Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FERMENTASI BIOETHANOL DARI BAHAN BAKU BIJI BUAH-BUAHAN MENGGUNAKAN RAGI ROTI DAN RAGI TAPE Devi Yuli Kerina; Hardoyo Hardoyo; Atmono Atmono
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.358 KB) | DOI: 10.47080/jls.v5i1.1810

Abstract

Pertambahan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan penggunaan energi fosil yang tidak dapat diperbaharui semakin meningkat dan ketersediaannya semakin menipis. Sehingga ketergantungannya harus segera dikurangi dengan menggunakan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui seperti energi biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi biji buah (durian, mangga, nangka) sebagai bahan baku pembuatan bioethanol, untuk mengetahui biji buah (durian, mangga, nangka) yang menghasilkan kadar bioethanol tertinggi, serta untuk mengetahui efektivitas penambahan larutan seeding pada proses fermentasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Malahayati, pada skala laboratorium (300 ml). Metode yang digunakan meliputi tahap pretreatment yakni pengumpulan bahan, tahap hidrolisa yakni penambahan larutan 2.5% H2SO4, tahap seeding yakni penyemaian bakteri pada ragi dengan penambahan larutan gula merah, tahap fermentasi, serta proses destilasi. Hasil penelitian menunjukkan biji mangga memberikan kadar bioethanol paling baik (4%) dibandingkan kadar bioethanol dari biji durian dan biji nangka. Ragi tape memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan ragi roti.
PENGARUH VARIASI WAKTU TERHADAP PENURUNAN TOTAL PETROLEUM HYDROCARBON (TPH) PADA PROSES BIOREMEDIASI LIMBAH OLI DENGAN METODE BIOSTIMULASI Wagiono Wagiono; Atmono Atmono; Diah Ayu Wulandari
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.712 KB) | DOI: 10.47080/jls.v5i2.1898

Abstract

Bioremediasi memanfaatkan aktivitas mikroba untuk mereduksi bahaya limbah menjadi sedikit bahaya atau bahkan menjadi tidak bahaya sama sekali. Limbah oli bekas yang dibuang begitu saja dapat menyebabkan pencemaran air dan pencemaran tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu dan penambahan nutrien terhadap penurunan TPH pada tanah tercemar limbah oli. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium selama 28 hari (500 gram) secara buatan. Bioremediasi tanah tercemar limbah oli menggunakan metode biostimulasi dengan pupuk NPK dan pupuk kompos sebagai nutrien. Variasi yang dilakukan adalah pemberian jenis pupuk sebagai nutrien kedalam tanah tercemar (kombinasi pupuk NPK 5% + pupuk kompos 5%, pupuk NPK 10%, pupuk kompos 10% dan sampel kontrol) dan waktu pengujian sampel (hari ke-0, ke-7, ke-14, ke-21 dan hari ke-28). Parameter yang diuji adalah kadar TPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan terbaik rata-rata di hari ke 14-hari ke 21 yaitu dengan rata-rata penurunan sebesar 8,25%, penambahan nutrisi pupuk NPK 22% + pupuk kompos 19% memberi hasil terbaik dalam penelitian ini yaitu penurunan kadar TPH sebesar 36%.
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI DAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI BIOGAS Hardoyo Hardoyo; Natalina Natalina; Atmono Atmono; Sulastri Sulastri; Wahyu Andika; P.nasoetion P.nasoetion
xxxx-xxxx
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jbmm.v2i2.8801

Abstract

Waste cow dung and organic waste is a source of household materials that can be used to produce biogas.In hamlet purwosar-2i, in natar, its, southern district the throw off impurities cattle and organic waste houses to the environment and do not understand that both the waste can be processed to be more value products, namely. biogasMany people did not know technically making biogas from both the waste.Hence the need to introduce lesson of both the waste into biogas.The purpose of this activity is to the understanding that waste cow dung and organic waste households can be converted into biogas products that can be used as alternative energy for cooking and megurangi pollution with his second. the wasteMethods used in this event are interactive exposure to small-scale, biogas production households and household organic-waste colud be use to biogas production.
PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN RAGI ROTI DAN RAGI TAPE PADA PROSES FERMENTASI BIOETANOL DARI BIJI BUAH DURIAN, NANGKA DAN MANGGA Melinda Melinda; Atmono Atmono
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/jls.v6i2.2573

Abstract

Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kebutuhan energi mengakibatkan ketersediaan energi menipis. Biomasa (biji buah - buahan) mulai dikembangkan sebagai bahan baku bioetanol untuk memproduksi energi alternatif sebagai pengganti energi fosil. Biji buah durian, mangga dan nangka merupakan limbah yang mempunyai kandungan karbohidrat tinggi sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. 50 gram tepung biji buah dimasukan ke dalam 300 mL larutan H2SO4 2,5%. Hidrolisa dilakukan dengan pemanasan pada pH 2 – 3 selama 2 jam. Untuk larutan seeding dilakukan dengan menambahkan 2 gram ragi mauripan ke dalam 100 mL aquades yang mengandung 5 – 7 gram gula merah. Variabel yang diukur kadar bioetanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bioetanol dari proses fermentasi menggunakan ragi roti mauripan adalah 2% (biji durian), 4% (biji nangka) dan 5% (biji mangga). Kadar bioetanol dari proses fermentasi menggunakan ragi tape yaitu, biji buah durian sebesar 3%, biji nangka 5% dan biji mangga 6%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan ragi tape memperlihatkan hasil yang lebih baik dari penggunaan ragi mauripan. Biji mangga menghasilkan kadar bioetanol yang lebih baik dari biji durian dan biji nangka.
PEMANFAATAN LIMBAH AGROINDUSTRI (TONGKOL JAGUNG DAN KULIT BUAH COKELAT) SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET Moh Bayu Krisno Utomo Putro; Atmono Atmono; Sulastri Sulastri
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/jls.v7i1.2205

Abstract

Limbah agroindustri seperti kulit buah cokelat dan tongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif dalam bentuk briket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas briket kulit buah cokelat dan tongkol jagung. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium selama ±10 hari (100 gram) secara artificial (buatan). Pembuatan briket menggunakan metode pirolisis dengan tepung tapioka sebagai campuran perekat pada briket. Variasi yang digunakan adalah campuran dari arang kulit buah cokelat dan rang tongkol jagung dengan perbandingan; pertama (75% : 25%), kedua (50% : 50%), ketiga (25% : 75%), keempat (100% : 0) dan kelima (0 : 100%). Parameter yang diuji adalah kadar air, kadar abu, dan nilai kalori. Hasil penelitian menunjukan bahwa briket tongkol jagung menghasilkan kadar kalori sebesar 5.475,95 cal/g dan briket kulit buah cokelat mendapatkan hasil kadar kalori sebesar 3.682,35 cal/g. Nilai kalori yang terkandung dalam briket tongkol jagung telah memenuhi standar SNI 01-6235-2000 dari nilai kalori yang telah ditetapkan (≥5.000 cal/g).