Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Science Technology and Management Journal

ISOLASI, PURIFIKASI PARSIAL DAN KARAKTERISASI ENZIM L-ASPARAGINASE DARI BAWANG PUTIH (Allium sativum) Martina Widhi Hapsari; Windy Rizkiprilisa; Nindi Kusumaningtyas; Novia Anggraeni
Science Technology and Management Journal Vol. 1 No. 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pemanasan yang berlebih pada pengolahan makanan dapat memicu pembentukan akrilamida. Akrilamida merupakan zat beracun yang bersifat karsinogenik pada manusia. Salah satu pencegahan untuk mereduksi akrilamida yaitu dengan penambahan enzim L-asparaginase. Enzim L-Asparaginase dapat mencegah pembentukan akrilamida dengan mengkonversi asam amino L-Asparagin sebagai prekusornya menjadi bentuk asam amino lain yaitu asam L-Aspartat. L-Asparaginase dapat ditemukan pada berbagai organisme salah satunya adalah bawang putih. Tujuan dari penelitian ini adalah mampu mengisolasi dan mengetahui karakter optimum L-Asparaginase dari bawang putih (Allium sativum). Enzim L-Asparaginase dari bawang putih diperoleh melalui beberapa tahap. Tahap pertama yaitu isolasi L-Asparaginase dari bawang putih dan pemurnian melalui pengendapan dengan amonium sulfat dan dialisis. Tahap kedua yaitu uji aktivitas spesifik dan karakterisasi L-Asparaginase dengan cara menghitung jumlah amonia yang terbentuk menggunakan pereaksi Nessler dan memperoleh kadar protein total dengan metode Lowry. Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas spesifik tertinggi LAsparaginase dari bawang putih pada fraksi 5 (80-100%) yaitu 1054,444 U/mg protein. Kondisi optimum L-Asparaginase bebas yaitu pada suhu 37°C, pH 8,6 dan waktu inkubasi selama 30 menit.
POTENSI ACE (ANGIOTENSIN-I CONVERTING ENZYME) INHIBITOR DARI TEMPE KORO – KOROAN SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL ANTIHIPERTENSI Windy Rizkaprilisa; Martina Widhi Hapsari
Science Technology and Management Journal Vol. 2 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koro-koroan dapat diolah menjadi tempe melalui proses fermentasi dengan Rhizopus sp.. Tempe koro berpotensi sebagai pangan fungsional antihipertensi karena menghasilkan peptide ACE inhibitor. Enzim protease memotong protein koro menjadi peptide yang lebih kecil pada proses fermentasi. Setelah melalui proses pencernaan, tempe koro tetap berpotensi sebagai ACE inhibitor karena terjadi proses hidrolisis oleh enzim pencernaan sehingga terjadi pemotongan peptide menjadi peptide yang lebih sederhana dan asam amino. Peptida dengan berat molekul kecil memiliki aktivitas penghambatan ACE yang lebih besar. Proses fermentasi dan hidrolisis pada sistem pencernaan dapat menghasilkan peptide dengan berat molekul kecil sehingga potensi ACE inhibiornya lebih besar.