Remaja mengalami berbagai perubahan fisik, psikologi dan sosial. Kondisi ini menyebabkan remaja lebih fokus memperhatikan bentuk tubuh dan penampilannya. Bentuk tubuh ideal digunakan remaja sebagai pedoman untuk menilai bentuk tubuh tubuh diri sendiri maupun bentuk tubuh orang lain. Rasa percaya diri yang rendah dapat menyebabkan kegagalan remaja dalam melaksanakan tugas perkembangan sosial remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara body shaming dengan interaksi sosial pada remaja perempuan di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional . Populasi yang digunakan adalah remaja, pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling sejumlah 129 responden. Analisi bivariate menggunakan Kendall-Tau. Hasil : Rerata umur responden 15,92+ 6,80 tahun. Sebagian besar memiliki interaksi sosial baik (56,6%), dan sebagian besar mengalami bodi shaming kategori tinggi sebesar (53,5%). Analisis hubungan body shaming dengan interkasi sosial menunjukkan hasil 0,032 (p value < 0,05) dengan nilai r (-0,187). Kesimpulan : Ada hubungan body shaming dengan interaksi sosial pada remaja perempuan di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara.