Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : AGRINULA: Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan

ANTIBAKTERI PENYEBAB BAU KETIAK (Staphylococcus hominis) DARI SEDIAAN SABUN MANDI KOMBUCHA BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L) SEBAGAI PRODUK BIOTEKNOLOGI FARMASI R.F.X Premihadi Putra; Firman Rezaldi; M Fariz Fadillah; Priyoto Priyoto; Ade Sumiardi
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 6 No 1 (2023): AGRINULA : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v6i1.613

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri Staphylococcus hominis dari formulasi dan sediaan sabun mandi cair yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang pada konsentrasi 20%,30%, dan 40%.Penelitian’ ini ‘dilaksanakan pada bulan September-Desember-2022. Lokasi penelitian ini adalah dilaboratorium service Universitas Pakuan, Bogor, Provinsi Jawa, Barat, Indonesia. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan membuat 3 formulasi dan sediaan sabun mandi yang meliputi basis sabun mandi sebagai kontrol negatif, basis sabun mandi yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang pada konsentrasi 20%, 30%, dan 40%, serta menyediakan sabun cuci tangan yang tersedia dipasaran sebagai kontrol positif. Analisis data dilakukan menggunakan ANOVA satu jalur dan jika terdapat perbedaan secara signifikan dilanjut melalui analisis pos hoc.Hasil penelitian telah membuktikan bahwa sediaan sabun mandi yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang berkolerasi secara positif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus hominis pada konsentrasi 20%,30%, dan 40%. Hasil uji ANOVA satu jalur pada masing-masing nilai P>0,05 yang dapat dilanjutkan melalui analisis pos hoc menyatakan bahwa sediaan sabun mandi cair kombucha bunga telang pada konsentrasi 40% berbeda nyata dengan konsentrasi 20% dan 30% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus hominis serta konsentrasi yang terbaik dengan rata-rata diameter zona hambat yang dihasilkan sebesar 14,2 mm dan masuk dalam kategori kuat.