penggunaan vitamin dan multivitamin sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan COVID-19 dapat mendapatkan manfaat dan meminimalkan adanya resiko efek samping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan multivitamin pada masa pandemi COVID-19. Penelitian dilakukan secara deskriptif cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling di kecamatan Driyorejo, Gresik. Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 74 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. Penelitian ini didominasi oleh usia 18-24 tahun (85,14%). Vitamin C merupakan vitamin yang paling banyak digunakan oleh responden di masa pandemi COVID-19 (50%). Dari penelitian ini juga diketahui bahwa sebanyak 27,03% responden mendapatkan sumber informasi tentang penggunaan multivitamin/vitamin dengan tepat yaitu pada Apotek/AA/Apoteker. Serta sebanyak (81,08%) responden memperoleh multivitamin/vitamin dengan tepat yaitu di Apotek. Tingkat pengetahuan masyarakat di kecamatan Driyorejo terhadap penggunaan multivitamin pada masa pandemi COVID-19 dikategorikan menjadi tiga yaitu tingkat pengetahuan baik (60,81%), cukup (33,78%), dan kurang (5,41%). Pengujian hubungan antara penggunaan` multivitamin/vitamin dengan tingkat pengetahuan menunjukkan tidak terdapat hubungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penggunaanmultivitamin/vitamin di kecamatan Driyorejo mayoritas termasuk dalam kategori baik.