Yunianto Yunianto
Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pentingnya Menekankan Bukti Internal Ketaksalahan Alkitab Kalis Stevanus; Yunianto Yunianto
THRONOS: Jurnal Teologi Kristen Vol 2, No 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.652 KB) | DOI: 10.55884/thron.v2i1.18

Abstract

Not a few Christians secretly question the truth of the Bible as God's Word. This happens because there are allegations that the Bible has been corrupted, the Bible is no longer authentic, there must be another book that complements it, and so on. Responding to these accusations, every Christian is called to answer properly and correctly. This paper aims to provide strong and convincing evidence for the inerrancy of the Bible. The method used is biblical analysis through inductive investigation from primary sources, namely the Bible itself, and also by utilizing literature study through literature relevant to the topic of discussion. The findings show by presenting internal evidence from the Bible itself that the Bible is true, without error. The Bible is revealed by the Spirit of God through His chosen people so that the original text has an error-free quality. Not only in matters relating to morality and spirituality, but also in matters relating to history, geography, and science. Thus, the Bible that exists today even though it is not the original text is God's revelation for mankind. The whole is the infallible Word of God which reveals the truth from God.AbstrakTidak sedikit orang Kristen yang diam-diam mempertanyakan kebenaran Alkitab sebagai Firman Tuhan. Hal ini terjadi karena adanya tuduhan bahwa Injil telah dipalsukan, Alkitab sudah tidak asli lagi, harus ada buku lain yang melengkapi, dan sebagainya. Menanggapi tuduhan tersebut, setiap orang Kristen dipanggil untuk menjawab dengan baik dan benar. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan tentang ketaksalahan Alkitab. Metode yang digunakan adalah analisis biblikal melalui penyelidikan induktif dari sumber primer, yaitu Alkitab sendiri dan juga dengan memanfaat studi pustaka melalui literatur-literatur yang relevan dengan topik pembahasan. Hasil temuan memperlihatkan dengan meng-hadirkan bukti internal dari Alkitab sendiri itu sendiri adalah Alkitab itu benar, tanpa kesalahan. Alkitab diwahyukan oleh Roh Allah melalui manusia yang dipilih-Nya sehingga teks aslinya memiliki kualitas yang bebas dari kesalahan. Tidak hanya dalam hal yang berkaitan dengan moralitas dan spiritualitas, tetapi juga dalam hal-hal yang berkaitan dengan sejarah, geografi dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, Alkitab yang ada sekarang ini meskipun bukan teks asli adalah wahyu Tuhan bagi umat manusia. Keseluruhan adalah Firman Tuhan yang sempurna yang menyatakan kebenaran dari Tuhan.
Alkitab Sebagai Buku Pegangan Orang Kristen (Ketidakbersalahan Alkitab) Yunianto Yunianto; Hani Rohayani
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v4i1.243

Abstract

Ada orang Kristen yang mempercayai Alkitab sebagai pegangan hidup yang tidak memiliki kesalahan, namun sebagian orang Kristen memiliki keraguan akan hal tersebut. Perdebatan ini muncul setelah adanya kelompok-kelompok yang memberikan kritik kepada Alkitab, yang kemudian disebut sebagai kelompok Kritik Tinggi (Higher Criticism) dan Kritik Rendah (Lower Criticism). Dari kritik-kritik yang ditujukan kepada Alkitab ini, maka munculah keraguan dan sikap terhadap Alkitab, bahwa Alkitab memiliki kesalahan. Pada makalah ini penulis hendak memberikan paparan tentang ketidakbersalahan Alkitab atau dalam ilmu teologi lebih dikenal dengan istilah Ineransi Alkitab agar orang Kristen memiliki keyakinan yang teguh terhadap buku pengangan yang harus dipercayai yaitu Alkitab. Dalam makalah ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi pustaka. Penulis berusaha memaparkan bahwa Alkitab yang dipercayai sebagai buku pegangan orang Kristen adalah kebenaran Allah yang harus dipercayai dan diterima dengan iman.
Kualitas Kepemimpinan Yosua Petrus Yunianto
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.852 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v1i2.7

Abstract

Pemimpin tidak dilahirkan, pemimpin dibentuk. Demikianlah ungkapan dari beberapa orang ketika berbicara tentang kepemimpinan. Sekalipun hal tersebut masih menjadi pertentangan, tetapi orang menilai bahwa kelahiran seorang pemimpin merupakan hasil dari proses. Proses menjadi pemimpin menentukan kualitas dari pemimpin tersebut. Seseorang bisa menjadi pemimpin karena pembentukan. Jika ia memiliki keinginan yang kuat, sekalipun ia tidak dilahirkan sebagai seorang pemimpin, ia bisa menjadi seorang pemimpin yang efektif. Pemimpin yang baik mengembangkan dirinya melalui proses tiada henti baik dalam belajar mandiri, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman.Kualitas seorang pemimpin terlihat pada saat pemimpin tersebut merespon setiap kejadian yang terjadi dalam hidupnya. Contoh pemimpin yang bisa dipelajari di Perjanjian Lama salah satunya adalah Yosua. Panggilan Yosua sebagai pemimpin Israel tidak terjadi secara instans. Kepemimpinannya teruji dengan waktu dan kesetiaannya ketika mengikuti Musa pemimpinnya. Dikemudian hari, pada saat Yosua menggantikan Musa, disitulah terlihat kualitas dari kepemimpinan Musa. Seperti apakah kualitas dari kepemimpinan Yosua? Pada makalah ini akan dibahas tentang kualitas kepemimpinan Yosua.
Misi Gereja Dalam Realitas Sosial Indonesia Masa Kini Kalis Stevanus; Yunianto Yunianto
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 6, No 1 (2021): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2021
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.321 KB) | DOI: 10.52104/harvester.v6i1.61

Abstract

In general, the problem of mission today is related to a one-sided emphasis on one side. One emphasizes and maintains the context of the humanitarian field with all its problems and challenges so that it tends to ignore the text. While others are fixated on the text and ignore the context. It is undeniable that the mission paradigm will influence and determine its missionary practice. This paper is intended to contribute theoretically about the importance of reconstructing the Church's mission paradigm that is relevant to the context of today's Indonesia, and practically the churches in Indonesia can implement an applicable form of mission by taking part in alleviating the concrete problems faced. by the community according to the capabilities of the church members. By using a qualitative approach, namely a literature study, the author will describe descriptively about the foundation of Christian mission and the urgency of conducting a review or updating of the understanding and practice of its mission in the current concrete situation. It was concluded that the mission of the church must still be carried out but in its implementation it must pay attention to the social situation in the community. Because the mission of the church without paying attention to the context of its recipients will find difficulties and even failures in carrying out God's will as the light and salt of the world. This means that the strategy or technique of the church's mission must be implemented according to the current context in which the church is present.