Sampah organik seringkali menumpuk begitu saja di pasar, selain mengganggu kenyamanan seringkali menyebabkan penyakit. Belakangan ini, ditemukan kegiatan untuk mendaur ulang sampah organik dengan metode penguraian sampah menggunakan larva maggot (BSF). Larva maggot (BSF) memiliki kandungan nutrisi protein yang mencapai 45-50% dan lemak yang mencapai 24-30%, sehingga dapat dijadikan sumber pakan bernutrisi tinggi. Penelitian ini mempelajari produksi larva maggot (BSF) pada limbah sayuran dan daging bekas pasar Rau Trade Center. Penelitian dibagi menjadi 3 sampel yaitu sampah sayuran, sampah daging dan sampah sebelum di urai. Dengan menggunakan maggot berusia 7 hari. untuk mengetahui pengaruh jenis media pertumbuhan maggot, dengan analisa komposisi proksimat maggot melalui uji laboratorium. Dengan tujuan mengetahui dan membandingkan kandungan protein, lemak dan air dengan hasil umumnya pada maggot. Berdasarkan hasil analisis, setiap campuran perlakuan (media) memiliki pengaruh terhadap kadar air, protein dan lemak maggot. Media campuran daging ayam hasilnya tidak signifikan terlihat perbedaanya dengan media campuran sayuran berdasarkan hitungan statistik anova, Besarnya nilai sig.maggot pengurai daging ayam dengan kadar air (65.67),protein (10.40) dan lemak (15.14) sedangkan nilai sig.maggot pengurai sayur dengan kadar air (72.29),protein (7.45) dan lemak (10.58). dengan hasil ini media sampah sayuran dan daging tidak baik dijadikan media maggot untuk pakan, namun media daging lebih baik dari pada media sayuran.