Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

STRATEGI MEMOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI DESA PAJAGAN KABUPATEN SUMEDANG Dady Nurpadi; Evan Firdaus; Abdul Hakim
ecoopsday Vol 1 No 1 (2020): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.384 KB)

Abstract

Penanggulangan kemiskinan melalui pengembangan usaha ekonomi produktif di desa ini merupakan kegiatan yang digalakkan oleh Pemerintah baik itu Pusat, Provinsi ataupun Kabupaten/Kota. Sasaran kegiatan tersebut adalah para wirausaha yang ada di desa tersebut. Wirausaha Desa Pajagan Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang merupakan objek pengabdian masyarakat yang diharapkan dapat memberikan percepatan laju kesejahteraan masyarakat desa. Strategi motivasi dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat terhadap wirausaha desa pajagan dengan teknik yang lebih efektif dan efesien diharapkan dapat meningkatkan wirausaha menjadi usahawan bervisi, memiliki motivasi tinggi, mempunyai skill mumpuni, bemodal yang cukup, pasar yang luas dan SDM berkemauan. Metode Pengabdian pada Masyarakat yang digunakan adalah pola atau sistim tindakan yang telah dilakukan, dimana tahapannya terdiri : (1) Analisa situasi masyarakat, (2) Menentukan tujuan kerja secara spesifik, (3) Rencana pemecahan masalah, (4) Pendekatan sosial, (5) Pelaksanaan kegiatan, (6) Evaluasi kegiatan dan hasil. Metode penyampaian materi yang digunakan lebih pada pendekatan andragogik, karena peserta yang dilibatkan adalah orang-orang dewasa yang butuh tidak hanya menyimak namun butuh juga untuk menyampaikan pengalaman dan permasalahannya.Luas wilayah Desa Pajagan secara keseluruhan adalah 964.250 ha, jumlah penduduk mencapai 2.573 jiwa yang tersebar di 3 (tiga) Dusun. Wirausaha yang ada terdiri dari pengrajin 4 orang, peternak 279 orang, pedagang 49 orang. Sedangkan potensi ekonomi usaha kecil masyarakat : (a) usaha petani pisang, (b) petani gula aren, (c) penggilingan padi, (d) industri mebeul, (e) perdagangan, (f) wisata, (g) koperasi. Sedangkan potensi ekonomi oleh desa (a) Bumdes, (b) Pengelolaan sampah, (c) PAM Desa. Permasalahan wirausaha yang teridentifikasi : (1) Permodalan, (2) Bahan Baku yang masih terbatas, (3) pemasaran produk kecil dan berdasarkan pesanan, (4) Belum lengkap pencatatan pembukuan.Solusi masalah : (1) Permodalan, di sarankan untuk lebih sering berhubungan dan bekerja sama dengan lembaga keuangan dan Instansi terkait serta pemasok (suplier) untuk mempermudah jalannya proses produksi; (2) Bahan Baku yang masih terbatas, disarankan untuk mampunyai persediaan bahan baku, pembelian secara bersama, kualitas BB terstandar dan persediaan barang jadi; (3) pemasaran produk kecil dan berdasarkan pesanan, disaranka melakukan spesialisasi, konsinyasi menyimpan barang jadi di toko- toko mebeul, promosi melalui media electronic dan brosur; (4) Belum lengkap pencatatan pembukuan, disarankan melakukan pencatatan di setiap transaksi, menghitung pendapatan, biaya dan keuntungan, buat arus kas, memisahkan antara uang perusahaan dengan uang milik pribadi pengusaha
Penerapan Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Kamar Rawat Inap (Studi Empiris Di RSUD Sumedang) Evan Firdaus; Dady Nurpadi
Jurnal Co Management Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Manajemen dan Ilmu Sosial : Co-Management
Publisher : IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.962 KB) | DOI: 10.32670/comanagement.v3i1.195

