Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Uji Aktivitas Antiinflamasi Minyak Ikan pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus Norvegicus L.) yang Diinduksi Karagenin Ledy Laila Palestin; Angelica Kresnamurti
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 1 No 1 (2020): Farmasis : Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Sains Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inflamasi merupakan proses yang terjadi setelah adanya trauma yang disebabkan oleh mikrobiologi, zat kimia atau fisik. Salah satu obat antiinflamasi yang beredar dipasaran dan banyak diresepkan yaitu natrium diklofenak. Lebih dari 20% pasien mengalami perdarahan gastrointestinal dan ulserasi lambung yang merupakan efek samping dari NSAID. Minyak ikan salmon dapat dengan mudah diperoleh dari hasil laut yang beragam dan melimpah. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis aktivitas antiinflamasi akut minyak ikan salmon dengan alat pletismometer air raksa. Penelitian ini dilakukan secara in vivo yang diujikan pada tikus putih jantan galur Wistar (Rattus norvegicus L.). Efek antiinflamasi dilihat dari perhitungan volume edema kaki tikus dilakukan sebelum dan 30 menit sesudah pemberian induksi karagenin 1 % secara subplantar. Dua puluh empat ekor tikus dibagi secara acak menjadi enam kelompok uji yaitu kelompok kontrol, negatif, ositif, dan kelompok uji (dosis 40mg/kg BB, 50mg/kg BB dan 60mg/kg BB) secara oral. Hasil perhitungan % hambatan inflamasi kontrol positif (Emulsi natrium diklofenak Dosis 5mg/kg BB), dan kelompok minyak ikan salmon (Dosis 40mg/kg BB, 50mg/kg BB dan 60 mg/kgBB) sebesar 49,97%; 22,22%; 33,28% dan 44,35%. Hasil penelitian menunjukkan nilai ED50 minyak ikan salmon sebesar 65.3280 mg/kgBB. Hal tersebut menunjukkan bahwa minyak ikan salmon mempunyai aktivitas antiinflamasi pada sampel tikus jantan (Rattus norvegicus L.).
Hubungan Pengetahuan Masyarakat terhadap Penggunaan Multivitamin pada Pandemi COVID-19 di Kecamatan Driyorejo Indah Pratiwi Aryani; Angelica Kresnamurti; Yunita Nita
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.343 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v9i1.31935

Abstract

Diperlukan pengetahuan yang baik agar penggunaan vitamin dan multivitamin sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan COVID-19 dapat mendapatkan manfaat dan meminimalkan adanya resiko efek samping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan multivitamin pada masa pandemi COVID-19. Penelitian dilakukan secara deskriptif cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling di kecamatan Driyorejo, Gresik. Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 74 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. Penelitian ini didominasi oleh usia 18-24 tahun (85,14%). Vitamin C merupakan vitamin yang paling banyak digunakan oleh responden di masa pandemi COVID-19 (50%). Dari penelitian ini juga diketahui bahwa sebanyak 27,03% responden mendapatkan sumber informasi tentang penggunaan multivitamin/vitamin dengan tepat yaitu pada Apotek/AA/Apoteker. Serta sebanyak (81,08%) responden memperoleh multivitamin/vitamin dengan tepat yaitu di Apotek. Tingkat pengetahuan masyarakat di kecamatan Driyorejo terhadap penggunaan multivitamin pada masa pandemi COVID-19 dikategorikan menjadi tiga yaitu tingkat pengetahuan baik (60,81%), cukup (33,78%), dan kurang (5,41%). Pengujian hubungan antara penggunaan` multivitamin/vitamin dengan tingkat pengetahuan menunjukkan tidak terdapat hubungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penggunaanmultivitamin/vitamin di kecamatan Driyorejo mayoritas termasuk dalam kategori baik.
Uji Aktivitas Analgesik Minyak Ikan Salmon Pada Mencit Putih (Mus Musculus) Jantan Galur Balb/C Dengan Metode Hot Plate Ersanda Praditapuspa; Angelica Kresnamurti; Ana Faizah
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2020): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.727 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v2i4.130

Abstract

Nyeri merupakan gejala yang sering terjadi pada manusia, yang bisa dikurangi tanpa kehilangan kesadaran dengan analgesik. Salah satu obat analgesik-antipiretik adalah parasetamol. Jika parasetamol digunakan dalam dosis besar dan dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko hepatotoksik. Minyak ikan salmon yang kaya akan omega-3 saat ini telah menjadi salah satu nutrasetikal yang banyak digunakan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek analgesik sentral minyak ikan salmon dengan metode hot plate. Penelitian ini menggunakan mencit putih (Mus musculus) jantan galur BALB/C. Pengamatan waktu latensi ketika mencit diletakkan di atas hot plate dengan suhu 55 ± 0,5°C dilakukan pada saat sebelum pemberian perlakuan, 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105 dan 120 menit. Hasil perhitungan %MPE kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok minyak ikan salmon dosis 10 mg/kg BB, 20 mg/kg BB dan 30 mg/kg BB sebesar 2,13%; 72,04%; 34,94%; 46,80% dan 74,59% pada menit ke-60. Ada perbedaan signifikan %MPE pada menit ke-60. Hasil penelitian menunjukkan nilai ED50 minyak ikan salmon sebesar 15,990 mg/kg BB. Hal tersebut menunjukkan bahwa minyak ikan salmon mempunyai aktivitas analgesik pada mencit putih (Mus musculus) dengan metode hot plate.
Efek Hipoglikemik dan Uji Hipersensitivitas Sediaan Transdermal Ekstrak Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) Lucia Hendriati; Angelica Kresnamurti; Teguh Widodo; Elizabeth Natania Ivani; Merry Yulia Anrika
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1092.115 KB) | DOI: 10.33508/jfst.v2i2.717

Abstract

Daun Angsana memiliki khasiat sebagai antidiabetes, akan tetapi pemberian melalui rute per oral akan menyebabkan epikatekin sebagai senyawa aktif mengalami hidrolisis dalam suasana asam di lambung. Sebagai rute alternatif adalah pemberian secara transdermal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek hipoglikemik dan uji hipersensitivitas sediaan transdermal ekstrak etanol daun Angsana. Komposisi patch transdermal yang digunakan adalah HPMC, gliserol, asam oleat dan ekstrak daun Angsana masing-masing dengan dosis 19,89 mg/cm2 dan 39,78 mg/cm2. Hewan yang digunakan pada uji efek hipoglikemik adalah tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi aloksan monohidrat 150 mg/kgBB secara intramuscular (i.m.). Tikus diukur kadar glukosa darahnya setelah 6 jam pemberian patch transdermal pada hari ke-2 sampai dengan hari ke-7. Sedangkan hewan coba untuk uji hipersensitivitas adalah marmut jantan. Sensitisasi marmut dilakukan dengan cara perlukaan dan pemberian suspensi Staphylococcus aureus kemudian dibiarkan kembali selama 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun Pterocarpus indicus Willd. dalam dosis 35,36 mg/cm2 dan 70,72 mg/cm2 secara transdermal dengan enhancer asam oleat, dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang dibuat hiperglikemik. Aplikasi sediaan patch transdermal daun Angsana dosis 2,88 mg/cm2 dan 5,77 mg/cm2 tidak menyebabkan hipersensitivitas terhadap kulit marmut yang telah disensitisasi dalam perlakuan selama 14 hari. Kata kunci: hipoglikemik, hipersensitivitas, Pterocarpus indicus Will., transdermal.