Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAWAH GARIS MERAH (BGM) PADA BALITA DI UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017 Lia Natalia
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v6i1.5

Abstract

BGM adalah balita yang ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau dibawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Kejadian balita yang mengalami bawah garis merah (BGM) di Kabupaten Majalengka pada tahun 2015 paling tinggi terdapat di UPTD Puskesmas Sumberjaya yaitu sebesar 4,05%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian Bawah Garis Merah (BGM) Pada Balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun 2017.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan pendekatan case control.  Populasinya seluruh balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya sebanyak 4.742 orang dan besar sampel yaitu 32 kasus : 64 kontrol dengan teknik porportional to size. Analisis datanya menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya (33,3%) balita mengalami BGM, sebagian kecil (15,6%) balita berat badan lahirnya kurang, sebagian kecil (9,4%) balita pemberian ASI tidak eksklusif, lebih dari setengah (64,6%) ibu balita berpendidikan dasar dan sebagian besar (75,0%) ibu balita berpendapatan rendah. Ada hubungan antara berat badan lahir dan pendidikan ibu balita dengan kejadian Bawah Garis Merah (BGM) Pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun 2017. Tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dan pendapatan keluarga dengan kejadian Bawah Garis Merah (BGM) Pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun 2017.Petugas kesehatan perlu bekerja sama dengan kader untuk melaksanakan kegiatan posyandu secara rutin setiap bulan, memotivasi ibu untuk membawa anaknya ditimbang ke posyandu, memberikan informasi kepada ibu hamil untuk selalu mengontrol sesuai dengan standar.
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI MENSTRUASI (DYSMENORRHEA) PADA SISWI KELAS X DI SMK YPIB MAJALENGKA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2018 Lia Natalia
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v7i1.59

Abstract

Cara mengurangi nyeri menstruasi (dysmenorrhea) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu farmakologi dan non farmakologi. Kompres hangat merupakan salah satu metode non farmakologi yang dianggap sangat efektif dalam menurunkan nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap intensitas nyeri menstruasi pada siswi kelas X SMK YPIB Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun 2018. Jenis penelitiannya menggunakan quasi experimental, dengan sampel sebanyak 17 orang yang diberi perlakuan kompres hangat. Pengumpulan data intensitas nyeri menggunakan lembar observasi sebelum (pretest) dan sesudah (postest) dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Analisis datanya meliputi analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariatnya menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan sebelum kompres hangat kurang dari setengah (29,4%) siswi mengalami intensitas nyerinya berat, sementara sesudah kompres hangat lebih dari setengah (52,9%) siswi mengalami intensitas nyerinya sedang. Terdapat pengaruh kompres hangat terhadap intensitas nyeri menstruasi pada siswi kelas X SMK YPIB Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun 2018 ( value = 0,0001) dan besarnya penurunan intensitas nyeri sebelum dan sesudah kompres hangat sebesar 22,95. Bagi pihak sekolah bekerja sama dengan petugas kesehatan mengadakan penyuluhan, diskusi remaja, serta memanfaatkan mading untuk penyebaran informasi tentang kompres hangat. Bagi remaja yang mengalami nyeri menstruasi segera lakukan kompres hangat dan aktif mengakses informasi dari media tentang kompres hangat.
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG IUD POST PLASENTA PADA IBU HAMIL SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS ARGAPURA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2019 Lia Natalia; Inna Antriana
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v7i2.68