Abstract

Activity Based Costing is an appropriate method in calculating basic costs. The benefits of Activity Based Costing are as a method or cost control system that tracks various activities that occur. Activity Based Costing is a system of cost calculation approaches based on activities in the company. Cost drivers used in this study as a cost grouping are the number of inpatient days, the number of inpatients, and the floor area of ​​the room. This study uses a comparative approach between conventional methods and Activity Based Costing methods. This research instrument uses observation, interview and documentation techniques. The results of inpatient service tariff calculations that have been set by Sumedang District Hospital for VIP class are Rp.821,100, for Class III Rp. 234,750, for class II Rp. 263,200, and for class I Rp. 319,000. While using the Activity Based Costing method gives different results, namely Rp. 336,365,085 for the VIP class, Rp.172,196.4 for the third class, Rp. 190,072,304 for class II, and Rp. 200,837,52 for class I. Using the Activity Based Costing method at Sumedang District Hospital gives smaller results (undercosting) for each class (VIP class, class III, class II, and class I) of hospital rates by having a difference of Rp. 484,734,085 for VIP class, for class III amounting to Rp. 62,553.6, Rp. 73,127,696 for class II, and Rp. 118,162.48 for class I.
STRATEGI MEMOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI DESA PAJAGAN KABUPATEN SUMEDANG Dady Nurpadi; Evan Firdaus; Abdul Hakim
E-Coops-Day Vol. 1 No. 1 (2020): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Universitas Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.384 KB)

Abstract

Penanggulangan kemiskinan melalui pengembangan usaha ekonomi produktif di desa ini merupakan kegiatan yang digalakkan oleh Pemerintah baik itu Pusat, Provinsi ataupun Kabupaten/Kota. Sasaran kegiatan tersebut adalah para wirausaha yang ada di desa tersebut. Wirausaha Desa Pajagan Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang merupakan objek pengabdian masyarakat yang diharapkan dapat memberikan percepatan laju kesejahteraan masyarakat desa. Strategi motivasi dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat terhadap wirausaha desa pajagan dengan teknik yang lebih efektif dan efesien diharapkan dapat meningkatkan wirausaha menjadi usahawan bervisi, memiliki motivasi tinggi, mempunyai skill mumpuni, bemodal yang cukup, pasar yang luas dan SDM berkemauan. Metode Pengabdian pada Masyarakat yang digunakan adalah pola atau sistim tindakan yang telah dilakukan, dimana tahapannya terdiri : (1) Analisa situasi masyarakat, (2) Menentukan tujuan kerja secara spesifik, (3) Rencana pemecahan masalah, (4) Pendekatan sosial, (5) Pelaksanaan kegiatan, (6) Evaluasi kegiatan dan hasil. Metode penyampaian materi yang digunakan lebih pada pendekatan andragogik, karena peserta yang dilibatkan adalah orang-orang dewasa yang butuh tidak hanya menyimak namun butuh juga untuk menyampaikan pengalaman dan permasalahannya.Luas wilayah Desa Pajagan secara keseluruhan adalah 964.250 ha, jumlah penduduk mencapai 2.573 jiwa yang tersebar di 3 (tiga) Dusun. Wirausaha yang ada terdiri dari pengrajin 4 orang, peternak 279 orang, pedagang 49 orang. Sedangkan potensi ekonomi usaha kecil masyarakat : (a) usaha petani pisang, (b) petani gula aren, (c) penggilingan padi, (d) industri mebeul, (e) perdagangan, (f) wisata, (g) koperasi. Sedangkan potensi ekonomi oleh desa (a) Bumdes, (b) Pengelolaan sampah, (c) PAM Desa. Permasalahan wirausaha yang teridentifikasi : (1) Permodalan, (2) Bahan Baku yang masih terbatas, (3) pemasaran produk kecil dan berdasarkan pesanan, (4) Belum lengkap pencatatan pembukuan.Solusi masalah : (1) Permodalan, di sarankan untuk lebih sering berhubungan dan bekerja sama dengan lembaga keuangan dan Instansi terkait serta pemasok (suplier) untuk mempermudah jalannya proses produksi; (2) Bahan Baku yang masih terbatas, disarankan untuk mampunyai persediaan bahan baku, pembelian secara bersama, kualitas BB terstandar dan persediaan barang jadi; (3) pemasaran produk kecil dan berdasarkan pesanan, disaranka melakukan spesialisasi, konsinyasi menyimpan barang jadi di toko- toko mebeul, promosi melalui media electronic dan brosur; (4) Belum lengkap pencatatan pembukuan, disarankan melakukan pencatatan di setiap transaksi, menghitung pendapatan, biaya dan keuntungan, buat arus kas, memisahkan antara uang perusahaan dengan uang milik pribadi pengusaha
PENGARUH PENATAUSAHAAN ASET TETAP DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA (SIMAK-BMN) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR PERTANAHAN KOTA BANDUNG Dady Nurpadi; Mila Hermawati
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 1 No. 2 (2021): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.517 KB)

