Giri Maruto Darmawangsa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Budidaya Ikan Gurami Osphronemus gourami: Teknis Pembenihan dan Analisa Kelayakan Usaha Andri Iskandar; R Tresia Pinem; Giri Maruto Darmawangsa; Andri Hendriana; Wahyu Puji Astiyani; Muslim Muslim
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 7, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/akuakultur.v7i1.121

Abstract

Giant gouramies Oshpronemus gouramy is a fishery commodity and a group of freshwater perciform fishes. This culture technical study was carried out at Freshwater Aquaculture Departement Sendangsari, Yogyakarta which aims to increase knowledge and skills in the cultivation of freshwater pomfret directly, in terms of both hatchery and growth up. Hatchery activities in Freshwater Aquaculture Departement Sendangsari using the ratio of male and female spawning 1:3 naturally. Hatchery activities produce fecundity rate (FR) 81.08%, hatching rate (HR) 90.02%, survival rate (SR) of larvae 71.74%, and SR of seeds 82%. Gouramy seeds was sold to farmers size 4 until 6 cm/individual in Sendangsari, Yogyakarta
FITOREMEDIASI LIMBAH BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias sp.) DENGAN KANGKUNG (Ipomoea aquatica) DAN PAKCOY (Brassica rapa chinensis) DALAM SISTEM RESIRKULASI Hefni Effendi; Bagus Amalrullah Utomo; Giri Maruto Darmawangsa; Rebo Elfida Karo-Karo
Jurnal Ecolab Vol 9, No 2 (2015): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2015.9.2.80-92

Abstract

Budidaya ikan lele (Clarias sp.) menghasilkan limbah organik yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Penelitian bertujuan menganalisis kemampuan kangkung (Ipomoea aquatica) dan pakcoy (Brassica rapa chinenesis) sebagai agen fitoremediator limbah dalam sistem resirkulasi. Penelitian dilakukan dalam laboratorium menggunakan rancangan acak lengkap in time dengan tiga perlakuan, tiga ulangan, selama 35 hari pengamatan. Secara umum parameter kualitas air yang diamati (suhu, pH, oksigen terlarut, amonia total, amonia bebas, ammonium, nitrat, dan ortofosfat) menunjang bagi kehidupan ikan lele, kangkung, dan pakcoy. Suhu air selama pengamatan (27-30 0C) berpengaruh terhadap pertumbuhan pakcoy, dimana pakcoy merupakan tanaman introduksi dari subtropis yang bersuhu dingin (18-22 0C). Persentasi penurunan amonium pada perlakuan kangkung (78,42%) dan pakcoy (52,16%). Penyerapan amonium secara langsung melalui akar sebagai pupuk alami pada kangkung lebih optimal bila dibandingkan dengan pakcoy. Persentase penurunan amonia bebas menunjukkan perbedaan pada perlakuan kontrol, kangkung, dan pakcoy berturut-turut adalah 89,16%, 93,62%, dan 96,62%. Perlakuan kangkung lebih efektif dalam meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan laju konversi pakan ikan lele.