Abstract

IUD Post plasenta adalah IUD yang dipasang dalam waktu 10 menit pertama sampai 48 jam setelah plasenta lahir atau sebelum penjahitan uterus/rahim pada Post persalinan dan Post keguguran di fasilitas kesehatan. Di UPTD Puskesmas  Argapura tahun  2015 IUD sebesar 3,11%, tahun 2017 sebesar 0,45%  dan tahun 2018 sebesar 5,04,  walaupun mengalami kenaikan IUD namun tidak ada yang menggunakan IUD post plasenta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh tingkat pengetahuan ibu hamil tentang IUD post plasenta sebelum dan sesudah penyuluhan di UPTD Puskesmas Argapura tahun 2019. Desain penelitian menggunakan quasy eksperimen dengan rancangan one grup pretest dan posttest. Populasinya dan sampelnya adalah ibu hamil trimester 3 dengan jumlah sampel sebanyak 30. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2019 di UPTD Puskesmas Argapura.  Uji statistik yang digunakan adalah uji T berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan tentang KB IUD Post Plasenta pada ibu hamil sebelum dan sesudah penyuluhan (t hitung (7.070) >  t tabel dan  value (0,000) < α 0.05) serta rata-rata perbedaan mencapai 21.66. Berdasarkan nilai Paired Samples Correlations diketahui sebesar 0.337 yang berarti pengaruh pengetahuan tentang KB IUD Post Plasenta pada ibu hamil sebelum dan sesudah penyuluhan sebesar 33,7%. Bagi petugas kesehatan perlu meningkatkan penyuluhan tentang KB IUD Post Plasenta dengan metode yang lebih menarik seperti menggunakan leaflet, poster atau audio visual sehingga akseptor lebih tertarik terhadap KB IUD Post Plasenta. Bagi akseptor, sebaiknya melakukan konsultasi kepada petugas kesehatan untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai jenis-jenis kontrasepsi terutama tentang KB IUD Post Plasenta.
HUBUNGAN KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGKONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Lia Natalia
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v5i1.77

Abstract

Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalamkehamilan, persalinan, maupun dalam nifas. Kejadian anemia pada ibu hamil di UPTDPuskesmas Sindangwangi pada tahun 2015 sebanyak 134 orang (21,4%) dari 625 ibu hamil.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan ibu hamil trimester III dalammengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di UPTD Puskesmas SindangwangiKabupaten Majalengka Tahun 2016.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil > 36 minggu di UPTD PuskesmasSindangwangi Kabupaten Majalengka sebanyak 188 ibu hamil dan sampelnya sebanyak 65orang dengan teknik quota sampling. Analisis datanya menggunakan analisis univariat dengandistribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya (38,5%) ibu hamiltrimester III mengalami anemia dan sebagian kecil (24,6%) ibu hamil trimester III tidak patuhdalam mengkonsumsi tablet Fe. Ada hubungan antara kepatuhan ibu hamil trimester III dalammengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di UPTD Puskesmas SindangwangiKabupaten Majalengka Tahun 2016 ( value = 0,004).Petugas kesehatan hendaknya meningkatkan penyuluhan untuk meningkatkanpengetahuan tentang perlunya mengkonsumsi tablet Fe secara teratur dan dengan caramengkonsumsi yang benar agar ibu hamil mempunyai kesadaran untuk mengkonsumsi tabletFe secara teratur dan dengan cara minum yang benar sehingga dapat menurunkan angkakejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerjanya.
Pengaruh Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 terhadap Pengeluaran Asi Ibu Post Partum di PMB Bidan Dian Nendhiawati, S.Tr.Keb Majalengka Tahun 2021 suyanti suyanti; Lia Natalia; Syifa Aulia Fadhilah
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v9i2.135

Abstract

Kelancaran pengeluaran ASI seringkali disebabkan oleh faktor kecemasan, padahal jika suasana hati ibu merasa nyaman dan gembira akan mempengaruhi kelancaran ASI, sebaliknya jika ibu merasa cemas akan menghambat kelancaran pengeluaran ASI, hal ini dapat disebabkan nyeri pada puting susu, ibu mengalami stres karena kelelahan dan kurang tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecemasan pandemi Covid-19 terhadap pengeluaran ASI ibu post partum di Praktek Mandiri BidanDian Nendhiawati, S.Tr.Keb Majalengka Tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum di Praktek Mandiri Bidan Dian Nendhiawati, S.Tr.Keb Majalengka sebanyak 384 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 44 responden. Analisis data meliputi analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan α = (0,05). Hasil penelitian menunjukkan kurang dari setengahnya (38,6%) ibu postpartum mengalami cemas sedang di Praktek Mandiri BidanDian Nendhiawati, S.Tr.Keb Majalengka Tahun 2021. Kurang dari setengahnya (36,4%) ibu post partum yang pengeluaran ASI nya tidak lancar di Praktek Mandiri Bidan Dian Nendhiawati, S.Tr.Keb Majalengka Tahun 2021. Ada pengaruh kecemasan pandemi covid-19 terhadap pengeluaran ASI ibu post partum di PMB Dian Nendhiawati, S.Tr.Keb Majalengka Tahun 2021. Saran bagi petugas kesehatan agar memberikan edukasi kepada ibu postpartum untuk mengatsai kecemasan agar tidak menggangu proses menyusui, hal ini dapat dilakukan dengan penyuluhan tentang pentingnya menerapkan dan mematuhi protocol kesehatan covid 19 untuk mencegah penularan baik pada ibu atau keluarga.Ibu postpartum agar berkonsultasi dengan bidan untuk mengatasi pengeluaran ASI yang tidak lancar agar dapat penanganan dan pengobatan sesuai dengan prosedur
PENGARUH PEMBERIAN JUS WORTEL TERHADAP PENURUNAN NYERI DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS VII DAN VIII DI SMPN 2 MAJALENGKA TAHUN 2020 Lia Natalia; Pipih Fitriani
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 2 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i2.1082