Abstract

Effect of Fixed Asset Administration and Implementation State PropertyAccounting Management Information System (SIMAK-BMN). Against theQuality of Financial Statements at the National Land Agency Bandung DistrictOffice. Under the guidance of Ir. H. Dady Nurpadi, MP and M. Ardi NupiHasyim., SE., M.AB. This study aims to determine the implementation of fixedassets management and Implementation of SIMAK-BMN and Its Effect onReport Quality Finance at the National Land Agency Bandung District Office.This research uses a quantitative method with an associative approaching.Sample detemenation is using saturated sampling, the sample in this study isfinancial division and BMN Bandung City Land Office as many as 10 people The data analysis used is multiple regression analysis.The results showed that partially Administration variables Fixed assets have apositive effect on the quality of financial statements, and implementationSIMAK-BMN has a positive effect on the quality of financial reports. InSimultaneously, the Administration variable and SIMAK-BMN implementationhad a positive effect on Quality of Financial Statements of National LandAgency Bandung District Office. This matter indicates that the National LandAgency Bandung District Office has implemented Management Fixed Asset andSIMAK-BMN Implementation
ANALISIS RELATIONSHIP MARKETING DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN UNIT USAHA WASERDA Dady Nurpadi; Evan Firdaus; Muhammad Rian Saifu Rohman
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 10 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KSU Mitra Saudara Merupakan Koperasi Karyawan PT. Bank Woori Saudara Indonesia. Koperasi ini memiliki 5 (lima) unit usaha. Permasalahan yang di hadapi Waserda KSU Mitra Saudara terdapat pada pelayanan. Kerugian yang dialami setiap tahun, serta pendapatan usaha yang rendah setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksaanaan relationship marketing, pelayanan, dengan upaya meningkatkan pelayanan di Waserda KSU Mitra Saudara Bandung, untuk mengetahui tanggapan pelanggan tentang relationship marketing yang ada di Waserda KSU Mitra Saudara Bandung, Untuk mengetahui penilaian anggota terhadap pelayanan yang ada di Waserda KSU Mitra Saudara Bandung. Untuk mengetahui upaya-upayaa yang di lakukan Waserda KSU Mitra Saudara Bandung untuk meningkatkan pelayanan melalui relationship marketing yang berpengaruh ke pendapatan usaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan kuesioner. Hasil data yang diperoleh dianalisis melalui analisis deskriptif. Sehingga penulis bisa menyimpulkan bahwa indikator mana saja yang harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa relationship marketing dan pelayanan bisa di sebut cukup baik. dilihat dari jawaban responden secara keseluruhan kriteria baik, namun perlu di tingkatkan lagi.
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis SAK-ETAP Bagi Pengurus Koperasi di Kabupaten Halmahera Utara Eka Setiajatnika; Dady Nurpadi
E-Coops-Day Vol. 4 No. 2 (2023): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Universitas Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of the SAK-ETAP-based financial report preparation training for administrators in the North Halmahera Regency, North Maluku Province is so that administrators can improve their abilities in terms of recording and managing finances through financial reports. Most of the managers of cooperatives do not understand the proper way of recording financial reports, especially those related to cooperative accounting and its uses so cooperative managers need support from academics to receive training in preparing financial reports for cooperative managers. The method used in this community service is training and assistance in preparing cooperative financial reports through Tutorial and Discussion activities related to the problems of preparing and managing finances in each cooperative. The method of collecting data on community service activities is through observation and interviews with several cooperative administrators. The number of participants who took part in this training was 26 people who were cooperative administrators. The results of this training activity can be said to be successful, seen from the enthusiasm of the cooperative management during the training process and assistance in preparing cooperative financial reports based on SAK-ETAP
Analisis penerapan perhitungan pajak penghasilan badan menurut undang- undang republik indonesia nomor 36 tahun 2008 Evan Firdaus; Dady Nurpadi; Dwi Tianingsih
Jurnal Riset Manajemen Indonesia Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Riset Manajemen Indonesia (JRMI)
Publisher : STIE Bangkinang Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to find out how to apply the calculation of Corporate Income Tax according to Law Number 36 of 2008. The type of research used is descriptive and comparative analysis research by collecting all data and then processing, analyzing, and researching further and then drawing conclusions. The technique of data collected is based on observation, interviews, documentation and literature study. The results of this study conclude that the calculation of PPh of the Kokardan KPRI Agency according to PP No. 23 of 2018 is Rp. 9,977,044.00, in 2020 it is Rp. 12,373,382.00 and in 2021 it is Rp. 9,236,823.00. Meanwhile, according to Law No. 36 of 2008 it was Rp. 86,366,609.88 in 2019, Rp. 102,230,674.37 in 2020 and Rp. 72,143,916.46 in 2021. KPRI Kokardan must perform calculations by calculating PKP, namely gross circulation minus costs, calculating income tax payable for one tax year, namely 2019 by 50% x 25% xPKP and 2020-2021 by 50% x 22% xPKP.
Aset Tetap : Pengakuan, Pengukuran, Penyajian dan Pengungkapan Eka Setiajatnika; Trida Gunadi; Nuri Nurhayati; Dady Nurpadi
Coopetition : Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 14 No. 3 (2023): Coopetition : Jurnal Ilmiah Manajemen
Publisher : Program Studi Magister Manajemen, Institut Manajemen Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/coopetition.v14i3.3836