Abstract

One kind of ways to decrease the incidence of dysmenorrhea among adolescents is through  non-pharmacological method, namely by giving carrot juice. This study aims to determine the effect of carrot juice on the decrease in the level of primary dysmenorrhea among adolescent girls. This was a pre-experimental study with a one-group pretest-posttest design. The population was all students of the 7th and 8th grades of State Junior High School 2, Majalengka as many as 345 people and the samples consisted of 20 people taken with purposive sampling technique in April-June 2020. The univariate analysis was conducted using frequency distribution and the bivariate analysis was conducted using the Marginal Homogenity test. The results showed that more than half (55.0%) of adolescent girls experienced severe pain before the provision of carrot juice. Furthermore, a small proportion (10.0%) of adolescent girls experienced severe pain after the provision of carrot juice. There was an effect of carrot juice on the decrease in the level of primary dysmenorrhea among adolescent girls in the 7th and 8th grades of State Junuor High School 2, Majalengka in 2020.
Relationship between Family Support and the Incidence of Burnout among Healthcare Workers during the COVID-19 Pandemic Rahayu Setyowati; Lia Natalia; Rina Nuraeni; Khusnun Zakiyyah
Risenologi Vol. 7 No. 1a (2022): Seminar Nasional Keperawatan-STIKEP PPNI Jawa Barat
Publisher : Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47028/j.risenologi.2022.71a.329

Abstract

Burnout can occur in every healthcare worker who works in hospitals and Comunity Health Centers (CHC), both consciously or unconsciously.  Healthcare workers at CHCs are required to make many reports and sometimes there is a possibility to do it at home. Burnout can be experienced by any healthcare worker. There are several factors that may influence the incidence of burnout, namely: ambiguity, multiple role conflicts, work stress, workload and lack of social support. One source of social support comes from family. Family is a place to share stories and issue complaints when individuals experience problems. This study aims to determine the relationship between family support and the incidence of burnout among healthcare workers during the COVID-19 pandemic. This was a uantitative study with a Cross Sectional approach. The populations involved were all healthcare workers at Jati Tujuh Community Health Center Unit as many as 61 people. The samples were selected using total sampling technique. Data were analyzed through univariate analysis using frequency distribution and bivariate analysis using Chi square test. The study results showed that less than half of healthcare workers experienced burnout. Less than half of healthcare workers did not have family support. Furthermore, there was a significant relationship between family support and the incidence of burnout among healthcare workers. Recommendation is proposed for healthcare workers to increase their knowledge about burnout through seminar activities, consultations with experts and families so as to obtain understanding regarding the importance of family support for healthcare workers who are dealing with COVID-19 patients. Furthermore, CHC Unit should provide training for healthcare workers, especially regarding burnout coping mechanisms to overcome burnout among healthcare workers.
Correlation between Psychological Distress and Coping Mechanism Strategy among Health Workers with Confirmed COVID-19 Ruri Yuni Astari; Hera Hijriani; Lia Natalia
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 7, No 1 (2022): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.973 KB) | DOI: 10.24990/injec.v7i1.448