Abstract

Recognition, Measurement, Presentation and Disclosure of Fixed Assets. This research was conducted at the Wredatama Sumedang City Cooperative which is one of the cooperatives in the Sumedang Regency which is engaged in the savings and loan sector. The purpose of this study was to determine the recognition, measurement, presentation and disclosure of fixed assets in the Wredatama Sumedang City Cooperative. In this study the authors used quantitative methods. Analysis of the data used is descriptive analysis. The data collection techniques carried out were interviews and questionnaires to the Management of the Wredatama Sumedang City Cooperative, observations of fixed assets and documentation of fixed asset.The results showed that the recognition of fixed assets was in accordance with SAK ETAP (Entity Financial Accounting Standards Without Public Accountability). The measurement of fixed assets is not in accordance with SAK ETAP due to an error in calculating the value of accumulated depreciation and no depreciation is carried out for 3 (three) years, in the presentation of fixed assets the accumulated depreciation account is not presented as a deduction from fixed assets and the nominal depreciation presented on the statement of financial position is not in accordance with carrying amount in the detailed list of fixed assets and last on the disclosure not disclosed regarding the depreciation method used and there is no provision for the useful life of fixed assets.
Penerapan Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Kamar Rawat Inap (Studi Empiris Di RSUD Sumedang) Evan Firdaus; Dady Nurpadi
Jurnal Co Management Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Manajemen dan Ilmu Sosial : Co-Management
Publisher : IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/comanagement.v3i1.195

Abstract

Activity Based Costing is an appropriate method in calculating basic costs. The benefits of Activity Based Costing are as a method or cost control system that tracks various activities that occur. Activity Based Costing is a system of cost calculation approaches based on activities in the company. Cost drivers used in this study as a cost grouping are the number of inpatient days, the number of inpatients, and the floor area of ​​the room. This study uses a comparative approach between conventional methods and Activity Based Costing methods. This research instrument uses observation, interview and documentation techniques. The results of inpatient service tariff calculations that have been set by Sumedang District Hospital for VIP class are Rp.821,100, for Class III Rp. 234,750, for class II Rp. 263,200, and for class I Rp. 319,000. While using the Activity Based Costing method gives different results, namely Rp. 336,365,085 for the VIP class, Rp.172,196.4 for the third class, Rp. 190,072,304 for class II, and Rp. 200,837,52 for class I. Using the Activity Based Costing method at Sumedang District Hospital gives smaller results (undercosting) for each class (VIP class, class III, class II, and class I) of hospital rates by having a difference of Rp. 484,734,085 for VIP class, for class III amounting to Rp. 62,553.6, Rp. 73,127,696 for class II, and Rp. 118,162.48 for class I.