Abstract

Introduction: The COVID-19 pandemic has become a serious problem in the world of health that attacks the wider community or globally and has an impact in the form of psychological disorders among health workers as the forefront in the management of COVID-19; it is necessary for health workers with confirmed COVID-19 to have a coping mechanism strategy to overcome the problem of psychological distress. This study aims to determine the correlation between psychological distress and coping mechanism strategy among health workers with confirmed COVID-19.Methods: The quantitative descriptive method with a cross sectional approach was applied in this study which was conducted on June 3–July 2, 2021 and involved 129 health workers with confirmed COVID-19 in Majalengka District who were selected by incidental sampling technique. Data were collected through DASS-21 and BRIEF COPE questionnaires. Data analysis used frequency distribution, pearson correlation and multiple regression.Results: Based on this study, the highest score was obtained for the category of psychological distress (anxiety) is 43%, the coping mechanism strategy among health workers with confirmed COVID-19 was problem-focused coping by 2.95 and there was a significant correlation between psychological distress and coping mechanism strategy among health workers with confirmed COVID-19.Conclusions: Research result there was a significant correlation between psychological distress and coping mechanism strategys among health workers with confirmed COVID-19. Multidisciplinary interventions to deal with psychological problems in health workers are required to minimize the level of anxiety and stress they face.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAWAH GARIS MERAH (BGM) PADA BALITA DI UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017 Lia Natalia
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v6i1.5

Abstract

BGM adalah balita yang ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau dibawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Kejadian balita yang mengalami bawah garis merah (BGM) di Kabupaten Majalengka pada tahun 2015 paling tinggi terdapat di UPTD Puskesmas Sumberjaya yaitu sebesar 4,05%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian Bawah Garis Merah (BGM) Pada Balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun 2017.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan pendekatan case control.  Populasinya seluruh balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya sebanyak 4.742 orang dan besar sampel yaitu 32 kasus : 64 kontrol dengan teknik porportional to size. Analisis datanya menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya (33,3%) balita mengalami BGM, sebagian kecil (15,6%) balita berat badan lahirnya kurang, sebagian kecil (9,4%) balita pemberian ASI tidak eksklusif, lebih dari setengah (64,6%) ibu balita berpendidikan dasar dan sebagian besar (75,0%) ibu balita berpendapatan rendah. Ada hubungan antara berat badan lahir dan pendidikan ibu balita dengan kejadian Bawah Garis Merah (BGM) Pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun 2017. Tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dan pendapatan keluarga dengan kejadian Bawah Garis Merah (BGM) Pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun 2017.Petugas kesehatan perlu bekerja sama dengan kader untuk melaksanakan kegiatan posyandu secara rutin setiap bulan, memotivasi ibu untuk membawa anaknya ditimbang ke posyandu, memberikan informasi kepada ibu hamil untuk selalu mengontrol sesuai dengan standar.
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI MENSTRUASI (DYSMENORRHEA) PADA SISWI KELAS X DI SMK YPIB MAJALENGKA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2018 Lia Natalia
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v7i1.59

Abstract

Cara mengurangi nyeri menstruasi (dysmenorrhea) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu farmakologi dan non farmakologi. Kompres hangat merupakan salah satu metode non farmakologi yang dianggap sangat efektif dalam menurunkan nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap intensitas nyeri menstruasi pada siswi kelas X SMK YPIB Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun 2018. Jenis penelitiannya menggunakan quasi experimental, dengan sampel sebanyak 17 orang yang diberi perlakuan kompres hangat. Pengumpulan data intensitas nyeri menggunakan lembar observasi sebelum (pretest) dan sesudah (postest) dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Analisis datanya meliputi analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariatnya menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan sebelum kompres hangat kurang dari setengah (29,4%) siswi mengalami intensitas nyerinya berat, sementara sesudah kompres hangat lebih dari setengah (52,9%) siswi mengalami intensitas nyerinya sedang. Terdapat pengaruh kompres hangat terhadap intensitas nyeri menstruasi pada siswi kelas X SMK YPIB Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun 2018 ( value = 0,0001) dan besarnya penurunan intensitas nyeri sebelum dan sesudah kompres hangat sebesar 22,95. Bagi pihak sekolah bekerja sama dengan petugas kesehatan mengadakan penyuluhan, diskusi remaja, serta memanfaatkan mading untuk penyebaran informasi tentang kompres hangat. Bagi remaja yang mengalami nyeri menstruasi segera lakukan kompres hangat dan aktif mengakses informasi dari media tentang kompres hangat.